Instagram Dan Kufur Nikmat


By : Hafidhah Silmi

Disclaimer : Tulisan ini hasil sharing dengen keponakan ABGku yang sedang addict sama instagram.

"Tante kok jarang main ig?. Dari dulu mainnya fb melulu. Jadul ih.." kata si endut saat main ke rumah.

"Tante males main ig. Tiap buka ig, pasti muncul banyak postingan yang bikin tante insecure"

"Kok bisa? padahal main ig itu lebih seru lho te. Kita bisa tau apa yang sekarang lagi viral" kata si endut sambil terus memainkan hpnya, mengedit video yang akan diupload di ig.

"Circlemu sama circlenya tante beda. Mungkin kamu masih bisa enjoy main ig karena follower dan followingmu adalah anak anak seumuran denganmu yang postingannya gak jauh jauh dari makan, main dan tik tok-an. Beda sama circlenya tante." Jawabku

"Maksudnya gimana te? Bila nggak ngerti." Tanya si endut dengan polosnya.

Aku mendekat kepadanya sambil membuka aplikasi ig dan menunjukkan hpku padanya.
"Lihat beranda ig tante" dengan antusias si endut menscroll beranda ig-ku.

"Ini temannya tante?" Tanya si endut penasaran.

"Iya. Dia teman kuliah tante yang sekarang lagi S3 di jepang. Dia aktif posting foto di tempat tempat wasata terkenal di jepang. Keren kan?. Dan lihat ini. Dia juga temen kuliah tante. Sekarang jadi pilot garuda. Dia sudah menjelajahi 5 benua. Fotonya bagus bagus kan? Oiya yang ini juga temennya tante. Dia baru tunangan kemarin. Lihat nih foto acara pertunangannya. Keren kan?? Hasil jepretan fotografer terkenal lho. Lihat nih hantaran lamarannya. Mewah kan??" Kataku dengan antusias sambil terus menscroll beranda ig.

Si endut menatapku intens "trus, ketika tante lihat mereka semua, tante jadi insecure?"

Aku menganggukkan kepala dengan mantab "iya. Tante jadi sering merasa kok hidupku gini gini aja. Padahal teman temanku sudah berkarier, melanglang buana ke penjuru dunia, dan hidup bahagia dengan orang orang yang dicintainya. Jadi, dari pada tante minder, Insecure, lalu berujung pada meratapi takdir dan kufur nikmat sama Allah, mending tante gak buka ig saja."

Pembaca yang budiman, pernah tidak mengalami perasaan seperti yang saya rasakan? Merasa minder dan tidak puas dengan hidup kita sendiri karena melihat hidup orang lain lebih baik dari kita?.
Yaaa wajar sih..
Manusiawi..

Memang sudah sifat dasarnya manusia, untuk membanding bandingkan antara dirinya dan orang lain. Selalu merasa tidak puas, selalu merasa bahwa dia adalah orang yang termalang dan paling tidak beruntung di dunia. Tapi, bukan berarti, kewajaran itu lantas kita jadikan sebagai justifikasi kalau apa yang kita rasakan ini benar.

Temans, sadar gak sih, jika Allah SWT menentukan takdir setiap hambaNya dengan takdir terbaik. Allah tidak pernah salah menentukan sesuatu. Allah maha adil. Allah tidak pernah dzolim pada hambaNya.
Bisa jadi, ketika kita ada di posisi orang yang kita anggap beruntung, kita jadi sombong. Pamer dengan semua kenikmatan dan kemegahan hidup yang kita miliki.

Dan Allah tidak menyukai itu. Allah tidak ingin kita jadi takabur. Makanya kita tidak ditakdirkan merasakan kemegahan hidup seperti orang lain.

Aku sendiri kadang suka berandai andai. Jika aku ada di posisi temanku yang sudah melanglang buana ke 5 benua itu, mungkin aku akan show off. Apapun akan aku posting. Mulai dari makan di resto mewah, liburan ke tempat wisata terkenal dunia, shopping ke toko toko branded. Karena setiap manusia, termasuk diriku, punya naluri eksistensi diri (ghorizah baqo'). Ingin dianggap wah. Ingin dianggap luar biasa. Ingin diakui kelebihannya. Itu naluriah temans. Tapi ketika naluri itu justru membuat kita menjadi takabur, maka harus segera kita kendalikan.

Allah tau sifat dasarku yang suka show off itu, maka Allah menjagaku dengan memberi takdir sederhana  agar tidak ada yang bisa dipamerkan. Dan agar tidak kufur nikmat, maka aku memilih untuk menjaga pandangan mataku dari silaunya dunia. Mensugesti pikiranku sendiri bahwa apa yang kujalani saat ini adalah anugrah terbaik dari Allah. Harus disyukuri.

Lagian nih, bukankah setiap hamba selalu diuji oleh Allah. Orang yang kita anggap beruntung karena bisa merasakan kemewahan dunia, juga tidak luput dari ujian kok. Kita saja yang tidak tau seperti apa beratnya ujian yang dia hadapi. Dan juga dia yang terlalu pandai menyembunyikan kepahitan hidup. Hingga orang lain tidak bisa melihatnya.

So..
Hilangkan semua bentuk keminderan dan kufur nikmat yang kita rasakan. Ingat temans.. Jalan hidup yang kita jalani saat ini adalah jalan terbaik yang Allah takdirkan untuk kita.
Dibanding dengan semua ketidak beruntungan (menurut pikiran kita), ternyata ada banyak keberuntungan dan nikmat yang Allah berikan untuk kita yang harus kita syukuri.

"La`in syakartum la`aziidannakum wa la`ing kafartum inna 'adzaabii lasyadiid"

(Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat)

Posting Komentar

0 Komentar