Palestina, Tanah Kita

Oleh : Kartika Septiani

Palestina, tanah yang suci dan diberkahi hingga hari ini sejak ramadhan yang lalu masih saja diserang oleh zionis biadab Israel. penggempuran dan penyerangan terhadap Gaza dan sekitar Masjidil Aqsa terus dilakukan Israel.  Banyak warga Palestina yang syahid, termasuk anak-anak. 

Seluruh dunia mengecam aksi yang dilakukan Israel, termasuk Indonesia. Ketua KPIQP atau Koalisi Perempuan Indonesia untuk Al Quds dan Palestina  yang terdiri dari sejumlah ormas perempuan di Indonesia, Nurjanah Huwalni menyampaikan bahwa penyerangan Israel terhadap Palestina adalah persoalan akidah sekaligus kemanusiaan. Seperti dikutip dari viva.co.id (10/05/2021) 

Sejatinya sebagai umat muslim, masalah Palestina menjadi urusan umat muslim diseluruh dunia. Dalam salah satu hadist , Rasulullah SAW bersabda ;

 قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى (رواه مسلم)

"Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)." (HR Muslim)

Umat muslim ibarat satu tubuh, jika salah satu bagian tubuh yang lain sedang sakit, maka bagian tubuh lainnya akan merasakan sakit juga. Jika hari ini Palestina masih dalam penjajahan zionis Israel, sudah seharusnya sebagai umat muslim,  kita merasakan rasa sakit yang sama dengan saudara muslim Palestina. 

Berbagai negara di dunia melakukan banyak tindakan solidaritas terhadap Palestina, mulai dari do'a , dzikir bersama hingga bantuan logistik dan obat-obatan. Namun, bantuan tersebut tidaklah mengurangi kekejaman dan kekejian tindakan Israel terhadap penduduk Palestina. Mereka tetap mengusir, menyerang, menyiksa bahkan membunuh warga Palestina tanpa memandang laki-laki atau perempuan,tua atau muda, bahkan anak-anak.

Palestina adalah tanah kaum muslim. Karena disana merupakan kiblat pertama kaum muslim dan menjadi tempat singgahnya Rasulullah SAW saat peristiwa Isra Mi'raj. Seperti firman Allah SWT berikut ini ;

سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا‌ ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ

"Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat" (Q.S Al-Isra : 1) 

Selain itu, Palestina adalah bagian dari negeri Syam yang disebutkan dalam beberapa dalil , salah satunya terdapat didalam Hadist Rasulullah SAW, yaitu;  "Keberuntungan bagi penduduk Syam" Kami bertanya, “Karena apa, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Karena para malaikat membentangkan sayap-sayapnya kepada mereka (penduduk Syam).” (HR At-Tirmidzi)

Jadi, Palestina adalah bagian yang tidak terpisahkan dari ajaran Islam. Itulah mengapa warga Palestina begitu gigih membela dan tidak mau menyerahkannya kepada zionis yahudi Israel, meskipun mendapat penyerangan yang bertubi-tubi dalam waktu yang sudah sangat lama. Jalan tengah dengan membagi menjadi dua negara antara Israel dan Palestina bukanlah solusi. Karena bangsa yahudi tidak berhak atas sejengkal tanah pun dari Palestina. 

Walaupun sudah banyak yang melakukan aksi kemanusiaan dan solidaritas terhadap Palestina dari berbagai belahan dunia, faktanya tidak menjadi jalan keluar karena penjajahan atas negeri Palestina masih tetap berlanjut. Penjajahan negeri Palestina hanya dapat dihapuskan dengan penerapan syariat islam yang diterapkan negara. Karena hanya negara yang dapat mengirim bantuan militer dalam menghadapi serangan zionis Israel. Syariat menjaga warganya, menjadi perisai jiwa dan negeri seluruh umat muslim.

Wallahu a'lam.

Posting Komentar

0 Komentar