Puisi : Bolehkah Kuberhenti Sejenak?

Oleh: Anita Ummu Taqillah (Anggota Komunitas Setajam Pena)


Pernah, jiwa ini terpaku pada puncak kenikmatan

Mengemban setiap langkah dengan senyum merekah

Tak ada lelah

Tak ada gundah

Tak ada keraguan mengemban amanah


Namun, roda terus berputar

Raga pun kadang tergelepar

Lelah meniti langkah

Penat kian membuncah


Amarah pun kadang tersulut

Oleh badai yang hanya sesudut

Hingga hati menyebut

Bolehkah kuberhenti sejenak?

Menepi dari hiruk pikuk dunia?


Tetapi diri ini seolah tertampar

Jika hidup hanya sebentar

Pantaskah kau berhenti?

Layakkah kau menepi?

Ketika kehidupan sekitar menyayat hati

Sekularisme merenggut hati anak negeri

Liberalisme merusak generasi


Haruskah kau berhenti?

Ketika masa depan anak cucu terancam gulita

Tak hanya kapitalisme, komunisme pun mengintai dengan nyata


Masihkah kau ragu tetap melangkah?

Meski raga lelah

Meski hati resah

Tetapi, bukankah masa depan cerah yang ingin kau rengkuh?


Mari tetap melangkah

Menyongsong Islam kembali berjaya

Melingkupi seluruh bumi

Itulah kabar gembira sang utusan

Yang selalu membumbung harapan


Janganlah berhenti

Janganlah menepi

Ada Sang Pemilik Hati tempat berpatri

Tak akan ingkar

Akan janjinya bagi pemburu kebaikan

Hamparan surga nan indah

Tempat kembali tanpa resah

Posting Komentar

0 Komentar