Oleh : Evalasari, S.Pd.
Seperti yang sudah diketahui seluruh dunia Palestina terus menerus dikepung, di bom, disiksa, ditangkap oleh Zionis Israel semenjak lama. Kemudian ketika awal Ramadhan Zionis melakukan aksinya. Serangan udara Israel di Jalur Gaza pada hari Minggu 16/5/2021 menghancurkan beberapa rumah dan menewaskan puluhan warga Palestina di Jalur Gaza. Ada 42 orang tewas termasuk 10 orang anak-anak. (detiknews)
Kemudian tidak puas sampai disitu ketika 10 malam hari terakhir pun mereka terus menerus menghancurkan Palestina bahkan para pemuda yang hendak itikaf di Masjidil Aqso harus berbekal batu di sampingnya, agar siap ketika sewaktu-waktu tentara Zionis menyerang mereka. Serangan terus dilancarkan bahkan ketika hari raya idul fitri sekalipun. Sampai saat ini korban mencapai 232 orang , 65 diantaranya anak-anak.
Di saat kondisi kaum muslim di belahan dunia lain terkhusus di Palestina teracam nyawa, agama,tanah, dan harta mereka kaum muslim di belahan dunia lain harusla merasakan dan membantu mereka. Kita melihat warga Indonesia yang hanif terus melalukan donasi hingga terkumpul bantuan yang luar biasa banyak untuk disalurkan kepada saudara kita di Palestina. Membantu sedikitnya beban yang mereka pikul saat ini.
Namun yang membuat miris, ketika sebagian orang berdonasi untuk saudara kita di Palestina, tetapi masih banyak orang-orang yang beranggapan bahwa palestina bukan urusan negara kita, mereaka beranggapan lebih baik membantu yang dekat dulu sebelum membantu yang jauh. Memang mengherankan orang-orang yang memiliki pendapat demikian jikalau dia seorang muslim, tidak patut berbicara demikian. Palestina negri yang diberkahi, kiblat pertama kaum muslim, tempat dimana Nabi Muhammad mi’raj ke sidratul muntaha. Saudara kita di Palestina itu adalah bagian dari diri kita, minimal kita mendoakan mereka bukan mempermasalahkan donasi yang ada untuk mereka, tanpa sendirinya ikut berpartisipasi. Karena keberpihakan kitaakan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah.
Rosululloh menekankan pentingnya menjaga persaudaraan terutama bagi sesama muslim. Persaudaraan ini hanya bisa diwujudkan jika sesama muslim saling menyayangi dan mengasihi. Sebagaimana sabda beliau berikut:
عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى (رواه مسلم)
Dari An-Nu'man bin Bisyir dia berkata, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: 'Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)." (HR Muslim No 4685)
Oleh karena ketika saudara kita di Palestian merasakan sakit, maka kita pun di Indonesia turut merasakan sakit mereka, karena Rosululloh mengatakan kita adalah saudara bagaikan satu tubuh. Maka dari itu ikita jangan terpropokasi oleh isu-isu yang tidak benar. Dilihat dari seoang muslim mereka adalah sauadara kita yang harus kita ikut merasakan sakitnya dan peduli terhadap mereka. Kalau pun harus melihat dari sisi kemanusiaan apa yang dilakukan Zionis Israel sudah tidah berprikemanusiaan, mereka menyerang membunuhi anak2, wanita, orang tua dengan sangat keji.
Ketika masa Kekhilafahan, tanah Palestina selalu dijaga dan dilindungi. Ketika masa Kekhilafan masih ada dengan Kholifah Sultan Abdul Hamid II, Hazl seorang Yahudi membujuk dan menyuap dengan uang sebesar 150 juta poundsterling (setara Rp 3 triliun) untuk mendapatkan tanah Palestina namun Sultan Abdul Hamid II menolak dan berkata “Aku tidak dapat memberikan walau sejengkal tanah dari tanah ini (Palestina) karena ia bukan milikku. Ia adalah hak umat Islam. Umat Islam berjihad demi bumi ini. Mereka telah membasahi tanahnya dengan darah-darah mereka”.
Kemudian Sultan Abdul Hamid melanjutkan perkataannya “Jika Kekhilafahan Islam ini hancur pada suatu hari, mereka dapat mengambil Palestina tanpa biaya!, Namun selagi aku masih hidup, aku lebih rela sebilah pedang merobek tubuhku daripada melihat Palestina dikhianati dan dipisahkan dari Kekhilafahan Islam. Pemisahan tanah Palestina adalah sesuatu yang tidak akan terjadi. Aku tidak akan memulai pemisahan tubuh kami selagi kami masih hidup.” Kemuadian setelah itu Sultan Abdul Hamid II mengusir Hazl.
Begitulah saat itu Khalifah menjaga tanah Palestina. Namun saat ini kita sudah tidak memiliki seorang khalifah lagi, Zionis Israel dengan leluasa membasnmi Palestina. Oleh karena itu solusi saat ini selain dari kita memberikan doa, donasi kita untuk mereka, kembalinya sistem Islam sangat dibutuhkan. Karena dengan dengan kewibawaan khilafah, bersatunya kaum muslim akan memiliki perisai dan memenangkan bumi Palestina dengan mengirimkan tentara-tentara Islam terbaik melawan kekejian Zionis Israel, dan memenangkan tanah Palestina yang diberkahi dari kekejaman Zionis Israel.
Wallahu'alam bishowab.
0 Komentar