Beauty Privilege, Apakah Itu?


Oleh : Siti Kuraesin (Aktivis Remaja Muslimah Karawang) 

Beauty privilege (keberuntungan memiliki fisik sempurna) saat ini sedang menjadi hot topic  dikalangan remaja. Mereka beranggapan orang-orang dengan beauty privilege bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan, kehidupan sosial yang lebih mulus, karir lebih cemerlang, dan sering diistimewakan di lingkaran pertemanannya. 

Padahal terkadang anggapan "untung cantik/untung good looking" sering dijadikan pembelaan ketika si empunya melakukan kesalahan bahkan yang fatal, tentu saja hal ini menjadikan mereka tidak bertanggung jawab dan lepas dari perasaan bersalahnya. Contoh, ketika dia speak up mengenai LGBT di sosial media, atau menulis sumpah serapah dan melakukan hal-hal yang negatif lainnya, beauty privilege akan meloloskan dirinya dari pembullyan. 

Masyarakat juga beranggapan mereka punya personality yang lebih bagus, hidup lebih enak dan terjamin dari berbagai aspek, padahal nggak semua dari mereka lebih pintar, nggak lebih produktif daripada yang memiliki wajah dibawah rata-rata, it's all about personality kan? Tunggu-tunggu, wajah dibawah rata-rata, standar dari mana tuh? Tentu saja dari pemikiran orang-orang Kapitalisme dan Sekularisme, sistem ini telah berhasil merusak pemikiran manusia termasuk dalam hal fisik manusia

Mereka sendiri yang menentukan standar cantik dan tampan dengan standar yang mereka ciptakan. Ketika cantik itu harus tinggi, kulit putih (colorism), langsing, bibir mungil tipis, mulus dan sebagainya. Standar-standar inilah yang kemudian akan menjadikan perempuan-perempuan insecure, tidak nyaman dengan fisik pemberian Allah dan merasa diri mereka lebih rendah. 

Padahal jelas sekali didalam Islam bahwa Allah menciptakan manusia beragam, berbangsa-bangsa, bersuku-suku, beragam bentuk dan rupa agar kita saling mengenal, dari sini kita bisa melihat betapa Maha Adilnya Allah. Coba bandingkan dengan standar cantik ciptaan manusia, membuat si pemilik beauty privilege  mudah memandang orang lain lebih rendah dari dirinya. 

Terus, artinya Islam melarang kita buat tampil cantik dong? Tentu saja engga, tapi harus tetap dalam koridor syara' ya, seperangkat aturan Islam diciptakan untuk menyelamatkan manusia, termasuk dalam anggapan cantik. Allah SWT berfirman :
وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَـرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلٰى وَاَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ   ۗ  اِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا   
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai Ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." (QS. Al-Ahzab : 33)

Jelas sekali bahwa yang Allah larang adalah kita berhias berlebihan saat keluar rumah. Merawat diri boleh sob, kita boleh memakai skincare dan produk-produk lainnya yang halal, tapi kita harus  selalu tanamkan, kecantikan sesungguhnya dari seorang muslimah adalah ketika punya pola pikir sehat dan Islami, juga memiliki pola sikap yang sesuai dengan hukum syara'. Cantik rupa tidak menjamin kemuliaan seseorang loh, tapi cantiknya akhlaq dan tingginya iman menentukan kemuliaan kita dihadapan Allah.

Daripada sibuk mikirin cantik rupa, kita harusnya jauh lebih disibukkan mikirin amalan kita, karena amal kitalah yang akan menyelamatkan kehidupan akhirat. Supaya kita nggak terjebak dengan beauty standar ala Kapitalisme, mulai dari sekarang yuk semangat mempelajari Islam secara kaffah dan pastikan kita berkontribusi dalam dakwah dan mengamalkan setiap aturan dari Allah. Insyaa Allah, semua itu adalah yang paling terbaik untuk manusia. 

Semakin terbukti kan bahwa sistem kapitalisme ini adalah sistem sampah. Jadi, mari buang sistem saat ini, ganti dengan sistem Islam dalam naungan Khilafah. Bergabung dan berjuanglah bersama kelompok dakwah ideologis untuk mengembalikan kehidupan Islam, satu-satunya sistem yang akan memberikan kemuliaan kepada kaum perempuan. 

Wallahu’alam




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar