RAMADHAN MENDORONG KETAKWAAN

Oleh : Ika Kartika

Saat ini kita masih berada pada bulan Ramadhan yang penuh berkah. Bulan Ramadhan tahun 1442 H ini datang dalam kondisi situasi negeri yang memprihatinkan. Berbagai problem menerpa bangsa ini, pandemi yang semakin hari makin menjadi, problem ekonomi, politik, keamanan hingga menyentuh sendi sosial kemasyarakatan. Sembari mengisi bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, mari kita merenungi situasi yang terjadi dengan itu hikmah Ramadhan dapat kita rasakan tidak hanya dalam konteks pribadi, namun juga dalam konteks kita sebagai bagian dari masyarakat negeri ini.

Sungguh setiap perkara yang Allah SWT wajibkan atas manusia tidaklah berat karena pasti dalam kadar kesanggupan manusia. Allah SWT berfirman yang artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya..." (QS al-Baqarah [2] : 286). Jika untuk mengerjakan kewajiban diperlukan kemampuan, maka tidak demikian halnya untuk meninggalkan keharaman. Sama sekali tidak diperlukan kemampuan. Kita tidak memerlukan uang untuk tidak minum alkohol, atau tidak berjudi dan lain sebagainya. Apalagi fakta membuktikan bahwa setiap pelanggaran terhadap larangan Allah SWT pasti berdampak buruk.

Selain kemampuan, mengerjakan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya ternyata diperlukan pula kemauan karena berbagai dorongan. Dari sekian macam dorongan itu, yang tertinggi adalah dorongan iman. Tanpa kemauan yang muncul dari iman, kewajiban agama yang sangat ringan sekalipun akan terasa berat dikerjakan. Dari situlah mengapa perintah shaum Ramadhan ditujukan kepada orang-orang beriman. Iman di dada seorang Muslim membuat ia tunduk kepada Allah SWT. Inilah yang akan membuahkan takwa, iman memberikan dorongan kuat untuk berbuat kebaikan dan meninggalkan keburukan. Dorongan semacam itulah yang menciptakan kemauan, Dengan kemauan seperti itu pula dulu para sahabat ra. berjihad kendati pun pada bulan Ramadhan. Kemauan yang bersumber dari iman inilah yang kini langka pada jiwa kaum muslim. Akibatnya, sekian banyak perintah agama diabaikan dan sekian banyak larangan agama dilanggar. Dengan begitu, semoga ibadah puasa Ramadhan kita  pada saat ini akan mampu menempa kemauan dan kemampuan umat Islam untuk menahan hawa nafsu dari bermaksiat maupun semakin meningkatkan keimanan untuk taat kepada perintah Allah SWT.

Posting Komentar

0 Komentar