Tergiur dengan Dunia Tega Menggugat Orang Tua

Oleh : Peni Lestari (Tim Dakwah MT Kaffah)

Sungguh miris, seorang kakek  yang bernama R E Koswara usia 85 tahun asal Kecamatan Cinambo, Kota Bandung digugat Rp 3 miliar oleh anak kandungnya. Lantaran tidak terima diminta menutup warung kelontongnya karena tanah yang ditempati tersebut akan dijual oleh salah satu ahli waris yakni ayah Deden R E Koswara.

Karena warung kelontong inilah, gugatan seorang anak kepada ayah kandungnya bermula. Deden sang penggugat adalah pemilik warung kelontong yang menyewa tanah milik almarhum kakeknya sejak tahun 2012 lalu.

Sementara itu, pakar hukum Universitas Trisakti, Asep Iwan Iriawan menjelaskan, kasus gugatan adalah hak keperdataan yang merupakan hak setiap orang untuk menggugat siapapun termasuk orang tua maupun saudara kandung.

Bak air susu dibalas dengan air tuba, cucuran keringat sang ayah untuk membesarkan, menyekolahkan, merawat dengan kasih sayang tidak dihargai lagi. Rela menggugat ayah yang sudah renta tertatih dalam berjalan yang seharusnya menikmati masa tuanya dengan tenang harus bergelut dimeja hukum karena ketamakkan sang anak.

Beginilah potret kapitalis rela melakukan apapun demi materi, menghilangkan akal sehat manusia demi mengejar dunia yang hina. Seakan-akan tak bernilai jasa orang tua dihadapan nya, menggugat bahkan memenjarakan nya adalah hal yang biasa. Hal yang sangat sering kita jumpai di sistem saat ini. Memuliakan orang tua seolah menjadi hal yang sangat jarang dijumpai.

Orientasi materi duniawi seolah menjadi satu satunya tujuan hidup ini seakan akan lupa bahwa dunia ini hanyalah tempat persinggahan sementara untuk menuju kehidupan akhirat yang abadi. Kesulitan ekonomi di Negeri ini menambah parah kerakusan manusia akan harta duniawi.

Pendidikan di sistem kapitalis hanya bertujuan untuk mendapatkan materi, pekerjaan yang bagus, dan gaji yang besar. Sehingga output yang dihasilkan hanya untuk mengejar materi belaka. Pendidikan yang tinggi dan gelar yang banyak tidak menjamin orang itu mempunyai perilaku yang terpuji kepada sesama maupun orang tua yang sudah membesarkan nya


Islam Mewajibkan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Birrul Walidain ( بر الوالدين) adalah bagian dalam etika Islam yang menunjukan kepada tindakan berbakti (berbuat baik) kepada kedua orang tua. Yang mana berbakti kepada orang tua ini hukumnya fardhu (wajib) ain bagi setiap Muslim.

Bahkan ketika orang tua sudah dalam keadaan lanjut usia, diperintahkan untuk setiap anak untuk memberikan kasih sayang yang terbaik. Dalam hal ini termasuk, perawatan, pengabdian dan penjagaannya. Ini merupakan ladang pahala yang sangat dianjurkan dalam Islam. Bahkan posisinya menjadi wajib.

Dalam hadist dari Abu Hurairah disebutkan, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda: “Celaka, sekali lagi celaka, dan sekali lagi celaka orang yang mendapatkan kedua orang tuanya berusia lanjut, salah satunya atau keduanya, tetapi (dengan itu) dia tidak masuk syurga.” [Hadits Riwayat Muslim 2551, Ahmad 2:254, 346]

Jangankan untuk menggugat ke pengadilan, sikap mencela orang tua saja dinilai sebagai sikap yang hina dan dosa besar. Islam adalah agama yang mengatur seluruh perbuatan manusia. Pendidikan dalam Islam bukan hanya mencari materi sebanyak-banyaknya tetapi lebih kepada bagaimana bisa memberi manfaat bagi sesama atas dasar ketakwaan kepada Allah dan hanya mengharap ridho dari Allah SWT. Sehingga memiliki moral yang baik dan output yang sesuai dengan ajaran Islam.

Wallahu a'lam bisshowab.

Posting Komentar

0 Komentar