Ikhlas Dalam Keimanan

Oleh : R Andar Dwi

Tetap istiqamah dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan, Memang tidak mudah apalagi memperjuangkan ketaatan dan keyakinan syariat-Nya. Tekanan, ejekan hingga berbagai ancaman siksaan baik psikis maupun fisik. Semua itu membuat orang goyah untuk beristiqamah lalu, menyerah, kalah bahkan banyak yang
akhirnya berbalik arah. 

Begitu pula bisikan hawa nafsu, godaan setan, pengaruh lingkungan yang buruk, tawaran jabatan dan kekuasaan, pujian, sanjungan, rayuan berbagai jebakan, semua itu sering membuat banyak orang tidak bisa istiqamah, bisa goyah lalu menyerah. Itulah realita yang sering terjadi sekarang dalam kehidupan sekuler yang jauh dari norma dan aturan islam.

Para elit politik banyak yang mengumbar janji esuk kedelai sore tempe, saling menjelek-jelekkan lawan politiknya, bisa jadi saling memuji, bila ada kemanfaatan disana, saling berjabat tangan, siapapun bisa menilai semua itu hanyalah ilusi tipu muslihat dan bukan ketulusan, itu semua karena kepentingan sesaat, sekarang lawan besok jadi teman, inilah wajah politik sekuler tidak ada kawan ataupun musuh abadi yang ada hanyalah kepentingan abadi, tidak ada rasa malu, bersalah apalagi dosa, halal dan haram tidak lagi menjad ukuran, syari’ah tidak lagi dipandang relevan, demikianlah manusia kalau diburu hawa nafsu dunia, diperdaya harta, di perbudak syahwat kekuasaan.

Berbeda dengan kehidupan salafush-shalih yang tidak silau dengan gemerlap dunia, harta dan kekuasaan, semua mereka lakukan semata karena kekhawatiran akan pertanggungjawaban di akhirat kelak, seperti yang telah disabdakan oleh Nabi SAW kepada Abu Dzar r.a. yang pernah meminta amanah jabatan (kekuasaan), seketika itu Nabi SAW menolak sambil memberi nasihat “ jabatan/kekuasaan itu adalah amanah, serta bisa menjadi kerugian dan penyesalan pada hari kiamat, kecuali bagi orang yang mengambil amanah kekuasaan itu dengan benar dan menunaikan kewajiban didalamnya ” (HR Muslim) 

Salafush-shalih adalah generasi yang tidak pernah plin-plan dan selalu istiqamah, Pertanyaan nya Bagaimana cara kita bisa istiqamah?
1) Beriman secara benar dan lurus. Antara keyakinan, ucapan, dan tindakan haruslah menyatu, Karena keistiqamahan akan berbanding lurus dengan keimanan.
2) Menjaga keikhlasan semata-mata karena Allah SWT, selalu berusaha terikat dengan syariat dan dalam Ridho Allah.  Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus." (QS. Al-Bayyinah [89] : 5)
3) Mengkaji, menghayati, dan mengamalkan seluruh isi Al-Qur’an.
4) Lingkungan dan teman yang saleh dan pentingnya berjamaah daripada sendirian. Adanya saling mengingatkan dalam kebaikan.
5) Mengkaji dan menghayati kisah kisah orang Sholih
6) Memperbanyak doa untuk diberi keteguhan iman.

Wallahu’Alam…..

Posting Komentar

0 Komentar