Oleh : Cindy Y.Muthmainnah (Anggota Lingkar Studi Muslimah Bali)
Belum lama ini ramai diperbincangkan tentang BTS Meal. Paket makanan siap saji yang diburu oleh para penggemar BTS (salah satu group boy band korea) hingga menyebabkan antrian panjang hingga berjam-jam. Sedihnya, diantara mereka juga ada yang muslim dan muslimah, ada yang masih muda bahkan juga ada yang sudah tua.
Bukan tentang kehalalan makanan tesebut, namun kaitannya dengan euforia dan kelatahan mereka membeli produk yang dipromosikan idolanya. Seolah apapun yang idolanya lakukan mereka berusaha tidak melewatkan sedikitpun. Walau makanan siap saji itu adalah biasa pada hari-hari biasanya, kemudian menjadi berbeda karena ada idola mereka yang mempromosikan.
Bagi para penggemar, mampu membeli dan memakan makanan yang sama dengan sang Idola adalah hal yang luar biasa. Budaya membebek ini tidak hanya dalam hal makanan atau minuman, tapi fashion dan juga gaya hidupnya diusahakan sama dengan idolanya.
Bisa dibaca di berbagai sumber bagaimana member personil BTS tersebut, mulai dari agama dan juga motto hidupnya, jauh dari nilai-nilai islam. Tidak layak diidolakan apalagi dijadikan panutan.
Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa seseorang akan bersama dengan orang yang dicintainya.
Sulaiman bin Harb telah menyampaikan kepada kami, dia mengatakan, ‘Kami diberitahu oleh Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas radhiyallahu ‘anhu, dia mengatakan bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang hari kiamat. Orang itu mengatakan, ‘Kapankah hari kiamat itu?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam balik bertanya, ’Apa yang telah engkau persiapkan untuk hari itu?’ Orang itu menjawab, ‘Tidak ada, hanya saja sesungguhnya saya mencintai Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.’
Anas radhiyallahu ‘anhu (Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang meriwayatkan hadits ini) mengatakan, “Kami tidak pernah merasakan kebahagiaan sebagaimana kebahagiaan kami ketika mendengar sabda Rasulullah , ‘Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.’
Anas radhiyallahu ‘anhu mengatakan, ‘Saya mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam , Abu Bakr dan Umar. Saya berharap bisa bersama mereka dengan sebab kecintaanku kepada mereka meskipun saya tidak mampu melakukan amalan yang mereka lakukan
Hadits ini dibawakan oleh imam al-Bukhari dan Muslim dalam kitab Shahihnya dan juga Imam at-Turmudzi.
Berdasarkan hadits di atas, harusnya setiap muslim menempatkan cintanya dengan benar, tidak asal. Sebab hal tersebut akan berakibat pada kehidupannya baik di dunia dia akan mengikutinya pun di akhirat nanti dia akan dikumpulkan bersamanya.
Selain itu, setiap muslim juga harus berhati-hati terhadap upaya yang menjauhkan mereka dari agamanya. Sedikit demi sedikit, hingga jatuh ke dalam perangkap mereka.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan: “Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak sekalipun pasti kalian akan mengikuti mereka.” Kami bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR Musim)
Sudah sepatutnya setiap muslim memiliki pemahaman islam yang sempurna, agar paham mana yang benar dan mana yang salah. Mana yang harus diteladani dan mana yang harus ditinggalkan. Jangan sampai jatuh ke lubang biawak, diakibatkan mengikuti idolanya.
Na'udzubillah min dzalik.
0 Komentar