Islamopobhia, Nestapa Muslim di Barat


Oleh: Kartika Septiani

Belum lama ini, tepatnya di negara Kanada. Polisi di Provinsi Ontario Kanada mengatakan, seorang pengemudi melakukan penyerangan secara sengaja terhadap satu keluarga dengan alasan karena mereka Muslim, yang menewaskan empat orang dan satu anak laki-laki berusia sembilan tahun mengalami lukas serius. Seperti dilansir sari Bisnis.com (08/06/2021) 

Menurutnya, tindakan tersebut didasari atas kebencian dan juga terencana. Tidak ada hubungan sebelumnya antara korban dan pelaku. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau menggambarkan tindakan ini mengerikan dan menyampaikan simpati pada keluarga korban yang ditinggalkan.

Islamophobia menurut Wikipedia adalah istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka, diskriminasi, ketakutan dan kebencian terhadap Islam dan Muslim. Runnymede Trust dari Inggris mendefinisikan Islamofobia sebagai "rasa takut dan kebencian terhadap Islam dan oleh karena itu juga pada semua Muslim," dinyatakan bahwa hal tersebut juga merujuk pada praktik diskriminasi terhadap Muslim dengan memisahkan mereka dari kehidupan ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan bangsa. 

Kasus diatas , hanya salah satu dari sekian banyaknya kasus serupa akibat adanya Islamopobhia di tengah-tengah masyarakat terutama di negara-negara yang minoritas muslim. Hal ini merupakan akibat dari ketidakpahaman masyarakat barat terhadap citra Islam yang sebenarnya. Kejadian runtuhnya menara kembar WTC pada tanggal 9 September 2001 silam, telah sepenuhnya mengubah citra Islam secara global. Ditambah dengan media yang seolah membenarkan dengan terus menunjukkan stigma buruk dan memojokkan Islam. 

Citra Islam yang melekat pada masyarakat di barat saat ini adalah Islam sebagai agama yang terbelakang, mengekang Hak Asasi Manusia (HAM), erat dengan tindakan kekerasan dan terorisme, tidak menghormati wanita dan sederet pandangan negatif lainnya. Sedangkan masyarakat barat dianggap lebih memajukan wanita, mengedepankan hak asasi manusia (HAM) dan segala aspek penilaian yang dinilai lebih baik dari Islam. 

Tindakan Islamophobia di barat memancing banyak simpati dan menuai kecaman dari berbagai kalangan termasuk para tokoh penting negara. Namun, hal ini nyatanya belum cukup menghentikan tindak diskriminasi, kekerasan dan penyerangan terhadap umat muslim sehingga gelombang Islamophobia terus meningkat. 

Allah SWT berfirman dalam salah satu surat, sebagai berikut; 
ÙˆَÙ…َآ اَرْسَÙ„ْÙ†ٰÙƒَ اِÙ„َّا رَØ­ْÙ…َØ©ً Ù„ِّÙ„ْعٰÙ„َÙ…ِÙŠْÙ†َ
"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam" (Q.s Al-Anbiya: 107) 

Nabi Muhammad SAW membawa Islam yang merupakan anugerah bagi seluruh alam, bukan hanya untuk pemeluknya saja. Islam berpegang pada Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam mengatur seluruh aspek kehidupan. Contohnya seperti Islam memerintahkan setiap perempuan muslim untuk menutup aurat dengan benar, bukan semata-mata mengekang tapi hal itu merupakan bentuk Islam menghargai dan menghormati wanita. Yang kemudian oleh barat disalah artikan dengan membatasi potensi yang dimiliki pada diri mereka.

Padahal dalam kenyataannya, muslimah masih bisa terus menggali potensi yang Allah berikan dengan tetap berada di jalan Islam, tanpa melanggar syariat. Berbeda dengan barat yang dengan dalih memajukan wanita, justru membuat mereka tidak jauh berbeda dengan hewan. 

Seluruh stigma buruk yang hari ini hadir, sangat bertolak belakang dengan Islam yang sebenarnya. Islam telah mengatur seluruh urusan umat dengan amat sangat baik dan terperinci. Berikut pula dengan pemecahan masalahnya. Hanya institusi yang berdasar pada syariat yang mampu mengatasi segala bentuk tindakan akibat Islamopobhia. Menjaga setiap jiwa umat muslim dan menjamin keselamatan, keamanan serta kesejahteraan seluruh umat yang bernaung dibawah institusi syariat. Wallahu'alam.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar