Oleh: Siti Aminah, S. Pd (Pemerhati Sosial Lainea, Sulawesi Tenggara)
Bulan ramadhan adalah bulan khusus bagi kaum muslimin. Bagaimana tidak, dibulan ini sangat dibutuhkan ketenangan untuk beribadah terutama di penghujung ramadhan. Kaum muslimin berbondong-bondong ke mesjid untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar. Namun, berbeda kondisinya dengan apa yang dirasakan oleh kaum muslimin yang ada di Palestina. Mereka diserang membabi buta oleh para zionis Israel.
Sebagaimana yang dilansir oleh (VIVA, 10/5/2021) Aksi represif aparat Israel terhadap jemaah Masjid Al Aqsa dapat kecaman dari belahan dunia. Aksi represif itu menimbulkan lebih dari 100 muslim Palestina alami luka-luka.
Sebenarnya, bukanlah hal baru apa yang dirasakan oleh kaum muslimin di Palestina. Mereka senantiasa mendapatkan ancaman, serangan, bahkan siksaan dari para zionis Israel ini. Namun kali ini mereka menyerang warga Palestina yang masih melakukan solat tarawih berjamaah. Negara meslim lain pun ikut geram atas apa yang terjadi terhadap kaum muslimin di Palestina. Maka, berbagai upaya dilakukan untuk menghentikan serangan ini. Diantaranya, mengecam tindakan kekerasan tersebut.
Seperti yang dilansir oleh (detiknews, 10/5/2021) - Komisi VIII DPR mengecam tindak kekerasan yang dilakukan polisi Israel terhadap warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily mengatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mesti turun tangan.
Pertanyaannya kemudian, apakah dengan adanya kecaman dan turun tangannya PBB dan OKI akan selesai masalah Palestina?
Ternyata, dengan adanya kecaman tidak cukup menghentikan serangan zionis Israel. Karena, faktanya sudah ratusan tahun bumi Palestina diserang terus menerus oleh zionis ini. Sampai sekarang pun masih terus berlangsung penyerangan terhadap mereka. Walaupun kecaman terus dilakukan oleh negeri-negeri muslim lainnya.
Maka, mustahil disistem sekarang yakni sistem kapitalisme sekuler bisa melindungi negri-negri muslim yang terjajah dan tertindas khususnya Palestina. Karena sistem ini adalah sistem yang mengagung-agungkan nasionalisme dan pergerakan kaum muslimin terhalang oleh nasionalisme untuk menolong saudaranya yang ada di negri lain. Sehingga, Mengharapkan perlindungan terhadap sistem ini seperti mengharapkan matahari terbit dari barat. Sistem kapitalisme pula yang mengakibatkan para penjajah dan para zioniz melenggang tanpa beban membunuh kaum muslimin.
Oleh karena itu, satu-satunya sistem yang mampu menghentikan serangan brutal dari zionis Israel hanyalah sistem Islam. Sistem Islam memiliki kepemimpinan yang satu dan mampu mengkomandoi serta melawan siapa saja yang mengancam jiwa dari kaum muslimin. Karena jelas bahwa satu nyawa saja dari kaum muslimin terbunuh berati telah membunuh seluruhnya.
Sebagaimana firman Allah SWT:
Artinya: ...barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya...(Al-Maaidah: 32).
Sungguh Palestina membutuhkan junnah atau perisai yang sempurna bukan hanya sekedar kecaman. Tanpa junnah kehormatan kaum muslimin terus di injak-injak oleh para penjajah dan para zionis. Tanpa junnah pula darah kaum muslimin terus ditumpakan tanpa arti oleh kaum kafir. Jadi, junnah atau perisai akan mencul tatkala sistem Islam diterapkan dalam kehidupan.
Wallahu Alam Bisshowab.
0 Komentar