Pandangan Orang Awam Tentang Politik


Oleh : Hasyim Suparno

Bayangan orang awam memandang bahwa politik itu kotor, jahat dan tidak adil, dia menganggap bahwa apa bila ada orang yang berkumpul, bermusyawarah lalu membahas peraturan pemerintah maka dia mengatakan kamu sedang berpolitik kamu ga pantes ikut kami, kamu sudah terpengaruh oleh pemikiran yang kotor. Pada hal kalau kita berbicara membahas kemajuan kelurahan atau RT itu sudah berpolitik, tapi ya karena membahas yang lain di luar tema apalagi soal agama dia di singkifkan, alasannya bahwa dia sudah berpolitik.

Padahal Islam dan politik adalah dua hal yang integral. Oleh karena itu, Islam tidak bisa di lepas dari aturan yang mengatur urusan Masyarakat dan negara, sebab Islam bukanlah agama yang mengatur ibadah secara individu saja. Namun Islam juga mengajarkan bagaimana bentuk kepedulian kaum muslimin dengan segala urusan umat yang menyangkut kepentingan dan kemaslahatan mereka, mengetahui apa yang diberlakukan pengusa terhadap rakyat, serta menjadi pencegah adanya kezaliman oleh pengusaha.

Maka jikalau ada yang mengatakan bahwa Islam tidak usah berpolitik adalah salah besar, karena berpolitik adalah hal yang sangat penting bagi kaum muslimin. Jadi kita harus memahami betapa pentingnya mengurusi urusan umat agar tetap berjalan sesuai dengan syariat Islam. Terlebih lagi memikirkan/memperhatikan urusan umat Islam hukumnya fardhu (wajib).


Rasulullah dan para sahabat pun berpolitik dalam membahas umat Islam

Rasulullah Saw bersabda, "Barang siapa di pagi hari memperhatikan kepada selain Allah, maka Allah akan berlepas dari orang itu. Dan barang siapa di pagi hari tidak memperhatikan kepentingan kaum muslimin maka ia tidak termasuk golongan kami( kaum muslimin)."

Dalam sejarah perjuangan para sahabat terdapat bukti-bukti yang menunjukkan bahwasanya agama Islam memang memiliki otoritas terhadap politik, salah satu contoh yang menjadi bukti sejarah berpolitik yaitu pada masa mengangkat seorang Khalifah (kepala negara pengganti Rasulullah Saw) atau mengangkat seorang pemimpin .

Dalam mengangkat seorang pemimpin, para sahabat memberikan syarat kepada calon pemimpin agar memegang teguh pada kitab Allah yaitu Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah. Karena mereka tahu betul bahwa politik tidak bisa di pisahkan dari Agama, sehingga dalam pengangkatan pemimpin (Khalifah) harus di dasarkan pada pertimbangan yang terbaik.

Jadi terbukti bahwa politik sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw, bahkan jauh sebelum itu politik sudah ada sejak manusia mengenal kata pemimpin.

Sayangnya di zaman ini banyak masyarakat yang anti dengan politik, dalam pandangan Masyarakat politik di anggap sebagai sesuatu yang berbau kelicikan, kebusukan, serta pandangan negatif lainnya.

Kita umat Islam harus cerdas dan bisa memahami betapa pentingnya berpolitik sebagai landasan munculnya gerakan Islam melalui dua arah, yaitu secara kultural dan struktural. Aktivitas gerakan Islam secara kultural akan berfokus pada proses dakwah di suatu negara agar tetap sesuai dengan ajaran Allah SWT, sedangkan secara struktural dapat mempengaruhi di batalkan nya atau direvisi nya kebijakan kebijakan pemerintah terhadap masyarakat.

Jadi pengaruh yang paling besar adalah politik, karena memiliki pengaruh besar dalam mempertahankan ajaran Islam di suatu negara asalkan tetap memegang teguh prinsip prinsip Islam.

Posting Komentar

0 Komentar