Oleh : Mirawati, S.S. (Ibu Rumah Tangga / Anggota Lingkar Studi Muslimah (LISMA) Bali)
Perih dan sedih melihat kondisi rakyat Palestina yang tak berkesudahan.Disaat umat Islam melaksanakan bulan suci ramadhan dan merayakan hari raya Idhul fitri Justru mereka disana dirundung kesedihan dan penderitaan. Sudah sering mereka mendapatkan kedzaliman dan penjajahan ditanah mereka sendiri oleh tentara Zionis Yahudi. Bahkan untuk beribadah di Masjid Al Aqsa saja mereka diintimidasi, dijaga ketat bahkan dibatasi. Entah sampai kapan kita umat Islam dibelahan dunia lain yang aman dan masih bisa merasakan kebebasan, menyaksikan kondisi rakyat Palestina yang setiap saat dalam kecemasan dan ruang gerak yang terbatas.?
Persoalan Palestina memiliki dua perspektif, pertama, Persoalan Palestina bagi umat Islam adalah karena memiliki kesamaan aqidah sehingga membela mereka baik dengan bantuan sosial yang sifatnya sementara dan doa adalah sebuah keharusan. Kedua, persoalan Palestina juga merupakan persolan kemanusiaan. Karena justru yang jadi korban dari agresi militer Israel adalah banyak dari rakyat sipil, termasuk didalamnya adalah anak-anak dan wanita.Menurut data korban jiwa 1235 ribu luka-luka 139 korban jiwa yang meninggal, 58 orang anak-anak dan 34 wanita. (16/5/2021.Sumber @doamuslim).
Kecaman demi kecamapun dilontarkan dari berbagai kalangan.Bahkan kicauan dukungan bagi rakyat Palestina dimedia sosial sangat besar dan bahkan upaya boikot produk mereka dan media sosial mereka oleh nitizen sungguh menggetarkan mereka. Meskipun tidak sedikit pula yang 'nyinyir' terhadap dukungan tersebut.Bahkan trending 'bullian'terhadap mereka yang kontra terhadap Palestina dengan sebutan 'Yahudi Pesek'. Kondisi ini terjadi pro kontra dinegeri yang mayoritas muslim yang justru Palestina memiliki sejarah tersendiri sebagai negara pertama dalam dukungan kemerdekaan Republik Indonesia dari Penjajahan Belanda. Namun, pada realitasnya negeri ini hanya memiliki kemampuan dalam membantu mereka dengan dukungan bantuan sosial dan doa. Terkait militer negara ini tidak memiliki kemampuan sebab tersekat oleh sekat kebangsaan(nasionalisme) dan juga aturan main oleh PBB.
Oleh karena itu dibutuhkan persatuan umat Islam dibawah perisai yang menaungi mereka dalam mewujudkan kekuatan yang besar sehingga mampu menjadi umat yang disegani dan tidak akan mudah dilecehkan sebagaimana umat Islam di Palestina. Dengan bersatunya umat Islam panji-panji pasukan militer yang akan dikerahkan perisai ini gagah berani bahkan syahid sebagaimana telah dicontohkan oleh khalifah Umar Bin Khattab Ra. yang membuka Wilayah tersebut, dilanjutkan oleh Salahuddin Al Ayyubi dan juga Sultan Muhammad Al Fatih dengan jihad mereka. Selain itu dengan perisai mampu menghilangkan sekat-sekat kebangsaan dan ras diantara mereka, sebab inilah yang ditakutkan oleh zionis Yahudi. Perisai itu tiada lain adalah khilafah 'ala MinhajinNubuwah. Sebagaimana Hadits Nabi
عَنْ حُذَيْفَةُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ
Dari Hudzaifah, Rasulullah bersabda, “Di tengah-tengah kalian ada Kenabian dan akan berlangsung sekehendak Allah. Lalu Allah akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah berdasar manhaj kenabian dan berlangsung sekendak-Nya. Kemudian Allah akan mengangkatnya jika Dia menghendakinya. Kemudian akan ada Kerajaan yang lalim yang berlangsung sekehendak Allah. Kemudian Allah akan mengangkatnya jika Dia menghendakinya. Kemudian akan ada Kerajaan yang Otoriter berlangsung sekendak Allah. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika Dia menghendakinya. Kemudian akan ada Khilafah berdasar manhaj kenabian”. Kemudian beliau (Nabi SAW) diam. (Musnad Ahmad, No. 18406)
Nabi Muhammad Saw bersabda:
إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ
”Sesungguhnya al-Imam (Khalifah) itu perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan) nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll)
Dengan persatuan umat Islam dibawah perisai kemerdekaan Palestina bukan hanya mimpi dan harapan akan tetapi akan menjadi nyata dan hakiki sebagaimana cita-cita rakyat Palestina dan umat Islam agar membebaskan penderitaan dan kedzaliman zionis Yahudi.
0 Komentar