Oleh : Windha Yanti. S (Aktivis Dan Pemerhati Sosial)
Ilmu bagai cahaya dalam kehidupan manusia, semakin bertambahnya ilmu akan semakin terang cahayanya. Barang siapa yang tak menghendaki ilmu dalam kehidupannya, maka akan terasa gelap gulita, dan hatinya akan sempit.
Sehingga betapa pentingnya sebagai seorang muslim senantiasa menuntut ilmu agama. Karena Islam adalah ilmu Yang haq, ilmu kebaikan, ilmu yang lurus dan ilmu yang akan membawa manusia pada keselamatan dunia dan akhirat.
Jika dalam diri seseorang ilmunya semakin bertambah, maka akan semakin kuat imannya, akan semakin Teguh langkahnya dan akan semakin baik akhlaknya dan prilakunya.
Dalam sebuah hadits di katakan "Barang siapa yang keluar dari rumahnya untuk menempuh jalan menuntut ilmu, maka malaikat mengepakkan sayapnya, seraya berdoa memohonkan ampunan bagi hambanya yang sedang menuntut ilmu.
Bahkan ikan - ikan di lautanpun ikut mendoakannya bagi mereka yang senantiasa bersungguh - sungguh dalam menuntut ilmu"
Dan sesungguhnya barang siapa Yang menapaki jalan menuntut ilmu, maka ia akan merasa semakin haus, karena ia semakin sadar betapa lemahnya dan terbatasnya manusia sehingga ia akan terus belajar lagi mencari ilmu yang belum diketahui.
Dan ada banyak keutamaan bagi para penuntut ilmu di hadapan Allah SWT.
Di antaranya adalah :
1. Orang yang berilmu memiliki pahala Yang kekal.
Ilmu akan kekal dan bermanfaat bagi pemiliknya walaupun ia telah meninggal. Disebutkan dalam sebuah hadist tentang keutamaan ilmu dalam Islam:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, ia berkata kepada Rasullullah shallallahu'alaihi wa sallam:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh" (HR. Muslim no. 1631)
2. Orang Yang berilmu di mudahkan jalannya ke Syurga
Dalam sebuah hadist tentang keutamaan ilmu pengetahuan dalam Islam, Rasulullah SAW bersabda:
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim, no. 2699)
3. Orang berilmu diangkat derajatnya.
Allah SWT berfirman:
"...Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..." (QS. Al-Mujadilah [58]: 11).
Dan Allah SWT berfirman:
"Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". (QS. Al-Mulk : 10).
Pantaslah para ulama terdahulu sentiasa bersungguh sungguh dalam menuntut ilmu, dan menghabiskan usianya dengan belajar. Bahkan di kisahkan dalam sebuah sejarah bahwa para ulama terdahulu sangat merasa rugi meninggalkan belajar walau hanya sekedar makan. Bahkan untuk memenuhi hajatnya di kamar mandi pun masih harus belajar.
Lantas apa yang membuat para ulama bersungguh sungguh dalam belajar selain karena perintah Allah?
Ternyata ulama terdahulu di dukung oleh pemimpinnya pada masa itu. Ya, masa di mana Islam menjadi sebuah negara adidaya. Sehingga semua umatnya yang berada di dalam Daulah Islam akan difasilitasi dalam belajar, dan dipenuhi semua kebutuhannya.
Pantaslah banyak lahir berbagai ilmu, baik di bidang keislaman maupun teknologi dan sains. Karena memang para umat Yang hidup di masa khilafahan sangat dihargai karyanya. Hingga diberikan penghargaan berupa emas sebanyak buku yang di hasilkannya.
Sehingga bagi para penuntut ilmu, bisa belajar dan berkarya secara fokus, tidak lagi harus memikirkan biaya hidup, karena memang semua kebutuhannya akan ditanggung oleh negara. Sehingga dimasa itu umat hanya sibuk belajar, beribadah dan berdakwah.
WaLlahu'alam bishshawwab
0 Komentar