Oleh : Leni Setiani (Pemerhati Remaja)
Siapa sih yang nggak tahu Drama Korea? pasti temen-temen milenial nggak asing ketika mendengar kata drakor. Drama-dramanya menurut milenial kebanyakan sangat menarik, dan itu berhasil menghipnotis para remaja jadi demam drakor. Iya dong so pasti, karena banyak adegan-adegan lucu dan romantis yang menguras emosi. Di tambah lagi para pemerannya yang uhhh bikin mata gak mau kedip. hehe
Sebenernya nih, hukum menonton itu mubah asalnya. Tapi kalau udah sampe kebawa ke ranah negatif bisa membahayakan diri loh. Whatt bahaya? Iya bahaya. Ngeri banget kan? contohnya pada tahun 2014 lalu, seorang wanita dilaporkan mengalami serangan jantung akibat begadang demi nonton drama Korea, My Love From The Star yang diperankan oleh Kim Soo Hyun. (www.boombastis.com) Wah wah wah bahaya banget kan?
Nah kira-kira gimana sih jika sudah terlanjur suka drakor dan kita mau move on dari drakor?
Di bawah Ini ada tips-tipsnya supaya bisa terlepas dari drakor. Yuk, kita simak ini dia cekidot:
1. Luruskan Niat
Yang pertama dan paling utama kita harus luruskan niat kita karena niat adalah awal dari segala sesuatu. Kita niatkan karena Allah untuk hijrah dari sesuatu yang Allah tidak suka menuju apa yang Allah Ridhoi.
2. Ganti Tontonan
Nah buat yang ini, kita bisa ganti tontonan kita dengan film-film Rasulullah, para Nabi, atau sahabat-sahabat Rasulullah. Dijamin deh kamu bakal lebih terpukau dan takjub sama film-film Islam dibandingkan drakor. Berpahala juga loh kalo kita nonton film Rasulullah dan mengamalkannya. Allah Ridho pahala dapet.
3. Ikut Komunitas Taat
Ini juga penting ya sobat. Siapa sih, yang tidak pernah berkomunitas. Dari mulai anak-anak, remaja sampai orangtua banyak yang melebarkan sayap berteman lewat berkomunitas. Cuman, komunitas yang seperti apa dulu nih? Apakah yang bisa membawa kepada ketaatan atau justru malah sebaliknya?
Soalnya agama Islam aturannya lengkap mengatur semua aspek kehidupan termasuk aturan berkomunitas. Nah, kita bisa tahu seseorang tergantung dari agama temannya. Dalam sebuah hadits Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman dalam sabda beliau:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628).
Jadi kalau salah pilih temen bisa berabe. Pastikan kita masuk komunitas yang mendekatkan kita pada Allah ya. Yuk ngaji biar kita masuk ke dalam komunitas taat. Ngaji tanpa nanti taat tanpa tapi.
Wallahu'alam
0 Komentar