PARENTING RAMADHAN : JADIKAN RUMAH KITA MARKAZ



Oleh : Ustadzah Yanti Tanjung (Inspirator Parenting Nasional)


Sejatinya rumah adalah markaz, tempat berkumpul sebuah tim yaang harus dijaga keamanan,kenyamanan dan keharmonisan penghuninya jangan sampai retak.Tim itu harus kuat dan saling ta’awun dalam kebaikan dan ketakwaan, jangan dalam dosa dan permusuhan. Sehingga dalam situasi apapun tim ini tidak mudah goyah walau badai kehidupan menerjang markaz in tetap tegak berdiri semakin mengokohkan pondasi.

Di bulan mulia Ramadhan ini,di tengah pandemi kita masih di rumah saja,maka selayaknya kita mengoptimalkan capaian target-target kita selama menjalani kehidupan yang notabene banyak di rumah. Rumah itu adalah :

Markaz sakinah mawaddah wa rahmah

Rumah adalah centra ketentramaan bagi penghuninya, jika sakinah itu hilang dari rumah maka seisi rumah tidak akan betah menempatinya. Apa lagi anak-anak dia akan lebih memilih berlama-lama keluar rumah bersama teman-temannya bermain atau keluyuran ketimbang di dalam rumah. Kebosanan akan selalu menggeluti perasaannya sehingga dia mencari sensasi yang akan memancing emosi ayah bunda. Sakinah ini bisa didapatkan bila relasi seluruh penghui rumah didasari keimanan dan diatur dengan syariah Islam. 

Markaz memperbanyak keturunan

Dari sinilah anak-anak dilahirkan dengan curahan kasih sayang yang akan didapatkan anak langsung dari sumbernya yaitu ayah bunda. Banyak anak banyak pasukan yang akan menjadi SDM untuk meraih vis baik visi dunia maupun akhirat. Allah dan Rasulnya menyukai keturunan yang banyak dan akan membangakannya di hadapan para nabi dan Rasul kelak di hari kiamat. Salut bagi ibu yang di usia 40 tahun ke atas masih ingin nambah keturunan meski pernah 3 kali keguguran dan anaknya tersisa 10. Kelak pasukan ini akan menjadi garda terdepan menjadi ansharullah, siap berjuaang menegakkan hukum syariah dan khilafah.

Markaz Pembinaan dan Pengkaderan

Di rumahlah semua keluarga ditempa keimanannya,diraih ketakwaannya dan dimiliki kepribadian Islamnya.Rasulullah saw pun mengawali gerakan perubahannya dari rumah ke rumah dan membina kader-kader dakwahnya dari rumah,yaitu rumah Arqam bin Abi Arqam. Maka rumah-rumah kita hendaknya mampu melahirkan kader-kader dakwah yang kelak menjadi pembela Islam di barisan terdepan.

Markaz lahirnya seorang pemimpin

Dari rahim seorang ibu dipertaruhkan kepemimpinan sebuah negara bahkan kepemimpinan dunia.Dari doa seorang ibu akan lahir imam-imam yang bertakwa dan itu berawal dari rumahnya, rumahlah markaznya.Tentu ini bukan rumah biasa dan juga bukan rumah mewah bagaikan istana.Dalam rumah sederhana pun di tangan ibu yang shaleha dan berazam mewujudkan mimpi anaknya tampil di pentas dunia akan bisa terwujud. Maka Berilah ruang bagi rumah agar anak-anak di dalamnya menyiapkan diri memegang estafet kepemimpinan demi izzul islam wal muslimin.

Markaz dakwah

Rumah yang dijadikan tempat mengawali sebuah revolusi,melakukan perubahan menyiapkan para pengemban dakwah. Walau dimulai dari rumah tapi anak-anak bukanlah anak rumahan. Mereka adalah anak-anak yang hadir di tengah-tengan manusia melakukan aktifitas amar ma’ruf nahyi munkar bahkan di hadapan kezaliman penguasa. Merekalah generasi terbaik generasi khairu ummah.

Ramadhan ini bisa melatih anak anak berdakwah dengan kultum sebelum tarawih misalkan atau sesudah subuh, lakukan secara bergiliran semuanya dapat mulai anak yang paling besar hingga yang kecil. Agar kelak mereka terbiasa menjalankan kewajiban dakwah, lisannya tidak kelu dan kaku.

Bisa juga mengasah dakwah melalui tulisan dan disebar di sosial media atau menggunakan teknologi penunjang lainnya yang bisa meningkatkan kompetensi anak-anak dalam dakwah

Sungguh rumah adalah markaz bagi banyak hal yang masih panjang deretannya untuk kita jadikan sebagai tempat menapaki jalan-jalan ke surga, sehingg kita pantas menyebut rumahku adalah surga ku, baytii jannatii.

Ramadhan mampu mensuasanakan rumah membuat penghuninya lebih bersemangat mencari rahmat dan berkah bulan ramadhan yang akan diberikan oleh Allah bagi setiap rumah yang bertakwa.

Posting Komentar

0 Komentar