JEMPUT RAMADHAN ISTIMEWA DENGAN PERJUANGAN DAKWAH

Oleh : Neni Rochaen

Ramadhan telah tiba. Banyak orang yang merindukannya. Namun tidak jarang orang merasa jadi beban. Hanya orang beriman yang  mampu memaknai bulan ramadhan ini dengan sebaik baiknya. Lalu mengisinya dengan  aktifitas-aktifitas yang mendatangkan pahala.

Rosulullah SAW bersabda “ Ketika datang malam pertama dari bulan Ramadhan, seluruh setan dibelenggu dan seluruh jin diikat. Semua pintu surga dibuka, hingga tidak ada satupun pintu tertutup. Lalu tiap malam, datang  seorang menyeru : “ Wahai orang yang mencari kebaikan kemarilah, wahai orang mencari keburukan menyingkirlah. Hanya Allah lah yang bisa menyelamatkan dari api neraka “. ( HR. Termidzi ). 

Mengomentari hadis di atas, Imam Ibnu Rajab berkata, “Bagaimana mungkin orang yang beriman tidak gembira saat pintu-pintu surga dibuka? Bagaimana mungkin orang yang pernah berbuat dosa (dan ingin bertobat serta kembali kepada Allah SWT) tidak gembira saat pintu-pintu neraka ditutup? Bagaimana mungkin orang yang berakal tidak gembira saat setan-setan dibelenggu?” (Ibnu Rajab al-Hanbali, Lathâif al-Ma’ârif, hlm. 174).

Allah sendiri memberikan banyak keistimewaan kepada buan Ramadhan. Diantaranya adalah bulan Al Qur’an ; bulan  Sabar ; bulan Taubat ; bulan Lailatul Qadar ; bulan Pembebasan api neraka. Adapula yang mendefinisikan bahwa Ramadhan adalah bulan Taqwa, karena sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al Baqarah 183 “ Hai orang2 yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang2 sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. 

Untuk itulah, setiap muslim hendak nya mampu mengisi kemuliaan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Agar Ramadhan menjadi lebih bermakna, bahkan bisa mengajak kepada seluruh anggota keluargajuga masyarakat untuk merasakan nikmatnya ibadah dibulan penuh keberkahan, serta merasakan nikmat taat sebagai buah dari keimanan.


Lebih dekat dengan Al qur’an

Bagaimana Mengisi Ramadhan dengan Al Qur’an? Kita harus memahami filosofi Ramadhan bulan  Al Qur’an, sesuai firman Allah dalam Qur’an Surat Al Baqarah 185 “Bulan Ramadhan yang diturunkan didalamnya Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia serta sebagai penjelas dari petunjuk itu dan pembeda antara hak dan batil. Karena itu, barangsiapa diantara kamu hadir ( dinegeri tempat tinggal nya ) dibulan itu, hendaknya ( wajib ) berpuasa“. 

Kemudian Rosulullah Saw bersabda “Hendaklah engkau membaca Al Qur’an, karena itu akan menjadi cahaya bagimu di bumi dan tabunganmu di langit” ( HR. Ibnu Hibban ).

Oleh karena itu kita selaku umat muslim harus berinteraksi dengan Al Qur’an, dengan cara :

1. Membaca Al Qur’an dengan Tartil

2. Mendalami terjemah dan tafsirnya

3. Mengkhatamkan minimal 1 kali selama Ramadhan

4. Mengamalkan isi Al Qur’an

5. Mendakwahkan dan berjuang agar isi Al Qur’an dapat diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan. 

Dari penjabaran di atas, sebenarnya akan memberikan arahan bagi kita untuk melaksanankan tilawah dan tadabur qur’an dengan baik, banyak menuntut ilmu yang membahas isi kandungan Al Qur’an dan penjelasnya berupa As Sunnah juga berdakwah sekuat tenaga untuk membumikan Al Qur’an itu sendiri. 

Karena itu, interaksi dengan Al Qur’an selama bulan Ramadhan jangan terbatas dengan tilawah dan khatmil Qur’an. Harus dikembangkan dengan tholabul ilmi untuk memahami isi Al Qur’an ini. Hal ini sebenarnya berlaku umum dengan taklif kewajiban menuntut ilmu yang sudah Allah wajibkan kepada setiap muslim.

Demikian disarikan dari hadits tentang menuntut ilmu yang diriwayatkan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha'if Sunan Ibnu Majah no. 224.

طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim."

Dalam hadits tentang menuntut ilmu lainnya, Rasulullah SAW bersabda,

تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ

 ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ)

Artinya, "Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu." (HR Tabrani)

Hal berikutnya yang harus dilakukan adalah mengajarkan atau mendakwahkan Al Qur’an itu sendiri. Hal ini berdasarkan perintah Allah untuk berdakwah sebagaimana terdapat di beberapa tempat di dalam Al Qur`an.

 وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةُُ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلاَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ 

“Dan hendaklah ada dari kamu satu umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung”. [Ali Imran:104].

 اُدْعُ إِلَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ أَحْسَنُ 

“Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik”. [An Nahl:125]. 

وَلاَ يَصُدَّنَّكَ عَنْ ءَايَاتِ اللهِ بَعْدَ إِذْ أُنزِلَتْ إِلَيْكَ وَادْعُ إِلَى رَبِّكَ وَلا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ 

“Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka ke (jalan) Rabb-mu, dan janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Rabb”. [Al Qashshash:87].

 كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ 

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah”. [Ali Imran:110].


BULAN RAMADHAN BULAN KEPEDULIAN TERHADAP UMAT

Diantara pesan penting dalam Ramadhan lainnya adalah kepedulian kepada umat. Bencana alam  dan kemaksiatan silih berganti datang. Perlu banyak solusi jangka pendek untukmelepaskan kewajiban kita atas orang fakir dan miskin. 

Memiliki target infaq dan shodaqohyang lain dari biasanya adalah suatu kebaikan disamping zakat fitrah. Berapa alokasi infaq dan shodaqohmu di bulan Ramadhan? Semoga Allah lapangkan rezeki dan luluskan niat baik tersebut.

Dalam Quran surat Al Talaq ayat 7 Allah SWT berjanji akan membalas kebaikan tersebut

لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مِّنْ سَعَتِهٖۗ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهٗ فَلْيُنْفِقْ مِمَّآ اٰتٰىهُ اللّٰهُ ۗ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا مَآ اٰتٰىهَاۗ سَيَجْعَلُ اللّٰهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا

Artinya: Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan.


Penutup

Tujuan utama disyariatkan ibadah pada bulan Ramadhan adalah untuk meningkatkan ketakwaan orang-orang yang beriman, sesuai dengan Alquran surah al-Baqarah ayat 183. Artinya, ''Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Sekuat tenaga kita upayakan taqwa ada dalam diri kita:

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan." (QS. Al-Maidah Ayat 35).

Namun patut diingatupaya ini akan erganjal dengan system yang tidak mendukung, karena itu orang yang bertaqwa akan mengupayakan dengan sungguh sungguh mahkota kewajiban kita yaitu penerapan islam seperti Rasulullah menerapkan di Madinah dilanjutkan para khulafaur Rasyidin sapai khalifah berikutnya .

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan:

فَالْوَاجِبُ اِتِّخَاذُ اْلإِمَارَةِ دِيْناً وَ قُرْبةً يَتَقَرَّبُ بِهِا إِلَى اللهِ: فَإِنَّ التَّقَرُّبَ إِلَيْهِ فِيْهَا بِطَاعَتِهِ وَ طَاعَةِ رَسُوْلِهِ مِنْ أَفْضَلِ الْقُرْبَاتِ

Wajib menegakkan kepemimpinan, baik karena alasan menegakkan agama maupun pendekatan diri kepada Allah. Sebab sesungguhnya pendekatan diri kepada Allah dalam hal kepemimpinan ini, yaitu dengan menaati Allah dan Rasul-Nya, adalah pendekatan paling utama kepada Allah (Ibnu Taimiyah, Asy-Siyâsah asy-Syar’iyyah, hlm. 161).

Walllahu ’allam bishowwab

Posting Komentar

0 Komentar