Oleh : Ibu Sumartini (Ibu Rumah Tangga asal Lembang)
Tak terasa kita akan bertemu kembali dengan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-75 tahun. Hari kemerdekaan terkait erat dengan perjuangan para pahlawan yang berkorban untuk bangsa ini. Kemerdekaan adalah momentum penting dalam perjuangan bangsa.
Setiap tahun pada tanggal 17 agustus rakyat Indonesia merayakan hari proklamasi kemerdekaan ini dengan meriah. Beragam perlombaan di hadirkan, mulai lomba panjat pinang, lomba makan kerupuk, hingga upacara militer di istana merdeka, serta seluruh masyarakat ikut berpartisipasi dengan caranya masing-masing.
Refleksi kemerdekaan 75 tahun, kita melihat masyarakat Indonesia belum sepenuhnya sejahtera dan makmur. Berkaca dengan alam Indonesia adalah negeri yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah ruah terletak di garis khatulistiwa, tanah yang subur makmur. Namun kemiskinan masih melilit rakyatnya, banyak anak negri yang tak bisa mengenyam pendidikan, mahalnya biaya kesehatan, biaya hidup sehari-hari, ditambah dengan kebijakan impor yang merugikan rakyat. Belum lagi negri kita yang terus terlilit utang yang secara tidak langsung hutang adalah salah satu bentuk penjajahan ekonomi. Itulah beberapa problem pelik yang di hadapi negri ini.
Hakikat Kemerdekaan
Secara fisik Indonesia telah merdeka tak ada lagi perang angkat senjata. Namun Indonesia sendiri masih mengalami penjajahan non fisik, dimana sumber daya alam yang melimpah ruah hanya di nikmati segelintir orang saja. Belum lagi penjajahan dalam bentuk pemikiran dimana justru hal ini lebih berbahaya dari penjajahan fisik. Penjajahan pemikiran liberal, sekuler, kapitalis, gaya hidup konsumtif, bebas dan permisif yang kebanyakan tersebar lewat media informasi entah lewat media massa maupun media sosial.
Dimana lewat media generasi banyak di rusak dengan tontonan yang tidak mendidik, lebih dari itu ide atau gagasan berupa paham sekuler dan liberal yang merusak moral generasi dan masyarakat.
Di sinilah pentingnya kita memahami makna kemerdekaan yang hakiki.Kemerdekaan bukan hanya menyangkut hal fisik semata, melainkan lebih dari itu.
Meninjau bahwa masyarakat Indonesia belum sepenuhnya sejahtera, makmur dan menjadi masyarakat yang madani, maka ada baiknya kita melihat peradaban Islam yang sudah terbukti mampu menciptakan peradaban gemilang.
Menurut pandangan Islami merdeka adalah terbebas dari segala bentuk penghambaan terhadap mahluk menuju penghambaan totalitas hanya kepada Allah SWT. Sebagaimana Islam datang untuk membebaskan manusia dari segala bentuk penghambaan kepada selain Allah, memberantas kedzoliman dan menegakan keadilan berlandaskan wahyu Allah. Alangkah baiknya jika kita mengubah paradigma berfikir untuk meraih kemerdekaan yang hakiki yaitu kembali kepada Islam, mengambil Islam sebagai jalan hidup dan solusi atas berbagai problem yang di hadapi umat.
Wallohu 'alam bishawab
0 Komentar