Oleh : Hilda Herlina
Peranan guru sangat penting dari dulu hingga sekarang, saking pentingnya bahkan disebut sebagai jembatan ilmu, pelita ditengah gelapnya dunia. Tetapi di masa kini, sistem yang diterapkan Demokrasi - Kapitalis memandang guru dengan sebelah mata, terutama guru madrasah yang dapat menghasilkan generasi generasi muslim yang cerdas dan taat terhadap agama.
Beban para guru zaman ini lebih berat akan tetapi penghargaan atau bayaran atas jasa mereka tak sebanding dengan beban yang dipikul. Teknologi yang semakin canggih ternyata berdampak besar pada kaum muda, dampak yang teras adalah dampak negatif yang menghambat cerdasnya kaum muda masa kini.
Bukan hanya berdampak pada kecerdasan, tapi yang lebih parah kaum muda masa kini sudah semakin jauh meninggalkan agama. Kebebasan yang Demokrasi berikan juga sangat berdampak pada pemahaman yang sekarang tertanam kuat pada diri setiap generasi.
Satu lagi masalah yang kini dihadapi guru yaitu, dampak pandemi yang tak kunjung berhenti membuat sistem pendidikan hampir lumpuh total, guru harus kembali memutar otak supaya generasi paham akan pendidikan yang diberikan.
Tetapi nyatanya, maum muda sekarang banyak yang abai terhadap ilmu dan pendidikan terutama pendidikan agama, bahkan banyak yang meninggalkan agama hanya untuk kesenangan dunia sesaat, Indonesia yang merupakan masyarakat mayoritas muslim terbesar di dunia, tapi nyatanya generasi kini bahkan sangat jauh dari Islam.
Guru madrasah jauh lebih besar bebannya dalam memperbaiki akidah generasi akan tetapi nyatanya penghargaan pemerintah terhadap guru madrasah pikul tak lebih baik, bahkan bisa disebut nol besar, contoh nyatanya yaitu gaji yang diberikan saat ini terhadap guru dengan status honorer.
Pemerintah saat ini dengan ideologi yang diterapkannya yaitu Demokrasi lebih mengedepankan pengetahuan yang bersifat duniawi. Bahkan tanpa disadari memerangi islam, contohnya saja materi pembelajaran yang diambil lebih memilih menggunakan materi yang dihasilkan oleh orang orang komunis. Prestasi yang dipandang dan banyak diminati juga merupakan prestasi yang bersifat duniawi.
Bukan hanya itu, terbukti dari beberapa materi yang dilarang untuk diajarkan pada generasi muda yaitu materi jihad dan Khilafah, padahal kedua materi itu yang paling penting untuk memperkokoh pemahaman terhadap Islam juga makin sadarnya masyarakat akan pentingnya penerapan Khilafah.
Berbeda, bahkan bisa disebut berbanding terbalik dimana Khilafah saat masa kejayaan, ketika Umar bin Khatthab menjabat sebagai Khalifah, saking mulianya peranan guru, beliau memberikan gaji sebesar 15 dinar (1 dinar = 4,25 gram emas). Jika dikalkulasikan, itu artinya gaji guru sekitar Rp 30.000.000 per bulannya. https://siedoo.com/berita-4188-gaji-guru-di-masa-umar-bin-khattab-menggiurkan/
Bukan hanya itu, masa Khilafah tak memandang guru itu honorer atau bukan, berserifikat atau tidak, yang penting ia berstatus sebagai guru. Fasilitas yang diberikan negara pun bagi guru dan generasi dapat dinikmati tanpa memikirkan biaya beban besar, tak seperti sekarang yang mana membuat masyarakat menjerit karena melejitnya biaya yang harus dikeluarkan.
Tak tanggung tanggung, materi juga merupakan materi terbaik, lebih mengedepankan urusan akhirat (ilmu agama) dibanding urusan duniawi (ilmu dunia). Kaum muda bahkan sadar akan pentingnya ilmu bagi kehidupan mereka akibat dari materi berkualitas yang diberikan. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Mujadalah (58) 11)
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (TQS Al-Mujadalah (58) 11)
Jadi bisa disimpulkan bahwa dalam urusan apapun entah itu individu atau masyarakat sistem Khilafah layak untuk diterapkan ditengah tengah umat saat ini. Sistem yang kini diterapkan terbukti salah dan rusak karena dibuat oleh manusia yang bersifat terbatas.
Ketika sistem Khilafah diterapkan secara kaffah maka rahmatnya akan diterapkan oleh seluruh masyarakat. Wallahu 'alambishowwab.
0 Komentar