Tantangan Guru PAUD Menghadapi Pembelajaran Jarak Jauh Di Masa Pandemi

Oleh : Isna Marifa Nabila (Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini)


Masa pandemi atau biasa yang disebut pada masa wabah penyakit menular. Nah, pada masa ini wabah penyakit ini biasa disebut dengan virus corona ataupun covid-19. Datangnya wabah penyakit ini membuat semua kegiatan sehari-hari yang dilakukan mendadak lumpuh dan tidak ada ada aktivitas sama sekali di luar rumah, termasuk di bidang perekonomian dan pendidikan. Perekonomian dunia pun mengalami defisit yang sangat tajam dan hampir berada di ambang kemiskinan, ini juga menyebabkan beberapa perusahaan terpaksa melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) pada karyawan-karyawannya karena keterbatasan modal untuk menggaji para karyawannya. 

Bidang pendidikan pun juga turut mengalami dampak yang cukup mengerikan. Kemendikbud menghimbau untuk belajar dengan sistem online atau pembelajaran jarak jauh. Hal ini cukup membuat para pendidik kewalahan dengan adanya sistem belajar online atau biasa yang disebut sistem daring. Terutama pada jenjang pendidikan anak usia dini. Guru PAUD harus ekstra memberikan pembelajaran sistem daring ini untuk anak-anak didiknya. Ini menjadikan tantangan guru PAUD untuk lebih berkreativitas dalam mengajarkan anak-anak didiknya lebih optimal. Guru PAUD juga harus bekerja sama dengan para orang tua murid dalam hal pembelajaran jarak jauh. Adanya kerja sama dengan orang tua murid juga membantu guru PAUD memberikan pembelajaran pada anak didiknya.

Berdasarkan anjuran Kemendikbud guru PAUD harus menggunakan beberapa sosial media berupa Whatsapp, youtube, dan sebagainya untuk memudahkan orang tua murid mengirimkan tugas anak-anaknya melalui beberapa media sosial yang disebutkan di atas. Tetapi, hal ini juga membuat para orang tua murid juga harus mempunyai ponsel. Kebijakan yang diberikan ini cukup mengkhawatirkan dikarenakan tidak semua orang tua murid memiliki ponsel atau gadget yang canggih. Sehingga ada beberapa sekolah PAUD mengubah sistem daring menjadi pembelajaran tatap muka meskipun belajarnya hanya satu jam saja dan ada juga beberapa sekolah melakukan guru melakukan pembelajaran home visit. Home visit yang dimaksud disini mengunjungi rumah anak-anak didiknya. Biasanya sekolah-sekolah PAUD yang melakukan pembelajaran home visit ini hanya dilakukan yang sekolahnya berada di perkampungan atau desa, karena jangkauannya cukup dekat dan rumah-rumah anak didik pun tidak berjarak jauh dari sekolah.

Meskipun guru-guru melakukan pembelajaran seperti mengunjungi atau mendatangi satu persatu rumah anak didiknya, mereka tetap melakukan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan handsanitizer juga meminimalisir jarak antara guru dan murid. Dengan adanya pembelajaran ini anak-anak juga tidak mudah bosan untuk belajar meskipun hanya dilakukan satu jam saja. Guru juga tidak asal saja melakukan pembelajaran home visit ini, mereka juga menggunakan pembelajaran sesuai dengan tema. Jadi, kegiatan pembelajaran pun terorganisir seperti yang dilakukan disekolah. Hal ini juga bisa kita lihat perjuangan seorang guru atau pendidik untuk memberikan ilmunya secara optimal agar peserta didiknya menjadi anak yang cerdas dan bijak meskipun dengan kondisi fasilitas yang jauh dari kata memadai untuk mengoptimalkan perkembangan anak.

Posting Komentar

0 Komentar