Cantik Yang Membahagiakan

Oleh: Estyan H. 

Dia cantik, semua orang suka memandangnya, terutama kaum Adam tentu saja. Dengan wajah cantiknya, dia menjadi kembang di sekolah dan bahan perbincangan di kalangan pemuda desa. Kuingat di saat itu, kakak kelasku sampai terjatuh dalam selokan gegara terpesona dengan wajahnya. Ah, bahagianya dia. 

Namun entah mengapa, akhir-akhir ini dia lebih suka menyembunyikan kulit halusnya di balik kemeja lengan panjang. Lalu memangkas cepak rambut, dan menutupi wajah cantiknya dengan topi yang ditarik nyaris menutupi mata. 

"Ais, aku jijik pada diriku sendiri. Setiap kali ada lelaki melihatiku, aku risih! Apalagi jika mereka sampai menggodaku" Tuturmu kala aku bertanya

Betulkah? Bukankah semua gadis mendamba berparas cantik dan disukai banyak lelaki sepertimu? 

"Tidak, Ais! Aku tak merasa bahagia dengan ini semua. Kau tahu, setiap malam aku merasa dikejar oleh sesuatu. Aku merasakan kecemasan yang tak kumengerti!"

Aneh? Akupun merasa aneh saat itu. Namun akhirnya kudapat jawabannya. Nyatanya tak ada korelasi antara kecantikan dan kebahagiaan. Bukankah ada artis legendaris yang cantiknya sedunia, namun toh... Dia mengakhiri nyawa karena depresi. 

"Barangkali, kala itu aku dikejar dosa akibat tak menutup aurat semestinya. Dan banyak mata tak halal yang memandangi tubuhku."

"Aku bersyukur Allah bukakan pintu hatiku, Ais. Hingga akhirnya aku bisa menutup aurat dengan sempurna. Bukan dengan berpenampilan tomboy dengan topi dan kemeja, namun dengan jilbab dan kerudung."

"Tahukah kau, Ais? Kebahagiaan sejati adalah ketika kita mampu meraih ridho Allah. Dalam sikap yang berusaha taat pada aturan-Nya."

Kini dia tetaplah gadis cantik, namun kecantikannya sungguh terjaga. Tak bisa sembarang diindera, baik oleh mata ataupun tangan tak halal yang tak halal baginya. 

Akupun banyak belajar darinya. Kecantikan fisik tak ada artinya, bahkan bisa membuat kita menderita dunia akhirat, jika tak dibimbing oleh keimanan kepada Sang Pencipta. Bukan begitu? []

Posting Komentar

0 Komentar