Utang Menggelembung Rakyat Melarat

Oleh: Ainun

Miris hutang Indonesia menggelembung dari tahun ketahun. Alasannya  untuk menanggulangi pandemi covid - 19. Namun menjadikan utang sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah ekonomi itu bukan solusi terbaik. Lantas kemana kekayaan SDA yang begitu melimpah? 

Memang sudah selayaknya. pemerintah dikatakan telah gagal dalam mengelola SDA. Bahkan sebagian besar dinikmati kaum kapitalis. 

Dilansir dari KOMPAS.TV, utang Indonesia bertambah lagi. Bahkan jumlahnya cukup besar dalam waktu yang relatif berdekatan atau tak sampai dua minggu. Totalnya utang baru Indonesia yakni bertambah sebesar lebih dari Rp 24,5 triliun. Utang baru tersebut merupakan kategori pinjaman bilateral. Rincian utang luar negeri itu berasal dari Australia sebesar Rp 15,45 triliun dan utang bilateral dari Jerman sebesar Rp 9,1 triliun. Pemerintah mengklaim, penarikan utang baru dari Jerman dan Australia dilakukan untuk mendukung berbagai kegiatan penanggulangan pandemi Covid-19.


Bangga dengan Utang 

Perkara utang dianggap bukan masalah bagi rezim. Justru malah jadi solusi. Padahal berutang justru membuat hidup terasa sempit, karena terus dihantui dengan pembayaran selangit. belum lagi ditambah bunga riba. Yang akan mengakibatkan rakyat sengsara negara pun bisa hancur. Bahkan yang lebih mengerikan, mengundang murka dan adzab Allah Swt. 


Pemerintah gagal dalam mengelola SDA! 

Sebenarnya Indonesia itu memiliki potensi sumber daya alam yang beraneka ragam, mulai dari potensi hutan, laut sumber daya mineral dan energi. Dengan potensi SDA yang begitu besar masa belum berhasil.Apalagi mengetas kemiskinan seluruh rakyat negeri ini. Masyarakat sangat kesulitan apalagi saat Pandemi covid. Sangat sulit dalam membiayai pendidikan, kesehatan dan perumahan. 

Kemiskinan terjadi akibat dari pembangunan ekonomi yang tidak berhasil. ini Semua berasal dari cara pengelolaan SDA yang berbasis Kapitalisme liberal. Makin hari makin banyak korporasi asing. 


Cara Islam Atasi Menggelembungnya Utang

Jelas beda konsep antara sistem kapitalisme dengan Islam, konsep kapitalisme mengandung Riba. Sedangkan dalam Islam tanpa riba, juga tidak dijadikan untuk menyelesaikan masalah ekonomi negara. Karena baiknya pemasukan negara yang berasal dari kepemilikan negara. Seperti Usyur, fa'i, Ghanimah. kharaj, Jizyah dan sebagainya. 

Dapatpula diperoleh dari pemasukan kepemilikan umum seperti pengelolaan hasil pertambangan, minyak bumi, gas, kehutanan dan lainnya. 

Dapat dipastikan menggelembungnya utang takan mungkin terjadi dalam kepemimpinan islam. Karena negara bertanggung jawab atas optimalisasi dari harta kepemilikan umum dan negara. 

Nah, kita sudah melihat dan merasakan betapa sistem ekonomi yang berjalan selama ini. Bahwasanya Indonesia itu belum merdeka. Karena belum terbebas dari utang. Kini sudah waktunya untuk katakan STOP UTANG lagi. lalu bersiap-siaplah untuk menerapkan sistem Ekonomi islam secara Kaffah sebagai penggantinya. buang sistem kapitalisme. 

Maka daripada itu penerapan sistem ekonomi Islam adalah bagian dari wujud ketakwaan yang akan membawa kita pada harapan yang jauh lebih baik dan mendapatkan keberkahan Allah dari langit dan bumi.

Posting Komentar

0 Komentar