Simalakama 'New Normal Life'


Oleh : Indah Yuliatik

Kegaduhan virus covid 19 masih menjadi tranding topik di Indonesia. Keganasan virus ini telah merenggut ribuan jiwa masyarakat Indonesia. Melumpuhan sektor ekonomi Indonesia, sehingga pemerintah kewalahan dalam menangani. Pemerintah mencoba mengeluarkan beberapa kebijakan untuk menangani wabah ini. Media masa,media cetak dan internet terus memberitakan tentang tindakan pemerintah menanggulangi wabah ini. New Normal life menjadi kebijakan baru yang diberlakukan oleh pemerintah pusat dan harus diikuti oleh daerah-daerah seluruh Indonesia.

Dilansir dari laman berita daerah ponorogo.go.id(26/5/2020). Ponorogo mulai menyongsong cara hidup baru yang disebut ‘new normal’ di tengah pamdemi covid-19. Sejumlah hal mulai disiapkan agar masyarakat bisa melaksanakan ‘new normal’ yang diperkirakan akan dilaksanakan pada beberapa waktu ke depan dengan baik. Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengatakan, saat ini dirinya telah memberikan arahan kepada para pimpinan Perangkat Daerah (dinas/badan/kecamatan) terkait persiapan menuju ‘new normal’ ini. “Apa itu ‘new normal’? New normal adalah sebuah keadaan yang kembali seperti semula. Normal. Tapi dengan cara dan gaya hidup yang baru. Ini berlaku untuk seluruh masyarakat. Nah, cara dan gaya hidup yang baru itu yang bagaimana? Ya, rajin cuci tangan, harus selalu memakai masker, dan kalau bertemu dengan orang harus jaga jarak 1,5 – 2 meter. Di semua tempat hal ini berlaku,” urai Bupati Ipong.

Pemerintah, kata Bupati Ipong, harus bisa memberikan pedoman dan mempersiapkan menuju pelaksanaan ‘new normal’. Untuk itu, ia telah memberikan arahan kepada para kepala Perangkat Daerah (kepala dinas/badan/kecamatan) agar melakukan langkah-langkah sebagai persiapan. Pertama, memastikan keberadaan tempat cuci tangan atau wastafel di semua tempat umum. Mulai dari kantor, toko-toko, pasar, warung dan tempat-tempat umum lainnya.

Kebijakan New Normal Life tidak hanya diberlakukan di Indonesia. Di beberapa negara sudah diterapkan kebijakan ini. Kebijakan ini menuai kegagalan, semakin menambah jumlah kasus baru. Padahal protokol kesehatan sudah diberlakukan dengam baik. Berbeda dengan Indonesia yang kasus masih tinggi dan belum siap dari segi protokol kesehatan ngotot ingin melakukan New Normal Life.

New Normal Life yang menjadi pilihan pemerintah sama saja dengan Herd Immunity. Dimana masyarakakt dipaksa untuk bertahan hidup dengan virus. Masyarakat yang kuat ketahanan tubuhnya dia akan hidup, sedangkan masyarakat yang daya tahan tubuhnya lemah akan mati. Masyarakat dijadikan bahan coba-coba terhadap keberlangsungan hidupnya. Kebijakan-kebijakan yang diambil selama wabah covid 19 terlihat seperti kebijakan asal buat. Membingungkan masyarakat luas. 

Kebijakan New Normal Life yang diambil pemerintah bukan tanpa alasan. Hal ini berkaitan dengan paradigma yang diambil oleh pemerintah. Yaitu, pertama: masyarakat menjadi beban ekonomi negara. Karena merasa jika New Normal Life tidak diterapkan maka pemerintah akan menanggung beban hidup masyarakat dan perekonomian diberbagai sektor akan mati. Kedua: pemerintah tidak menganggap jabatan yang dia pegang bukan sebagai amanah untuk mengurusi masyarakat. Sehingga dia tidak memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat ditengah wabah.

Sistem kapitalislah yang menjadi dasar pemerintahan Indonesia, sehingga menjadikan penguasa hanya mementingkan dirinya dan beberapa pihak saja. Tidak berpihak pada keselamatan nyawa masyarakat luas. Pemerintah dengan mudahnya membuat UU atau kebijakan yang memudahkan pihak-pihak yang diuntungkan dari diberlakukannya New Normal Life. Sehingga wajar jika jabatan yang diembannya bukan dianggap sebagai amanah, justru masyarakat dianggap sebagai beban mereka.

Islam memandang pengurusan terhadap masyarakat banyak atau pemerintahan merupakan sebuah amanah. Allah Ta’ala mengingatkan setiap muslim dalam firman-Nya di surat al Anfal 27: “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

Amanat-amanat yang dipercayakan termasuk juga dalam amanat jabatan. Pemerintah Islam atau Khalifah tidak akan membuat kebijakan-kebijakan yang merugikan masyarakat. Kebijakan yang dibuat akan dapat menyeselaikan masalah secara tuntas. Ketika wabah terjadi pemerintah Islam akan memberlakukan karantina untuk memutus persebaran wabah ke masyarakat luad dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Seperti yang dicontohkan oleh Khalifah Umar bin Khattab. Ketika wabah telah berakhir masyarakat diperbolehkan untuk beraktivitas kembali. 

Pemerintah yang baik dapat dilihat dari seberapa besar masyarakat mencintai pemimpinnya. Karena masyarakat tentu akan mencintai pemimpin yang mengurusi segala urusan kehidupannya dengan baik. Urusan seperti pangan, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan lainnya. Rasulullah SAW bersabda:
Sebaik-baiknya pemimpin kamu adalah mereka yang kamu cintai dan mereka pun mencintamu, kamu menghormati mereka dan merekapun menghormati kamu. Pun sejelek-jeleknya pemimpin kamu adalah mereka yang kamu benci dan mereka pun benci kepada kamu. Kamu melaknat mereka dan mereka pun melaknatmu”(HR Muslim).

Posting Komentar

0 Komentar