Insecure, Jangan Membuat Futur dan Lupa Bersyukur


Oleh : bidan hj ESA Mardiah Amd.Keb.
(Perintis MT dan Pemerhati Tumbuh kembang Anak)

Munculnya generasi insecure menyisakan pertanyaan besar adakah yang salah dengan cara pandang kepribadian dari jaman ke jaman. Rendah diri jelas berbeda dengan rendah hati. Penyebab dan bahayanya sangat perlu dicermati.

Kita melihat dan merasakan konsep kepribadian ala barat yang kini menjadi kiblat tak terkecuali kaum muslim yang terjebak menganggap kepribadian seseorang itu sangat ditentukan oleh berbagai nilai di antaranya: nilai-nilai fisik, Ini bisa dilihat  dengan beramai-ramainya memperbaiki postur tubuh, belajar cara berjalan, sibuk memoles wajah bahkan bentuk hidung, mata, dan yang lainnya seakan-akan menjadi masalah besar jika tidak sesuai standar.

Nilai-nilai non fisik , gaya dan bentuk pakaian dengan berbagai model teranyar, warna kesukaan, makanan minuman, bahkan adat istiadat yang diberlakukan.

Nilai-nilai genetik, orang tua pintar dianggap melahirkan anak yang pintar pula, seniman dianggap menurunkan bakat seni untuk anaknya.

Nilai-nilai eksternal lainnya , latar belakang pendidikan, ekonomi, bahkan kondisi sosial politik.

Nilai-nilai tersebut semakin mempengaruhi dalam memandang kemuliaan dan kerendahan nilai kepribadian pada diri seseorang maupun Masyarakat.
Seseorang yang berpakaian ala barat walau tidak menutup aurat, santun dalam berkata, rapi, peduli lingkungan, disiplin, pemaaf, tepat waktu, dapat dikatakan berkepribadian baik, menarik dan mulia meskipun ia biasa mengkonsumsi minuman keras walau katanya hanya sebagai penghangat badan dan tidak sampai mabuk. Jika dibiarkan, jelas berbahaya. Kehidupan hedonis yang dipertontonkan hanya semakin menjerumuskan generasi yang tak kenal aturan halal haram.

Kepribadian di dalam Islam sebenarnya adalah perwujudan dari pola pikir dan pola tingkah laku.
Sikap, pandangan dan pemikiran yang ada pada dirinya dalam menyikapi atau menanggapi berbagai pandangan dan pemikiran tertentu. 
Pola pikir seseorang tentu saja sangat ditentukan oleh nilai paling dasar atau ideologi yang diyakininya. Dari pola pikir inilah bisa diketahui bagaimana pandangan, atau pemikiran yang dikembangkan oleh seseorang yang digunakannya dalam menanggapi pemikiran yang ada di sekitar masyarakat.

Pola tingkah laku adalah perbuatan-perbuatan nyata yang dilakukan seseorang dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya yang tentu saja dipengaruhi pula nilai paling dasar atau ideologi yang diyakininya.

Kepribadian dalam Islam dengan tujuan di atas segala tujuan demi menggapai keridoan Allah SWT, akan menjadikan kita giat menambah khasanah ilmu-ilmu Islam, melatih diri untuk taat, terikat dengan aturan Islam dalam segala hal, dan melaksanakan amalan-amalan ibadah baik yang wajib maupun sunah serta membiasakan diri meninggalkan yang makruh, syubhat apalagi haram.
Bersikap wara, qana'ah dan akhlak mulia lainnya.

Menanamkan keyakinan bahwa di mata Allah, yang membedakan adalah sisi ketaqwaan semata. Semua diberikan modal untuk beramal. Potensi yang sama untuk berlomba dalam kebaikan. Rendah hati bukan rendah diri.
Jadi, no insecure for the better future.
Jangan futur apalagi lupa bersyukur.

Posting Komentar

0 Komentar