Oleh : Fatimah
Waktu yang selalu mengubah penampilan perempuan agar terlihat modem, majunya teknologi telah mengubah pola pikir perempuan menjadi serba terbaru.
Kita bisa lihat disekitar kita dan bahkan dimedia sosial yang terang-terangan menampakan sesuatu yang tidak wajar.
.
Perempuan adalah pusat perhatian semua orang dan selalu diperhatikan, tidak peduli pakaian harus seperti apa walau terbuka atau tertutup itu adalah pilihan, setiap pilihan ada resiko yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya dimata manusia tapi dimata sang pencipta.
.
Permasalahan perempuan tidak pernah hilang dibuka bumi ini, perempuan makhluk yang unik, perempuan rela dijajah oleh banyak mata demi memperlihatkan kecantikan yang dimiliki padahal hidup adalah bukan berlomba-lomba dalam kecantikan demi dunia yang fana
.
Dunia yang fana ini semakin dikejar semakin menjadi-jadi, perempuan telah menjerumuskan dirinya dalam hal kesesatan dan mudah dipengaruhi oleh berbagai propaganda media.
.
Ironis perempuan sebagai barang yang sangat murah dan tidak malu dengan aurat yang pertontonkan..
.
Banyak hal yang kita jumpai dimasa covid 19 sekarang, perempuan berusaha menciptakan hal baru demi menghibur diri dengan aplikasi-aplikasi yang menurut mereka baik2 saja dan wajar, padahal mereka lupa mereka sedang diperdaya.
.
Padahal kita tidak diajarkan untuk berlomba-lomba dalam kecantikan apalagi penampilan, melainkan kata Allah berlomba-lombalah kamu dalam hal kebaikan dimuka bumi ini.
.
Berlomba-lomba dalam kecantikan bukan bukan mendidik, tapi hanyalah nafsu yang bisa menjerumuskan perempuan jangan sampai kita taklid buta atas kemanisan penampilan.
Berpakaianlah sesuai ajaran islam karena tidak ada yang bisa menolong kita kecuali Allah.
.
Tugas kita sebenarnya berlomba-lomba dalam kebaikan Maksudnya memperbayak hal-hal yang membangkitkan manusia dalam hal kebaikan.
.
Yang harus perempuan lakukan adalah perbaiki niat di awal dan pelajari ilmu islam, belajar ilmu islam bukan hanya sekedar mendengar tapi membaca juga perlu lalu fahami setiap apa yang kita baca.
0 Komentar