Oleh : Iis Kurniawati, S. Pd
Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Dimana mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani yang bekerja di sektor pertanian. Sebagai negara agraris Indonesia memiliki banyak sumber daya alam dan tanah yang subur,sehingga beraneka jenis tanaman dapat tumbuh dengan sangat baik.
Kekayaan sumber daya alam Indonesia dan suburnya lahan pertanian, ternyata tidak dapat menjamin kesejahteraan para petani. Karena faktanya berbagai kesulitan dan permasalahan dihadapi para petani antara lain permodalan yang terbatas, harga pupuk yang tidak stabil, penguasaan lahan sempit, dan kelangkaan sarana produksi pertanian. https://www.pioneer.com. Ketua umum HKTI Moeldoko juga mengatakan bahwa persoalan yang kerap dihadapi petani antara lain rusaknya kondisi tanah, lemahnya managemen petani, minimnya penguasaan teknologi dan inovasi serta penanganan pasca panen (kontan.co.id,12/03/20).
Selain itu petani juga kerap dirugikan dengan kebijakan pemerintah yang cenderung lebih memilih untuk import dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Sungguh ironis memang negara yang dikenal sebagai negara agraris tetapi mengimpor kebutuhan pangan dari negara lain. Dalam hal ini dapat diindikasikan bahwa sektor pertanian tidak mampu mendatangkan keuntungan ataupun kesejahteraan bagi para petani. Akibatnya kegiatan bertani tidak terlalu diminati untuk ditekuni sebagai mata pencaharian. Dari segi sosial sektor pertanian juga dipandang sebelah mata hal ini terlihat dari kurangnya minat terutama dari generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian.
Belakangan ini, muncul program regenerasi petani atau dikenal dengan "petani milenial" yang digagas beberapa komunitas untuk berkontribusi dalam membangun sektor pertanian. Komunitas tersebut gencar mensosialisasikan program petani milenial. Mereka mencoba mendorong kaum milenial untuk belajar mengolah lahan pertanian dengan mengaplikasikan teknologi,dan berbagai inovasi yang kreatif. Ketua Viking Jatinangor Aris Philif mengatakan regenerasi pertanian menjadi salah satu faktor kunci untuk kemajuan dan modernisasi pertanian Indonesia. Adanya regenerasi petani bagian yang harus didorong untuk kemajuan pertanian. "Viking Jatinangor mulai menggarap sektor pertanian bekerjasama dengan anggota DPRD Sumedang.mudah-mudahan bisa lebih maju". (Radar sumedang, 28/06/2020).
Upaya regenerasi petani muda atau petani milenial sudah sepatutnya diapresiasi,karena generasi milenial merupaka kelompok usia produktif yang rata-rata memiliki kemampuan penguasaan teknologi yang baik. Pada umumnya mereka juga memiliki semangat berkreasi dan inovasi yang tinggi. Sehingga tujuan untuk meningkatkan sektor agraris dapat tercapai ditangan generasi milenial.
Untuk membangkitkan sektor pertanian di Indonesia memang bukan hal yang mudah. Apalagi dalam naungan sebuah sistem yang tidak pernah berpihak pada rakyat kecil seperti saat ini. Diperlukan dukungan sebuah sistem yang akan selalu berpihak pada kepentingan rakyat, kepentingan para petani.Sebuah sistem yang secara nyata akan senantiasa mensupport setiap hal yang diperlukan petani seperti pendidikan dan penyuluhan, struktur pasar, permodalan, pendampingan managemen pertanian, sarana produksi pertanian dan berbagai hal lain yang dapat mendukung produktivitas petani. Lebih penting lagi adalah adanya konsistensi dukungan dari pemerintah dalam membuat kebijakan-kebijakan yang tidak merugikan para petani seperti tidak mengimpor bahan pangan dari negara lain terlebih lagi saat masa panen.
Support system yang baik akan mampu mengantarkan pada tujuan kesejahteraan yang diharapkan. Sebagaimana sistem Islam mensupport pengembangan ilmu pengetahuan dan sains termasuk dalam pengembangan bidang pertanian. Pengembangan sains dalam sejarah islam sejalan dengan perintah Alquran, untuk mengamati alam dan menggunakan akal yang keduanya merupakan dasar metodologis sains. Dalam pengembangan sumber daya alam, islam memberikan panduan dan peraturan yang jika dilaksanakan sebaik-baiknya dan seoptimal mungkin akan memberikan kesejahteraan pada kehidupan manusia.
Lebih khusus pada sektor pertanian, hasil pertanian merupakan sumber untuk kebutuhan hidup manusia. sebagaimana Alloh SWT berfirman dalam surat An-Naziat : 30-33 yang artinya: " Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan darinya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuhan-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancarkan-Nya dengan teguh,(semua itu) untuk kesenangan kalian dan untuk binatang-binatang ternakmu.”
Wallahu a`lam bish-shawhab.
0 Komentar