Oleh : Puji Ariyanti (Pegiat Literasi)
Resesi ekonomi sudah di depan mata. Bank Dunia sudah memperingatkan Indonesia. Presiden pun sudah meminta bawahannya waspada. Para ahli mendorong masyarakat mengantisipasi dengan gaya hidup hemat dan menyiapkan alternatif pekerjaan.
Sebagaimana diketahui, resesi merupakan penurunan kinerja ekonomi yang berlangsung selama beberapa bulan dalam setahun. Salah satu negara tetangga Indonesia yang telah masuk ke dalam jurang resesi yakni Singapura. Tentu saja hal tersebut membuat pemerintah sangat takut terhadap resesi yang dihadapi Singapura, karena jaraknya yang dekat dengan Indonesia.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira mengatakan masyarakat harus berhemat mulai dari sekarang untuk menyiapkan dana darurat selama resesi. Sebab tidak ada yang mengetahui akan berlangsung sampai kapan jika resesi benar terjadi.
Hal yang sama juga dikatakan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah. Resesi terjadi disebabkan oleh virus mematikan Corona (COVID-19). Menurutnya, di saat seperti ini masyarakat jangan boros dan harus mempersiapkan kondisi terburuk untuk mencukupi keuangan (detik.com, 19/7/2020).
Sebelum ada wabah corona, sebenarnya dunia sudah terancam krisis ekonomi. Pada 16/10/2019, IMF menyatakan pertumbuhan ekonomi dunia berada pada laju terburuk sejak krisis keuangan global. Juga melansir suara.com 22/4/2020 Ekonom senior Rizal Ramli era Presiden Gusdur saat acara Indonesia Lawyers Club (ILC, 22/4) melayangkan kritik keras kepada pemerintah dengan mengatakan bahwa negara telah mengalami krisis jauh sebelum Corona masuk.
Maka solusi resesi, bukan mendorong masyarakat mengantisipasi dengan gaya hidup hemat dan menyiapkan alternatif pekerjaan. Juga tidak cukup hanya mengantisipasi, tapi perlu solusi tuntas atas resesi akibat berlakunya ekonomi kapitalisme.
Karena penyebab krisis ini bersifat sistemis serta mendasar. Bagi rakyat miskin sudah terbiasa hidup hemat karena terbiasa pas-pasan, namun tetap saja tidak berdaya secara ekonomi, apalagi solusi atas resisi ini hanya bersifat anjuran.
Harusnya disadari dengan seksama sistem kapitalisme-lah yang menghasilkan krisis termasuk resesi. Karena sistem ini merupakan cacat bawaan. Bagaimanapun sebuah upaya yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam mendorong perbaikan ekonomi jika yang digunakan adalah sistem kapitalis tetaplah sama hasilnya, karena asas yang digunakan sistem ekonomi kapitalis adalah sektor non riil bukan sektor riil.
Sistem ekonomi Islam memiliki pilar dalam distribusi harta kekayaan oleh individu, masyarakat, maupun negara. Ekonomi Islam menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Sistem Ekonomi Islam juga menjamin seluruh rakyatnya dapat meraih pemenuhan kebutuhan sekunder dan tersiernya.
Oleh karena itu saatnya beralih pada sistem ekonomi Islam karena sistem ini menciptakan ekonomi yang stabil dan tidak rentan resesi. Sistem Ekonomi Islam adalah sistem antikrisis karena berdasarkan pada ekonomi riil. Saatnya beralih pada sebuah sistem yang menciptakan kesejahteraan yang merata, yakni sistem ciptaan Allah SWT dan telah dicontohkan oleh baginda Rasul SAW.
Wallahu'alam Bishshawwab
0 Komentar