KKB Meresahkan Masyarakat, Negara Bagaimana Seharusnya?

Oleh: Anggraeni Rahman (Aktivis muslimah karawang)

Lagi, terjadi teror di tanah Papua. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berulah kembali dengan menyandera penumpang dan awak pesawat perintis milik Susi Air jenis Pilatus PC-6 SI-9364 PK BVY di lapangan terbang Wangbe, Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak Papua lantaran tak diberi dana desa oleh Kepala kampung setempat.

"KSB (kelompok sipil bersenjata-sebutan KKB versi TNI) sempat mengancam agar pesawat maskapai Susi Air dilarang membawa penumpang aparat TNI/Polri dan KSB juga menyampaikan kekecewaannya kepada kepala kampung dengan alasan tidak memberikan dana desa" ujar kepala penerangan Kobagwilham lll kolonel Czi IGN Suriastawa saat  dikonfirmasi GLOBENews, Jumat (12/3/2021)

Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, namun ini bukan tindakan teror yang kali pertama yang dilakukan oleh KKB. Tindakam teror yang jelas meresahkan masyarakat sipil.

Hasil penyelidikan polisi ditemukan fakta bahwa pemasukan keuangan KKB untuk membeli senjata amunisi berasal dari rampasan anggaran dana desa.

Wakil Mentri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Ari Setiadi, menyatakan bahwa KKB tidak berhak mendapatkan dana desa, karena dana desa digunakan untuk pembangunan desa dan peningkatan kesejahteraan desa.

Hingga saat ini belum ada tindakan tegas guna menertibkan kelompok saparatis ini, tentu saja ini menjadi anggapan bahwa Negara abai dan tidak memperhatikan keamanan yang menjadi hak semua warga negara.


Lantas bagaimana Negara seharusnya?

Negara adalah penjaga dan pelindung bagi rakyat. Secara umum negara mempunyai empat fungsi pokok. Diantaranya yaitu:

Negara wajib melaksanakan ketertiban dan keamanan, mewujudkan kemakmuran dan kesejah teraan, menjaga ketahanan dan keamanan serta menegakkan keadilan

Sikap ideal negara sangat dibutuhkan rakyat, salah satunya adalah amanah dan mengurusi rakyat. Rasulullah SAW bersabda:

"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanyakan tentang kepemimpinanya"

Pemegang kekuasaan negara  adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang seluruh yang berada di bawah kepemimpinannya. Seorang lelaki/suami adalah pemimpin bagi keluarga dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Wanita /istri adalah pemimpin terhadap keluarga suami dan anak suaminya dan ia akan ditanya tentang mereka. Budak seseorang adalah pemimpin terhadap harta tuannya dan ia akan ditanya tentang harta tersebut. Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya" (HR Bukhari dan Muslim).

Negara harus menegakkan keadilan tanpa pandang bulu. Maka, sudah seharusnya negara berperan dalam menjaga keamanan dan jiwa warga negaranya. Rosulullah SAW berdabda:

"Setiap pemimpin adalah junnah. Dimana manusia berlindung di belakangnya"

Namun semua ini tidak akan terwujud selama pemerintah memakai sistem saat ini. Sistem yang membuat para pemegang kekuasaan abai terhadap penertiban keamanan warga negara. 

Selanjutnya adalah negara harus bertindak tegas kepada KKB yang sudah jelas menebar dan bertindak teror.

Islam sebagai agama paripurna tentu memiliki solusi jitu untuk mengatasinya. Dan hanya Islam yang mampu melahirkan para pemimpin amanah dan menjaga warganya. 

Wallohuallam

Posting Komentar

0 Komentar