Perangkat dan Peradaban

Oleh : Jessy Tiara Putri (Aktivis Remaja Muslimah Karawang)

Dewasa ini, teknologi semakin canggih dan keren mulai menjamur dari berbagai merk ternama. Namun, kehebatan sebuah perangkat bukan terletak dari seberapa canggih komponen didalamnya. Melainkan seberapa cermat penggunanya dalam memaksimalkan perangkat tersebut. 

Misalnya teknologi terbaru hari ini yaitu smartphone series kesekian, akan kah menjadi hebat jika digunakan oleh seorang balita? Ia hanya akan menjadi seonggok benda kotak tak berguna. Contoh lainnya, sebuah kamera yang katanya tercanggih tetapi digunakan oleh seorang yang bahkan tidak mengerti apa itu kamera. Akankah sebuah gambar estetik ia hasilkan? Jelas tidak.

Begitupun dengan sistem negara yang bisa dikatakan perangkat sebuah negara yang menjadi penentu apakah negara tersebut bisa sejahtera atau tidak. Jikalau kepala negara tersebut tidak mengerti apa-apa dalam menangani problematika negaranya dengan menggunakan sistem yang valid?

Sama halnya dengan kehidupan ini, dunia adalah perangkat dan manusia adalah penggunanya.. seindah atau sehebat apapun dunia hanya akan timbul berbagai masalah jikalau penggunanya tidak cermat alias bodoh dalam mengelolanya

Tetapi, kebodohan bisa disirnakan dengan ilmu, maka dari itu mengapa menuntut ilmu sangatlah penting. Bukan hanya untuk kemajuan diri sendiri melainkan kegemilangan peradaban. Orang-orang terdahulu menciptakan banyak penemuan dikarenakan ilmu yang mumpuni dengan disokong oleh negara yang mendukung penuh akan kemajuan ilmu pengetahuan menggunakan sistem negara yang benar.

Lain halnya dengan sistem negara saat ini fokusnya bukan untuk kemajuan peradaban tetapi kekayaan sekelompok orang saja. Terbukti dari kursi pejabat diisi oleh kerabat dekat, sumber daya alam dikepalai oleh pengusaha yang mana hasilnya hanya untuk usahanya saja bukan rakyat. Belum lagi keadilan yang tak kunjung tegak, kriminalitas makin naik daun, para petani yang merugi akibat pemerintah terlalu banyak dalam mengimport. Pendidikan tidak mumpuni, kelaparan dimana-mana. Dan masih banyak lagi problematika yang belum terselesaikan selama menjelang 76 tahun setelah Indonesia yang katanya merdeka.

Pertanyaan selanjutnya darimana kita mengetahui sebuah sistem negara dikatakan benar atau salahnya? Dilihat dari sumber akarnya. Di dunia ini terdapat 3 ideologi yaitu kapitalisme menghasilkan sistem sekuler, sosialisme menghasilkan sistem komunis, dan Islam menghasilkan sistem khilafah.

Syarat sebuah ideologi dikatakan benar harus memenuhi ketiganya yaitu menenangkan hati, memuaskan akal dan sesuai fitrah manusia (bukan hawa nafsu)

Dari 3 ideologi diatas yang sesuai dengan syarat tersebut hanyalah Islam. Islam diturunkan bukan hanya untuk mengatur kehidupan individu muslim saja melainkan seluruh aspek kehidupan umat manusia yang mencakup seluruh umat beragama.

Namun sayangnya, tidak sedikit orang menganggap bahwa jika diterapkan sistem Islam sama saja tidak toleransi. Padahal selama kurang lebih 13 abad Islam ditegakkan, seluruh umat sejahtera. Bukan hanya Islam tapi semua umat beragama mendapatkan perlakuan yang sama. Sistem Islam memanusiakan manusia dengan cara yang benar. Karena tujuannya untuk mencapai Ridha Allah Ta'ala.

Wallohu'alam

Posting Komentar

0 Komentar