ADA PELANGI DI UNILEVER

Oleh : Sari Purnama C

Baru-baru ini dunia linimasa dihebohkan lagi dengan ancaman dan seruan boikot Unilever oleh warganet Indonesia. Hal ini terjadi karena dipicu oleh pernyataan Unilever melalui akun instagram resminya @unilever pada tanggal 19 Juni 2020 yang menyatakan  dukungannya terhadap gerakan elgebete.

Mereka juga mengubah warna logo U yang semula berwarna biru full diubah menjadi warna pelangi , warna yang menjadi simbol ciri khas ,  logo  dan bendera kaum terlaknat itu.

Seperti  yang ditulis Unilever, perusahaan yang berpusat di Amsterdam ini menyatakan," Kami berkomitmen membuat kolega LGBTQ+ kami,bangga dengan kami. Itu sebabnya kami mengambil tindakan bulan pride ini. " dikutip suara.com

Unilever merupakan salah satu perusahaan multinasional Fast Moving Consumer Goods (FMCG) yang cukup terkenal di Indonesia. Produknyapun dipakai hampir di semua kebutuhan rumah tangga dan sangat diminati karena harganya juga ramah dan terjangkau dikantong para ibu-ibu rumah tangga.

Mulai dari urusan makan (ada kecap bango, royco, sariwangi, dll), untuk urusan mandi ( ada lifebuoy, lux, dove, sunsilk, pepsodent, dll), urusan nyuci(ada rinso, molto, sunlight, dll), juga urusan skincare ( ada vaselin, citra,dll).

Kecaman keras dan boikot produk unilever dari netizen digencarkan lagi sejak unggahan postingan tersebut, walaupun isu bahwa perusahaan tersebut mendukung  komunitas kaum elgebete sebenarnya sudah lama mencuat. 

Perusahaan multinasional yang telah berada di Indonesia selama 86 tahun ini akhirnya memberikan klarifikasi bahwa perusahaannya selalu menghormati dan memahami budaya, norma, dan nilai-nilai di Indonesia.


HIJRAH PRODUK

Mungkin agak sulit bagi kita umat muslim terutama emak-emak kalau untuk tidak menggunakan produk unilever, tetapi setidaknya sedikit demi sedikit kita bisa berhijrah (alhamdulillah kalau bisa berhijrah total) apabila sudah ada pilihan dan alternatif produk lain. 

Mungkin kita bisa beralih membeli produk  dari lingkaran terdekat yang jelas kehalalannya, kualitasnya bagus, punya orang baik, dan yang jelas  tidak mendukung gerakan kaum elgebete atau kaum lain yang memusuhi Islam,  sehingga kita sebagai konsumen tidak turut andil dalam sharing profit untuk mendukung kegiatan kegiatan mereka. Langkah ini bisa kita ambil sebagai wujud dari penolakan kita atas keberadaan kaum elgebete


ISLAM MELARANG PERBUATAN KAUM LUTH

Bulan Juni adalah bulan yang dinanti-nantikan para kaum elgebete dan penyandang orientasi seksual lainnya. Pasalnya mereka punya gawe perayaan Pride Month yaitu waktunya para komunitas elgebete di dunia berkumpul, berpesta, dan merayakan kebebasannya. Biasanya mereka juga mengadakan parade month. Tetapi karena sedang pandemi corona mungkin menjadi alasan mereka tidak mengadakan pawai dalam perayaaan tahun ini. 

Dalam Islam elgebete lebih dikenal dengan istilah  liwath (gay) dan sihaaq (lesbian).  Istilah ini diberikan kepada kaum Nabi Luth Alaihis Salam  yang pertama kali melakukan perbuatan menjijikkan tersebut. 

Hal ini dijelaskan dalam Al Qur 'an  surat Al A'raf ayat 80-81 " Dan (Kami juga telah mengutus) Luth. Ingatlah tatkala dia berkata kepada mereka : Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan seorangpun sebelummu. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka) bukan kepada wanita."

Perbuatan gay dan lesbian adalah haram berdasarkan hadist riwayat Muslim :
" Janganlah seorang laki-laki melihat aurat laki-laki lain dan jangan pula seorang wanita melihat aurat wanita lain. Dan janganlah seorang laki-laki memakai satu selimut dengan laki- laki lain  dan janganlah pula seorang wanita  memakai satu selimut dengan wanita lain."

Beginilah kondisi umat dan dunia sekarang ini, kaum elgebete semakin menunjukkan dirinya secara terang-terangan, menunjukkan keberadaan dan kebanggaan mereka. Dan dengan propaganda mereka yang semakin masif  tantangan semakin berat karena masyarakat dan negara semakin permisif tentang keberadaan mereka , seolah-olah tidak ada yang salah , melanggar, atau  menyimpang apalagi kalau sudah dikaitkan dengan HAM . Terbukti banyak perusahaan perusahaan besar lainnya selain unilever ( ada kurang lebih 20 perusahaan besar ) yang juga mendukung gerakan ini. 

Boikot suatu produk bukanlah satu-satunya langkah dukungan kita untuk menolak keberadaan mereka. Tetapi yang lebih penting adalah bagaimana memberikan edukasi , memberikan  pemahaman, merubah pola pikir, dan menyadarkan mereka para pelaku elgebete agar kembali ke fitrahnya . 

Mengedukasi masyarakat  dan para penguasa penentu kebijakan negara bahwa di dalam agama Islam  keberadaan mereka adalah terlarang,  membawa kerusakan moral serta keburukan lainnya akibat dari perbuatan tersebut serta  memahamkan mereka bahwa hanya dengan ditegakkan syariat Islam permasalahan elgebete akan mendapatkan solusi tuntas.

"Dan tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan dan janganlah kalian tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya Allah amat berat siksaannya " (TQS:  Al Maidah :2)

Wallahu 'alam

Posting Komentar

0 Komentar