Oleh : Hasyim Suparno
Ketika nabi Musa di angkat oleh Allah karena sudah waktunya menghadap Allah untuk selamanya, maka Bani Israil kembali merindukan sang nabi sang penyambung doa kepada Allah, setiap Bani Israil kalau meminta sesuatu maka mereka butuh penyambung antara dia dan Allah, yang di sebut penyambung itu adalah nabi utusan Allah yaitu Musa as.
Suatu ketika Bani Israil kembali menyembah berhala dan melakukan berbagai kemaksiatan, sekali pun kitab taurat yang di bawa oleh nabi Musa telah hadir di hadapan mereka, sedikit dari mereka yang mau menaatinya. Meraka tak segan ke asyikan Mereka dalam kemaksiatan, bahkan melakukan penyimpangan penyimpangan atas risalah yang dikandung Taurat. Mereka mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram, masa transisi mereka tanpa kehadiran nabi memang cukup lama, sampai sampai mereka merindukannya walaupun nanti di bunuh oleh mereka, atas kegelisahan mereka, atas permintaan Meraka maka Allah mengutus seorang lelaki di antara mereka yang bernama Samuel.
Nabi Samuel meneruskan risalahnya dari nabi Musa, Samuel menyerukan kepada Bani Israil agar menyembah Allah SWT, dan mentaati aturan aturan yang di kandung taurat,
Bani Israil lalu meminta kepada Samuel agar ia mengangkat seorang raja dan berjanji akan melakukan jihad di jalan Allah SWT, Samuel merespon keinginan mereka, meskipun mereka gemar mengingkari janji dan berhianat atas amanat amanat yang di berikan kepada mereka.
Lalu di pilihlah seorang raja atas pilihan Samuel yaitu thalut, Bani Israil lalu kaget atas pilihan Samuel, lalu mengatakan, hai Samuel apakah kamu ga lihat, dia itu miskin, dia itu cuman petani biasa apakah ga ada yang lain, lalu Samuel berkata, apakah kalian tidak menghendaki pilihan ku, sementara kalian meminta kepada ku seorang raja, lalu terpilihlah thalut sebagai raja.
Lalu thalut memberangkatkan pasukannya untuk melawan musuh, ia memperingatkan pasukannya agar nanti ketika menyeberangi sungai pasukan thalut tidak di perbolehkan untuk meminum air sungai itu, ketika menyeberangi sungai itu ternyata pasukannya banyak yang melanggar dan hanya sedikit yang taat atas perintahnya.
Ketika berhadapan dengan pasukan musuh yaitu Jalut ternyata pasukan musuh lebih banyak, sementara pasukan thalut hanya sedikit. Dengan semangat untuk mengangkat agama Allah SWT, pasukan thalut berjuang melawan pasukan musuh yang di pimpin oleh Jalut, dan ketika melihat itu semua pasukan thalut memanjatkan do'a,
" Ya Tuhan kami, limpahkan lah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami, dan tolonglah kami menghadapi orang orang kafir."
Dengan kuasa Allah SWT, peperangan pun di menangkan pasukan thalut, di sebutkan bahwa Daud berhasil membunuh Jalut, dan akhirnya Daud di anugerahi sebagai raja atas permintaan raja thalut, dan juga di kukuhkan oleh Allah sebagai nabinya.
Pelajaran nya adalah seberapa hebat kaum kafir dan kaum munafik akan kehebatan mereka di dunia, seberapa hebat orang orang yang tidak suka akan kebangkitan islam, dengan izin Allah Islam akan bangkit, hanya orang orang yang taat kepada Allah dan rasul-nya lah yang akan menang, walaupun mereka bersatu padu, akan tetapi Allah lah yang menentukannya,
Jangan lihat mereka banyak, walaupun kita sedikit tapi kita mempunyai sang pembimbing yaitu dari Allah melalui kitabnya dan rasulnya, insyaallah Islam akan bangkit. Dan itu pasti.
0 Komentar