Darah Juang Mahasiswa



Anala liar membakar dada, hangat garuda dari beku sejarah purba.

Bibir itu membiru untuk dakwah, merah merekah untuk pancasila, lalu melupa bagaskara tak memercik disetiap sudut buana
Hidup mahasiswa!
Tidak teruntuk yang patah busur panah
Tidak teruntuk otak cukup namun akal terjajah
Hidup mahasiswa!

Jerit jendrallara terpatri pada politik negara
Tepuk dada, semangat termaktub untuk pejuang darah.

Bercakkan amis itu pada setiap mahasiswa
Ciptakan lautan darah untuk kapitalis yang hina
Bersama, urat leher tidak membengkak lalu memecah
Terpisah, sama saja dengan islam sukarela terjajah
Engkau ingin yang mana ?

Mahasiswa, kalau kau lelah
Jingga kusedia, tataplah jika sejenak engkau lelah
Istrahatlah, kopimu takkan habis diseruput bibir dingin
Nikmat adukan serbuk hitam dan batin melahirkan kibaran juang dari semilir angin
Matilah, syurgamu kau tapak tanpa izin

Kukila fajar mengais-ngais belatung dari makanan sisa
Rumah musnah akibat bangunan tinggi menjulang megah, bagi mereka "pembunuh tak bersenjata"
Perut-perut mungil membesar, tak kalah buncit dengan jas penuh asrar

Kisah pilu terhantar, dari mata mahasiswa lain penuh binar. 


Dari saudaramu, Jendrallara




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar