Literasi Buku Sejarah Generasi makin Terarah, Jangan Dipersekusi!

Oleh: Kiki Fatmala (Aktivis Muslimah)

Heboh! Dinas Pendidikan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baru-baru ini membuat heboh jagat maya dengan mengeluarkan surat tentang instruksi membaca buku Muhammad Al Fatih 1453 karya Felix Y Siauw untuk meningkatkan minat Literasi siswa. Surat yang dikeluarkan pada tanggal 30 September 2020 tersebut ditujukan kepada seluruh Kepala Sekolah SMA/SMK se-provinsi Bangka Belitung yang ditanda tangani Muhammad Soleh selaku Kepala Dinas Pendidikan provinsi Bangka Belitung. (Viva.co.id, 02/10/2020)

Namun belum genap satu hari surat edaran tersebut dibatalkan hanya berselang satu jam setelah surat edaran itu dikirim keseluruh kepala sekolah. Alasan pembatalan tersebut dikarenakan penulis tersebut merupakan anggota ormas yang dilarang katanya. Bahkan ketua PWNU Babel, KH Jaafar Siddiq mengatakan kewajiban membaca buku Felix Siaw dinilai memiliki agenda terselubung katanya. (babel.inews.id, 02/10/2020) 

Narasi jahat ini akan terus bergaung dan bermunculan bagi mereka yang alergi ajaramn Islam (Khilafah). Justru dengan adanya pembatalan dan persekusi buku sejarah Muhammad Al-Fatih malah akan menjadikan public penasaran untuk membaca buku terssebut.  Apalagi melihat begitu kerasnya larangan membaca buku sejarah tersebut, menggambarkan ada sesuatu hal penting yang wajib diketahui umat Islam atas kisah Muhammad Al-Fatih yang begitu fenomenal.

Muhammad Al-Fatih merupaka sosok fenomenal yang memerintah Islam dimasa Khilafah Utsmaniyah. Kisah heroiknya menaklukkan konstatinopel dikenal seluruh dunia, ditambah dengan kecerdasannya dalam strategi perang. Muhammad Al-Fatih juga dikenal sebagai pemimpin yang cakap dan mempunyai kepakaran dalam bidang militer, ilmu pengetahuan , matematika, dan menguasai enam bahasa saat berumur 21 tahun. Sangat menginspirasi bukan? Kebangkitan Kekhilafahan Utsmaniyah pada masa Muhammad Al-Fatih mencakup seluruh bidang, ilmiah, politik, ekonomi, informasi, dan mililter. Kejayaan itulah yang wajib diketahui generasi muslim bahwa mereka adalah generasi pewaris dari penakluk Konstatinopel yang tangguh. 

Memahami kisah Muhammad Al-Fatih akan menginspirasi generasi hari ini agar lebih terarah dalam hidup, memiliki keinginan yang kuat menjadi seorang pejuang penerus Muhammad Al-Fatih bukan menjadi genarasi Tik-Tok. Maka memahami kisah Muhammad Al-Fatih akan mengangkat mental generasi muslim mejadi bangsa yang unggul. Dan dari kisah Mihammad Al-Fatih kita bisa melihat bahwa sungguh nyata janji Allah dalam Surah Muhammad ayat 7, bahwa Allah akan meneguhkan kedudukan orang orang yang menolong agama-Nya dengan adanya peristiwa Kostatinopel ini semakin memperjelas kedudukan Khilafah Islam dalam politik dunia. 

Khilafah menempati posisi adidaya didunia, kekuasaan Islam di Era Utsmaniyah berhasil mengambil alih pemerintahan sebagian besar dunia Islam pada abad ke-9 pasca penaklukan Konstatiopel. Kemenangan ini adalah kekalahan bagi bangsa Eropa yang hari ini kita elu-elukan kemajuan teknologinya. Jejak Muhammad Al-Fatih dilajutkan oleh para penerusnya hingga akhir abad ke-11 ditangan Sulaiman Al-Qanuniy. Melihat sejarah kegemilangan dari Muhammad Al-Fatih ini kita jadikan renungan sepenuhya bahwa keagungan Islam dan kaum muslim hanya akna terwujud ketika islam diterapkan. Maka dengan membaca buku Sejarah Muhammad Al-Fatih akan membakar semangat bagi kita kaum Milenial, dan memiliki semangat juang yang tinggi dalam melahirkan generasi-generasi yang selanjutkan akan menaklukan kota Roma.

Posting Komentar

0 Komentar