Anak Nakal? Jangan Salah Treatment

Oleh : Cindy Y.Muthmainnah (Anggota Lingkar Studi Muslimah Bali)

Adalah Aisyah, bocah 7 tahun yang malang nasibnya. Diduga nakal karena kerasukan genderuwo, orangtuanya membawanya ke dukun. Treatment yang dilakukan terhadap Aisyah yaitu dengan merendamnya dalam bak air hingga ia meninggal dunia, setelah itu jasadnya didiamkan dan diketahui setelah 4 bulan lamanya. Orangtuanya percaya berdasarkan keterangan dukun, bahwa Aisyah nanti akan kembali hidup.

Anak-anak adalah fase dimana akalnya belum sempurna. Usia ini anak-anak sedang mengumpulkan berbagai maklumat (informasi). Fase anak-anak dalam islam mereka belum ditaklif hukum syara'. Belum terkena dosa maupun mendapatkan balasan pahala. 

Orangtua seharusnya menyadari fase tumbuh kembang anak dan apa yang dibutuhkan dalam perkembangan tersebut. Islam sebagai agama yang sempurna memiliki banyak tuntunan dalam mendidik anak. Rasulullah SAW memberikan teladan bagaimana memperlakukan anak kecil.

Dalam kitab At-tathbiq diceritakan melalui riwayat An-nasa'i bahwa Nabi Muhammad nyaris tak pernah marah menanggapi 'keusilan' yang lazim diperbuat mereka. Sekalipun ketika Nabi tengah khusyuk mengimami salat berjamaah.

Suatu hari, para sahabat yang makmum kepada Rasulullah merasa heran. Ketika dalam posisi sujud, Nabi melakukannya lama sekali. Lebih lama dibanding sujud-sujud dalam salat jamaah sebelumnya.

"Ya Rasulullah, Engkau sujud lama sekali hingga kami mengira sesuatu telah terjadi atau turun wahyu," ujar satu sahabat sesudah sholat.

Rasulullah menjawab, "Tidak. Semua itu tidak terjadi. Tetapi anakku (cucuku) ini menunggangiku. Dan aku tidak ingin terburu-buru agar dia puas bermain."

Jadi Rasulullah tidak memarahi cucu beliau. 

Ada juga riwayat yang menceritakan ketika ada seorang anak kecil yang tidak sengaja kencing di pangkuan beliau, beliau tidak marah.

Dari dua kisah di atas seharusnya para orangtua memahami bahwa anak-anak memang seperti itu, akalnya belum sempurna, mereka harus dibimbing dengan ilmu, cinta dan kasih sayang agar dapat tumbuh menjadi anak yang berkepribadian islam. 

Hal tersebut memang tidak instan, butuh proses dan tentu pengorbanan. Namun dalam kesabaran para ibu meniti langkah mendidik generasi inilah salah satunya yang akan menjadi jalannya menuju SyurgaNya Allah.

Posting Komentar

0 Komentar