Problem Millenial Masa Kini

Oleh: Siti Kuraesin (Aktivis Remaja Muslimah Karawang)


Overthinking dan insecure, belakangan ini sudah dinobatkan sebagai masalah terbanyak generasi saat ini, duh.. duh miris banget ya.


Apa sih overthinking itu? 

Overthinking adalah  memikirkan suatu hal secara berlebihan. Mulai dari masalah sepele kehidupan, masalah besar, masa lalu, juga masa depan. 

Biasanya sifat overthinking ini muncul karena insecure, merasa diri serba kurang, merasa rendah, dan tidak percaya diri. 

Overthinking juga punya dampak buruk loh buat tubuh kita.Seperti sakit kepala, jam tidur tidak teratur, sesak nafas, hingga tekanan darah tinggi. (www.alodokter.com)


Apa sih penyebab insecure? 

Insecure terjadi karena kita sering dihadapkan dengan hidup hedonis, mereka mengira bahwa kebahagiaan hanya bisa diraih dengan uang yang banyak, wajah yang cantik atau tampan, bodygoals, dan kelebihan - kelabihan lain. 

Akibatnya, kita jadi sering membandingkan kemudian muncul rasa iri hati melihat oranglain. "Wah, enak ya jadi dia. Good looking, kaya, jadi perhatian banyak orang. Sedangkan aku...", wahh bahaya, jangan ditiru ya teman - teman.

Sebenarnya insecure merupakan hal yang wajar dirasakan oleh manusia, karena pada hakikatnya manusia memang suka membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain. 

Jadi, insecure boleh apa nggak sih? Boleh-boleh aja, tapi insecure yang semestinya adalah membandingkan untuk memotivasi diri, misalnya kita insecure sama yang lebih taat, lalu dijadikan sebagai motivasi untuk berubah.

Insecure ini juga berbahaya teman-teman, jika kita selalu merasa lebih buruk, lalu akhirnya memilih untuk menjadi individualis dan tidak melakukan apapun. Selain itu insecure menjadikan kita tidak bersyukur terhadap nikmat yang Allah beri, dengan melupakan kelebihan-kelebihan kita yang lain, bahkan menolak kebenaran dari Allah Ta'ala. Na'udzubillah ya teman - teman.

Coba bayangkan, kalau kaya gini terus, bisa jadi tanda tanya besar nih masa depan generasi muda kita. 

Sistem Demokrasi yang dzolim ini berhasil merusak moral generasi muda secara perlahan. Dengan food, fun, dan fashion, bahkan secara terang-terangan mereka berani menentang aturan Allah.

Kita akui taktik mereka dengan virus food, fun, dan fashion berevolusi dengan cepat dibarengi strategi yang hebat dari tahun ke tahun dan berhasil melahirkan sifat hedonisme.

Hayo loh, mereka aja semangat menghalangi kebangkitan Islam, harusnya kita juga lebih semangat dalam memperjuangkan kebangkitan Islam, iya kan?

Sebagai generasi muda kita tidak bisa tinggal diam, tidak bisa leha-leha dengan keadaan yang sekarang. 


Jadi, gimana caranya? 

Yaitu dengan memahamkan umat bahwa kita harus kembali pada sistem yang di buat Allah Ta'ala, yaitu sistem Islam dalam naungan Khilafah. 

Islam diturunkan bertujuan untuk mengatur alam semesta, dalam Islam mengurusi kebutuhan umat dan setiap kebijakan yang di keluarkan harus bersumber pada hukum syara'. 

Islam bukan hanya mengatur ibadah ritual loh, tapi juga mengatur urusan ekonomi bahkan politik. "Hah, politik? Duh, politik kok di satukan sama Islam sih?" 

Hei anak muda, politik kapitalisme yang selama ini kita ketahui memang ribet, jahat dan dzolim. Tapi, berbeda dengan politik Islam, justru politik Islamlah yang wajib kita fahami karena merupakan bagian dari syari'at Islam yaitu mengurusi umat. 

Selain itu kebutuhan hidup kita juga di atur oleh kebijakan politik. Contohnya, kebijakan Omnibus Law kemarin yang berhasil mengundang perhatian generasi muda untuk turun ke jalan, ini juga merupakan kebijakan politik yang bila diterapkan akan berdampak buruk pada masyarakat.

Ada juga kebijakan kesehatan, pendidikan, transportasi, lingkungan bahkan keluarga juga diatur loh oleh politik, dan sebaik - baiknya politik adalah politik Islam. Masih mau cuek sama politik? 

Kita harus tau ni, Allah tidak suka dan melarang umat untuk bersikap acuh dan apatis, sebagai seorang muslim, kita diperintahkan untuk memikirkan problematika umat dan beramar ma'ruf nahi munkar. 

Sayangnya, sistem kapitalisme yang diterapkan saat ini sangat tidak mendukung politik Islam, karena politik Islam hanya bisa diterapkan sesuai tempatnya, yakni di bawah institusi Khilafah Islamiyah. 

Coba deh teman - teman bayangkan, betapa indahnya ketika hidup kita di atur oleh aturan Allah, ketenangan, kenyamanan, keadilan, keamanan, semua akan kita dapatkan. 

Maka dari itu, kita sebagai generasi muda masa kini harus memegang teguh bahwa kita pasti bisa menjadi generasi terakhir tanpa khilafah. 

Karena kita sudah merasakan bagaimana tersiksanya hidup dengan aturan yang dibuat oleh manusia. 

Rasulullah SAW bersabda: "Robbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shobwah (cinta yang mendorong pada sesuatu yang menyimpang)". (HR. Ahmad) 

Allah akan kagum pada pemuda yang dengan segala potensinya ia berdiri tegak dalam barisan kebenaran. 

Pemuda yang yakin bahwa dengan satu perasaan, satu pemikiran, dan satu peraturan kita bisa menyatukan tangan, bersama - sama mengemban amanah dakwah dan berani beramar ma'ruf nahi munkar.

Coba deh, kita flashback sama - sama tentang sejarah, dan kenali tokoh - tokoh pemuda Islam yang begitu hebatnya diusia muda mereka menata peradaban dunia, seperti Muhammad Al Fatih, Uwais Al Qarni, Fatimah Al Fihri, dan masih banyak lagi. 

Ayo teman - teman, segera ambil peluang peran terbaik kita, jangan sampai cerita sejarah hidup yang selama ini kita tulis tidak menorehkan tinta emas tentang perjalanan menyuarakan kebenaran. 

Jangan mau digagal fokuskan dengan masalah ecek - ecek yang justru akan mencemari keindahan tinta emas perjuangan kita. 

Mulai tanamkan keinginan dalam hati untuk belajar Islam secara kaffah, dan bergabunglah dengan teman - teman yang lain yang mereka konsisten dalam menyampaikan ajaran Islam. 

Wallahu'alam

Posting Komentar

0 Komentar