Oleh : Kanti Rahmillah, M.Si
Alhamdulillah wa syukurillah telah terselenggara dengan sukses Digital Event Akbar pada hari Sabtu, 26 Desember 2020. Dihadiri kurang lebih 100 ribu peserta dengan berbagai latar belakang.
Dari tokoh masyarakat, mubalighot, pakar pendidikan, praktisi, pengusaha hingga mahasiswa dan anak-anak sekolah, mereka berkumpul dan antusias mengikuti acara RATU (Risalah Akhir Tahun) Digital Event.
Acara tersebut menghadirkan 3 narasumber yang sangat kompeten dalam permasalahan umat. Narasumber pertama adalah Ibu Hj.Ir.Dedeh Wahidah Achmad. Beliau adalah Konsultan dan Trainer Keluarga Sakinah.
Ibu Dedeh menyampaikan, ketika umat telah disodorkan keburukan demokrasi dan ingin segera berpindah kepada sistem Islam, setidaknya ada 3 hal yang harus dipersiapkan agar perubahannya benar-benar mendasar dan terealisasi.
Pertama, pemahaman yang benar harus dimiliki oleh umat. Umat harus benar-benar yakin bahwa demokrasi bukan hanya salah tapi juga sesat. Karena menciptakan malapetaka yang begitu besar bagi umat manusia.
Sehingga, umat sudah tidak bisa dirayu lagi dengan demokrasi untuk memperbaikinya. Karena pemahaman yang benar terkait demokrasi akan menghantarkan pada ketegasan umat untuk menolak demokrasi dan meninggalkannya.
Hal demikian telah Allah SWT jelaskan dalam surat Ar-ra'd ayat 11. Bahwa perubahan diawali dengan pemikirannya.
"..Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri… " (TQS Ar-ra'd : 11)
Kedua, keyakinannya terhadap khilafah. Ketika khilafah dimonsterisasi dan diserang dari berbagai sisi, kita harus tetap yakin bahwa khilafah adalah ajaran Islam. Hal demikian bisa kita rujuk pada dalil-dalil syariat dan kitab-kitab para ulama.
Sesungguhnya, ketika para islamophobia memfitnah ajaran khilafah, sebenarnya mereka sedang menutupi boroknya sistem batil demokrasi. Karena mereka pun mengetahui keagungan khilafah.
Selain kita harus meyakini bahwa khilafah adalah benar ajaran Islam. Kita pun harus meyakini bahwa tegaknya khilafah adalah janji Allah SWT. Seperti yang tertuang dalam surat An-Nur ayat 55 bahwa Islam dengan khilafahnya akan memimpin dunia.
"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh, akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa…" (TQS An-nur : 55)
Ketiga, berkontribusi untuk perubahan. Ibu Dedeh menyampaikan analoginya. Walaupun penonton itu bergadang semaleman untuk menyaksikan pertandingan, namun hakekatnya dia hanyalah penonton. Tidak mendapatkan apa-apa.
Maka, kita sebagai umat Islam yang telah paham bahwa khilafah adalah solusi, kita harus berupaya dan berkontribusi terhadap tegaknya Islam di muka bumi.
Ibu Dedeh pun menjelaskan dengan rinci langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan kaum muslim agar bisa dikatakan berkontribusi pada penerapan syariat Islam.
Ibu Dedeh pun mengutip kembali sebuah ayat yang sering kita dengar surat Al Ahzab ayat 21. Bahwa perjuangan kita itu harus sesuai dengan apa yang dilakukan Rasulullah Saw. Karena sesungguhnya, Rasul adalah suri tauladan kita semua.
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (TQS Al Ahzab : 21)
Oleh karenanya, kita harus mengkaji siroh Rasul. Pelajari dengan benar siroh yang menjelaskan metode dakwah Rosul. Dari sana kita akan mendapati bahwa dakwah Rasul itu lewat pemikiran. Tidak dengan kekerasan.
Kita harus mempwlajari pemikiran yang salah, agar mampu mengetahui dengan jelas kebobrokan dan kesesatannya, seperti demokrasi. Selain itu kita pun harus memahami dengan benar pemikiran-pemikiran Islam.
Dan kesemuanya tentu harus ada yang membimbing. Karena itulah metode belajar dalam islam. Carilah kelompok-kelompok yang gigih memperjuangkan Islam lalu bergabunglah agar perjuangan kita sesuai dengan koridor syariat.
Karena sesungguhnya, tanpa memandang profesi, umur, jenis kelamin, dan latar belakang apa pun, kita wajib berkontribusi dalam menerapkan syariat Islam dalam bingkai khilafah islamiyah.
0 Komentar