BULLYING DAN TAWURAN PELAJAR BEKASI DI MASA PANDEMI BUAH KERUSAKAN SISTEMIK

Oleh: Astri Ummu Zahwa, S.S (Pengisi Majelis ilmu Al Qanitaat Bekasi)


Pandemi belumlah usai, namun tidak menyurutkan langkah para pemuda di Bekasi untuk melakukan tawuran. Dilansir dari CNN Indonesia (Kamis, 23/07/2020), tawuran antara SMK Permata Bangsa dengan SMK Gema Karya Bangsa terjadi di Jalan Raya Cikunir, Jati Asih, Kota Bekasi pada Rabu (15/7/20) sekitar pukul 19.30 WIB. 

“Terjadi tawuran antar dua kelompok SMK Kota Bekasi dimana mereka sebelumnya telah sepakat melalui instagram sesuai waktu dan tempat ditentukan,” kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Widjanarko kepada wartawan, Kamis (23/7/20). Dalam tawuran itu, pelajar dari SMK Gema Karya Bahana berinisial MBJ (16) meninggal dunia. Dia ditabrak oleh para pelaku dan sempat dibacok di bagian punggung menggunakan celurit.

Hasilnya, polisi meringkus delapan pelaku di dua lokasi berbeda. Dari tangan para pelaku, turut disita dua bilah celurit dengan panjang 60 cm. “Dari hasil identifikasi ke semua pelakunya, mereka semua pelajar dengan usia masih 17 tahun, 18 tahun, bahkan ada yang 16 tahun,” ujar Widjanarko.

Dua kelompok remaja terlihat tawuran di Jalan Raya Hankam, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Ahad dini hari, 2 Agustus 2020. Dalam peristiwa itu, seorang remaja berusia 17 tahun, GN tewas akibat luka bacok yang dideritanya. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar Heri Purnomo mengatakan, institusinya telah menangkap M, 16 tahun, remaja yang melakukan penganiayaan kepada korban sampai tewas. “Korban dan pelaku memang janjian mau tawuran,” kata beliau. (TEMPO.com, 2 Agustus 2020)

Tak hanya itu, bullying juga terjadi di Bekasi. Seorang siswi SMK 10 November di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menjadi korban perundungan atau bullying. Korban dipaksa minta maaf, mencium kaki, dan ditarik dari sepeda motornya oleh seorang siswi SMP Mutiara Hikmah. Kejadian itu direkam oleh teman terduga pelaku yang sekolah di SMK Pusaka Nusantara 2. Video rekaman aksi bullying tersebut kemudian viral di media sosial. Hal ini berawal dari korban yang meledek terduga pelaku di media sosial. Karena terduga pelaku tidak suka, korban lantas diajak bertemu untuk menyelesaikan masalah mereka. Namun, di pertemuan itu malah jadi aksi perundungan. (KOMPAS.com, 28 Juli 2020)

Kasus bullying dan tawuran pelajar yang terus berulang membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. Karakteristik remaja yang cenderung labil, menjadikan mereka mudah bertindak tanpa pertimbangan. Dari sisi orang tua, terkadang minim dalam menanamkan nilai-nilai agama pada anak. Akhirnya anak tumbuh dengan sifat pemarah, tidak mau kalah, hedonis, miskin empati, tidak takut dosa dan tidak takut akan Tuhannya. 

Kondisi remaja yang membutuhkan perhatian serius pada usia ini diperparah dengan berbagai informasi dan tontonan tak mendidik serta jauh dari adab. Media yang ada tidak melakukan edukasi terhadap remaja, justru begitu deras menyajikan budaya sekuleris liberal. Negara pun tidak bertindak tegas atas hal ini sehingga terkesan lalai dalam melindungi generasi bangsa. Padahal sudah seharusnya negara melindungi generasi negeri ini penerus peradaban dan kepemimpinan selanjutnya.

Dari sisi penyelenggaraan pendidikan, negara harusnya bertujuan menghasilkan manusia terdidik, bertambah baik bukan sekedar pintar dan bisa bekerja. Sebagaimana Islam menitikberatkan pada terbentuknya karakter kepribadian Islam, yaitu pola pikir dan pola sikap Islami yang terpancar dari akidah Islam. Hal ini akan menghasilkan generasi yang memiliki sudut pandang dan pemikiran yang shohih (Islami) dan sikap atau perilaku yang tidak menyimpang dari aturan Sang Khalik. Sekulerisme dan liberalisme yang dijadikan landasan kehidupan di negara ini, memberikan pengaruh buruk bagi kehidupan masyarakat. Sudah saatnya pemerintah membentengi generasi muda dari kerusakan dan pengrusakan dengan cara mencampakkan sistem yang rusak dan mengganti dengan sistem yang berasal dari Allah Swt yaitu Islam. Darinya akan lahir generasi khoiru ummah yang bertakwa serta berilmu, yang memiliki rasa takut dan taat kepada Allah Swt. Wallahu a’lam bishshawab

Posting Komentar

0 Komentar