IKATAN GADGET DAN GENERASI Z

Oleh : Neng Sri Yunita, S.Pd.

Ikatan gadget atau gawai sangat sulit dipisahkan dari generasi z saat ini. Akibatnya, keadaan anak-anak pada masa kini sangat menghawatirkan, bagaimana tidak generasi z diracuni oleh berbagai konten yang merusak. Baik dari video porno, kekerasan, konten unfaedah atau game online. Sudah banyak kasus anak masuk rumah sakit jiwa dengan penyebab kecanduan gawai. Bahkan beberapa diantaranya terdapat siswa yang meninggal dunia.

Dilansir Suara Jabar id. Menyebutkan bahwa akibat kecanduan game online di telepon seluler, ratusan anak dari berbagai daerah di Jawa Barat terpaksa menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jawa Barat. 

Rinciannya, sepanjang tahun 2020 ada 98 orang dan tahun 2021 bulan Januari dan Februari sudah ada 14 orang yang menjalani rawat jalan. Mereka kecanduan atau adiksi terhadap internet, termasuk game di ponsel. Direktur Utama RSJ Cisarua, Elly Marliyani menjelaskan, belasan pasien tersebut merupakan anak berusia 11-15 tahun yang murni mengalami gangguan adiksi atau kecanduan terhadap internet dan games.

Tidak hanya disitu, 4 Maret 2021 lalu terjadi peristiwa tragis, pelajar SMP Siswa kelas 1 SMP asal Desa Salam Jaya, Pabuaran, Kabupaten Subang tersebut meninggal akibat kecanduan game online di gawai miliknya. Hal tersebut turut dibenarkan keluarga, bahwa Raden kerap menghabiskan waktu berjam-jam untuk memainkan game.

Namun berbeda dengan yang dilakukan Bupati Sumedang yang menuai pro dan kontra, beliau menghadiri acara kompetisi game online di Tomo. Di kutip dari Radar Sumedang Menurut Plt. Camat Tomo, Yoyo Marian, even yang sudah berlangsung selama tiga hari ini telah digelar  mulai tanggal 17-20 Maret 2021. 

Ajang kompetisi bagi para penghobi game online ini diikuti sebanyak 64 peserta yang terdiri dari tingkat SMA dan mahasiswa. Para peserta tersebut sudah diseleksi dan saat ini sudah memasuki babak perempat final. Pada sambutannya Bupati berpesan selama bermain E-sport harus bisa ingat waktu dan mengatur waktunya dengan baik. Namun apa sebenarnya yang sebaiknya dilakukan oleh kita sebagai muslim?

Tanamkan kepribadian Islam pada diri anak, sebagaimana di contohkan oleh Rasulullah SAW. Pertama, menanamkan akidah Islam kepada anak dengan metode yang tepat, yaitu sesuai dengan kategori akidah Islam sebagai aqidah aqliyah (akidah yang keyakinannya dicapai melalui proses berfikir). Kedua, mengajaknya bertekad bulat untuk senantiasa menegakkan bangunan cara berpikir dan perilakunya diatas pondasi ajaran Islam semata. Ketiga, mengembangkan kepribadiannya dengan cara membakar semangatnya untuk bersungguh-sungguh mengisi pemikirannya dengan tsaqafah Islamiyah dan mengamalkan dan memperjuangkannya dalam aspek kehidupannya sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT. (M Ismail Yusanto, dkk Menggagas Pendidikan Islami, 52-53).

Selain itu yang paling penting adalah adanya peran negara yang harus serius dan konsisten untuk mengawasi serta memblokir situs-situs yang mengarah pada pornografi dan hal negative lainnya, sehingga tidak bisa dijangkau oleh generasi muda kita, serta mengedukasi generasi Z untuk bijak dalam menggunakan gadget.

Negara harus memberikan pelayanan atau riayah dengan menciptakan inovasi terbaru dalam hal pembuatan alat-alat elektronik sehingga aman dan bersahabat bagi lingkungan. Negara juga harus mengeluarkan undang-undang yang menjelaskan garis-garis umum politik Negara dalam mengatur informasi sesuai dengan ketentuan hukum-hukum syariah.

Dengan ini diharapkan generasi Z bisa terlindungi dari konten-konten negatif yang ada di dunia maya karena negara benar-benar menjamin keamanan dalam bersosial media. Anak yang hobby memainkan gadget dalam jangka waktu lama bisa mempengaruhi kesehatan mata dan otot anak. Anak akan duduk diam memandang layar gadget sehingga membuatnya tidak melakukan gerakan fisik yang bisa mengganggu kesehatan mata dan perkembangan ototnya. Radiasi yang dipancarkan oleh gadget juga menjadi ancaman bagi kesehatan anak.

Ajak mereka mengobrol, sehingga mereka tidak menjadi anak yang pasif bahkan mengalami keterlambatan bicara. Dan yang paling penting kita tanamkan akidah Islam dalam diri mereka dan merubah persepsi mereka tentang penggunaan gadget agar mereka bisa me-manage kegunaan gadget. Jangan sampai karena keteledoran kita dalam mendidik anak, menjadikan mereka terjerumus kedalam jurang bencana dunia maya.

Wallahualam bishowab

Posting Komentar

0 Komentar