Oleh : Umi Rizkyi (Anggota Komunitas Setajam Pena)
Pandemi telah berlangsung setengah tahun lebih. Namun vaksin pun belum berhasil ditemukan. Pengobatan dan juga berbagai cara dilakukan untuk menanggulangi penyebaran Virus Corona yang merajalela. Makin hari jumlah kasus yang terpapar virus Corona masih ada dan bahkan mencapai ribuan orang terutama di Indonesia, negeri kita tercinta ini.
Dilansir dari Republika.co.id, Jakarta _ Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Direktur Utama Bio Farma menghadap wakil presiden Ma'arif Amin di rumah Dinas Wapres di Jakarta, Jumat 2/10/2020. Menkopolhukam melaporkan perkembangan vaksin Corona yang akan didatangkan dari China ke Indonesia pada November.
" Jadi bulan November akan tiga juta vaksin ", Ujar Luhut saat melakukan laporan ke wakil presiden seperti video yang dirilis Sekretaris wakil presiden, Jumat (2/10/2020).
"Angkanya untuk nakes (tenaga kesehatan) TNI, Polri, Satpol PP" terang Luhut bahwa vaksin tahap pertama ini akan diprioritaskan untuk garda depan penanganan virus Corona.
" Rencananya tim dari pemerintah dan Bio Farma akan ke China mengecek kesiapan proses produksi vaksin sebelum didistribusikan ke Indonesia " Jelas Jubir Wapres, Masduki Baidlowi dalam keterangannya.
"Sekitar bulan November ya mereka akan berangkat ke China untuk melakukan pengecekan terhadap vaksin Corona yang akan dikirim bke Indonesia pada tahap pertama. Baru nanti berikutnya akan datang secara bergelombang dan cukup banyak" Ungkapnya
Dari data di atas menunjukkan bahwa pemerintah tidak sungguh-sungguh dalam mengatasi wabah virus Corona. Secara logika, asal virus Corona dari China lha, kebetulan atau kenapa virus Corona ditemukan dan harus diproduksi oleh China. Ini menimbulkan polemik dan pro kontra di kalangan masyarakat.
Sekali lagi semua ini tidak lain dan tidak bukan adalah dikarenakan pada sistem dan aturan manusia. Di mana tidak bisa dipungkiri bahwa manusia memiliki sifat yang terbatas dan lemah. Terbatas akan waktu/umurnya, kemampuannya dan kesabaran dalam menghadapi segala sesuatu. Malah dijadikan tolok ukur dan sumber hukum, tentu saja tidak menyelesaikan masalah.
Begitu pula dengan sistem yang diterapkan oleh negeri kita tercinta ini. Kapitalisme-demokrasi, Di mana keuntungan adalah sebagai tujuannya. Dan para kapitalis yaitu orang-orang bermodal yang dapat memiliki sesuatu. Bahkan negeri ini yang katanya berdasarkan hukum pun bisa "dikuasai" dan bisa "dibeli" oleh mereka.
Sedangkan demokrasi yang semboyannya untuk rakyat, oleh rakyat dan dari rakyat pun hanya sebuah semboyan belaka. Realitanya dari kehidupan segala sesuatu yang berkenaan dengan kebijakan dan UU pun tak ada satu pun yang memihak pada rakyat. Alhasil, berbagai aksipun dilakukan oleh rakyat kepada pemerintah dengan adanya aksi demontrasi. Bahkan ada yang berakhir bentrok dengan aparat kepolisian dan tak jarang pasti ada korban nyawa yang melayang.
Hal ini sungguh berbeda dengan sistem Islam yang diterapkan oleh sebuah negara dalam bentuk Khilafah. Di mana negara dipimpin oleh seorang Khalifah, yang menerapkan syariat Islam seluruhnya atau yang disebut dengan kaffah/menyeluruh.
Begitu pula ketika negara Islam menghadapi pandemi dari suatu wabah. Maka prioritas dan tugas negara yang utama adalah memenuhi kebutuhan rakyatnya. Termasuk memenuhi kebutuhan kesehatan di masa pandemi seperti saat ini. Maka khilafah akan mengutamakan bagaimana mengurusi rakyatnya dalam memenuhi segala kebutuhannya. Baik pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lain sebagainya.
Langkah yang pertama yang dilakukan oleh khilafah adalah dengan langkah lockdown. Seperti yang diperintahkan oleh Rosullah Saw yaitu yang artinya "Apabila kalian mendengar wabah di suatu tempat maka janganlah memasuki tempat itu dan apabila terjadi wabah sedangkan kalian berada di tempat itu maka janganlah kamu keluar dari tempat itu." (HR Muslim).
Maka dengan begitu, khilafah akan memisahkan antara yang sakit dengan yang sehat. Akan memberikan pelayanan yang terbaik dan gratis kepada orang yang sakit, dan memisahkan orang yang sehat. Sehingga orang yang sakit bisa ditangani dan orang yang sehat bisa beraktifitas seperti biasa.
Oleh karena itu, dapat dipastikan wilayah yang tidak terkena wabah mampu berkontribusi terhadap wilayah yang terkena wabah. Sehingga krisis ekonomi seperti saat ini dapat dihindari. Dan khilafah pun akan berusaha mencari vaksin, suatu hal yang tidak mungkin dilakukan oleh Khilafah untuk tergantung dengan negara lain/ mengimpor vaksin dari negara lain. Karena negara khilafah adalah negara yang mandiri.
Khilafah akan membiayai para ahli untuk bekerja keras mendapatkan/menemukan vaksin sendiri. Walaupun dengan biaya yang mahal. Namun Khilafah pasti akan bisa melakukan. Pembiayaannya bisa diambil dari harta Baitul Mal. Di mana segala macam pendapatan negara Khilafah disimpan di sana. Mulai dari harta ghonimah, khoroj, jizyiah dan lain-lain.
Maka dari itu, kini saatnya kita beranjak. Mengajak umat untuk memahami dan mengamalkan keindahan Islam. Sehingga umat akan merindukan dan berusaha untuk berjuang meraih kembalinya Islam untuk diterapkan di tengah-tengah kehidupan. Semoga Khilafah akan kembali tegak. Allahuakbar
0 Komentar