Gegabah New Normal, Bikin Fatal

Oleh : Indah Yuliatik

Wabah covid 19 masih menjadi masalah utama di dunia. Belum ditemukan obat maupun vaksin untuk menangani wabah ini. Pemerintah pun mulai melakukan bermacam cara untuk memberikan solusi yang tepat. Salah satunya dengan wacana new normal life, yang akan diberlakukan mulai bulan Juli mendatang secara perlahan. Beberapa perkantoran, pusat perbelanjaan hingga hiburan mulai perlahan dibuka.

Dilansir dari laman berita kompas.com (8/6/2020). Wali Kota Madiun, Maidi membuat gebrakan untuk menggerakkan aktivitas ekonomi rakyat sekaligus menyambut new normal dengan membuka Sunday Market. Meski telah dibuka, Maidi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) akan membatasi jumlah pengunjung dan pedagang di pasar yang sudah off atau tidak beroperasi selama tiga bulan itu.

Dalam keterangan tertulisnya, ia juga kembali mengajak semua pihak bergerak bersama-sama untuk kembali menghidupi perekonomian kota. Menurut Maidi, gerakan-gerakan itu membawa hasil dimana ekonomi Kota Madiun akan tetap berjalan seperti sedia kala. Untuk itu, ia mengatakan, Kota Madiun yang banyak aktivitasnya dan sebagai kota jasa harus sehat ekonominya. Meski begitu, ia mengaku optimis setelah pandemi Covid-19 berlalu, justru akan terjadi lonjakan pertumbuhan ekonomi.

Mulai hari ini seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Ngawi wajib masuk kerja seperti biasa. Pemkab setempat resmi mencabut ketentuan yang mengatur pegawai melaksanakan work from home (WfH). Sekretaris Daerah (Sekda) Ngawi Mokh. Sodiq Triwidiyanto menjelaskan, pencabutan WfH itu mengacu surat edaran (SE) bupati mengenai pelaksanaan hari dan jam kerja ASN yang dikeluarkan 29 Mei lalu. Menurut Sodiq, kesiapan para ASN tidak terlepas dari pemahaman mereka seputar kasus Covid-19. Dia juga menegaskan bahwa kebijakan baru itu tidak ada kaitannya dengan efektivitas kerja ASN saat diberlakukan WfH. (radarmadiun.com, 5/6/2020)

New normal life menjadi trend baru diselurih dunia saat ini. Tanpa mempertimbangkan sudah siap ataukah belum masyarakat dengan keadaan ini. Nyatanya, dibeberapa negara yang sudah siap dengan berbagai protokol kesahatan telah gagal menerapkan new normal. Bahkan memberikan gelombang pandemi yang lebih besar, seperti yang terjadi di Korea Selatan, Finlandia, Swedia dan Pakistan.

Kegagalan negara-negara tersebut tidak menjadi pelajaran bagi pemerintah Indonesia. Pemerintah bersikeras untuk menerapkan new normal. Ahli danpakar telah memberikan data bahwa masyarakat belum siap terhadap new normal. New normal lebih terkesan buru-buru dan mendadak dalam menerapkan. Bahkan, Indonesia belum berada dalam vase puncak wabah. Kondisi sekarang merupakan kondisi sangat buruk dan peningkatan kasus wabah mengalami peningkatan yang luar biasa.

New normal life muncul dari inisiasi PBB karena lumpuhnya kapitalisme dari berbagai sektor, terutama sektor ekonomi dunia. Agar sektor ekonomi bisa tetap berjalan maka negara-negara di dunia harus melakukan new normal. Tanpa melihat siap atau tidak negara-negara tersebut. Indonesia sebagai penopang investasi terbesar negara-negara yang menduduki PBB menjadi sasaran new normal agar tetap menjalankan roda perekonomian. Mirisnya, Indonesia tidak memiliki visi kedepan sehingga hanya mampu mengikuti kehendak negara-negara adidaya. Masyarakat Indonesia menjadi korban penyelamatan ekonomi dunia. Pemerintah dipaksa dan ditekan untuk menerapkan new normal life ditengah pandemi. Tidak dapat dielak, korban kian hari kian bertambah dan semakin tidak terkontrol. 

Sikap pemerintah seperti ini disebabkan terjerat perjanjian internasional dan hutang. Perjanjian dan hutang inilah yang menyebabkan Indonesia tidak memiliki visi kedepan untuk mengatasi wabah, terlebih mengurus negara. Indonesia tidak butuh New normal, tapi butuh new sistem yang menjadikan Indonesia negara berdaulat. Mampu berdisi sendiri tanpa mengekor pada negara-negara adidaya. 

Islam menghadirkan solusi bagi seluruh permasahan hidup manusia. Tidak terkecuali dalam mengurus negara. Sistem Islam memiliki visi yang jelas dalam mengurus negaea dan tidak tunduk pada aturan organisasi atau negara-negara manapun. Dan hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, kemudian dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin dan para khalifah selama 13 abad lamanya. Dan sudah selayaknya, kita kembali kepada aturan pencipta yang menjamin kehidupan sejahtera. Memberikan rasa aman bagi manusia dan mengatasi masalah-masalah kehidupan dengan aturan pencipta. 

Allah SWT berfirman:
"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."(QS. An-Nur 24: Ayat 55.

Posting Komentar

0 Komentar