KAPITALISME LEBIH BERBAHAYA DARI COVID-19



Oleh : Abu Mush'ab Al Fatih Bala (Pemerhati Politik Asal NTT)

Corona virus atau Covid-19 telah bermutasi dan menimbulkan ketakutan baru di daratan China. Negara yang mengaku terkuat itu harus menutup provinsi Henan untuk sementara waktu. Covid-19 jenis baru diyakini mampu bertahan dalam tubuh manusia tanpa menunjukkan gejala. (Genpi.co, 6/4).

Menurut laporan WHO pada tanggal 8 April 2020, ada 1.279.722 positif Corona dengan 72.614 kematian sedunia. Ini artinya ada 1.207.108 orang yang punya peluang sehat atau meninggal. Dan juga punya peluang untuk menyebarkan ke orang lain jika tidak segera dikarantina.

Di Indonesia, kasus Covid-19 tertanggal 8 April 2020 adalah 2.956 Positif, 240 Meninggal dan 222 Sembuh. (news.visimuslim.org,8/4). Covid-19 telah memukul ekonomi 207 negara di dunia.

Namun, Kapitalisme global telah sejak lama lebih berbahaya dari Covid-19. Kerusakan karena kapitalisme tidak begitu terasa karena faktanya banyak yang tidak diekspos oleh penguasa dan media sekuler. Melalui ideologi ini nyawa manusia telah biasa menjadi korbannya selama puluhan tahun. Ketika Inggris mengalahkan Khilafah Turki Usmani, mereka menancapkan negara penjajah baru di Palestina. Zionis Israel telah merampas harta penduduknya, merenggut kehormatan wanita Muslimah dan membunuh jutaan nyawa tak berdosa. 

Berkedok pemberantasan terorisme, AS menjajah Afghanistan, Irak dan Suriah. Menjatuhkan bom dan senjata kimia untuk memusnahkan jutaan warga di sana. Irak misalnya sempat kehilangan 1 juta penduduknya. Listrik padam dan air sempat beracun. 

Di Afganistan, AS menjalankan politik Stick and Carrot, untuk mengadu domba umat Islam antara tentara Muslim dengan Taliban yang juga Muslim. Kalau bukan karena virus Corona, Amerika tidak akan memotong 1 Milliar USD untuk anggaran militer afganistan untuk membasmi Taliban. (Reuters, 8/4). Sedangkan di Suriah, AS mendukung rezim diktator Basar Al Assad.

Di Indonesia, Kapitalisme telah merusak masa depan rakyatnya jauh sebelum datangnya Corona. 74,8% Kekayaan Indonesia dimiliki oleh 10% orang terkaya, sedangkan 90% rakyat biasa harus berebut 25,2% sisa kekayaan (Tirto.id,28/3/19). Kemiskinan merajalela, banyak yang kesulitan mendapatkan penghasilan apalagi di masa #Stayathome selama Wabah Corona. 

Kerusakan alam akibat penjarahan perusahaan kapitalis makin menjadi-jadi. Film sexy killer yang pernah diposting oleh Jatam pada tahun 2019 menunjukkan kerusakan alam di Kalimantan dan Bali yang mengancam ekosistem. Banyak juga petani yang lahannya diambil perusahaan. Mereka tak berdaya karena tak memiliki kekuatan hukum.

Pengangguran semakin bertambah karena penguasa belum memiliki anggaran untuk membuka lapangan kerja dalam negeri. Kasus pembegalan yang sempat populer di Indonesia dikarenakan sulitnya mendapatkan penghasilan.

Fasilitas kesehatan dan pendidikan yang mahal dan tidak gratis bersumber dari kurangnya devisa sehingga dibebankan kepada rakyat. Korupsi mega proyek pun bisa mencapai ribuan triliun yang cukup untuk membayar utang luar negeri Indonesia. 

Demikianlah kita memang harus waspada dengan bahaya Covid-19 yang ada di Indonesia tetapi kita juga harus ingat bahwa bahaya Kapitalisme itu lebih besar. Kapitalisme menyebabkan sebagian negara tidak lock down karena khawatir akan menganggu investasi asing masuk ke negerinya dan merusak ekonominya. Malah negara kapitalis seperti ini membuat jumlah pengidap Covid-19 seperti tak terkendali.

Corona telah membuat manusia takut mati sedangkan Kapitalisme telah membuat masyarakat hilang rasa takut dan tinggi toleransinya terhadap kebejatan ideologi sekuler. Kapitalisme telah memperkaya kapitalis dan merebut masa depan umat seperti kesempatan untuk kaya, hidup layak dan sehat. Sehingga hidup sengsara dalam alam kapiltalisme adalah sesuatu yang lumrah.

Kapitalisme juga yang menyebabkan jutaan manusia kehilangan pekerjaan dan tempat tinggal. Menyuburkan kriminalitas, lokalisasi, narkoba dan lain-lain. Maka sudah saatnya mengganti sistem kapitalisme yang rusak dengan sistem yang lebih kuat yakni Sistem Islam.

Bumi Allah SWT, 9 April 2020

#DenganPenaMembelahDunia
#SeranganPertamaKeRomaAdalahTulisan

Posting Komentar

1 Komentar