PPKM SEBAGAI SOLUSI COVID 19, EFEKTIFKAH?


Oleh : Kurnia Agustini, S.Pd

Perkembangan penyebaran virus COVID yang sangat cepat belakangan ini, mendorong pemerintah untuk kembali menerapkan kebijakan PPKM Mikro (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat),   yang lebih ketat dari yang sudah diberlakukan sebelumnya. Ini dimaksudkan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID. Dalam pelaksanaannya dilakukan pembatasan pada sejumlah sektor dan kegiatan.

Kebijakan PPKM di Kabupaten Sumedang, juga memperketat akses keluar masuk masyarakat. Oleh karena, Kabupaten Sumedang dikelilingi oleh wilayah yang terkategori zona merah COVID 19. Pula, saat ini Kabupaten Sumedang dalam posisi zona oranye.

Solusi PPKM ini bukan dilakukan untuk pertamakalinya, akan tetapi sudah kali ketiga. Hanya bedanya , PPKM mikro kali ini diasumsikan akan lebih ketat. Melihat bahwa ini adalah solusi yang diulang, maka seberapa efektifkah PPKM dapat menekan penyebaran COVID 19?

Masalah pandemi, adalah masalah kesehatan. Maka, pengendalian dan solusinya harus mengedepankan dan fokus di sektor kesehatan. Bukan diselesaikan dengan mementingkan sektor ekonomi. Apabila virus COVID 19 disebarkan lewat droplet yang menempel pada benda atau udara, maka yang harus benar diperhatikan adalah pencegahan lewat prokes yang ketat terkait penyebaran virus tsb. Sehingga pemakaian masker yang layak, menjaga kebersihan, tidak  melakukan mobilitas, tidak berkerumun, menjaga jarak, memang harus diterapkan dan diawasi. Maka lockdown serentak sebagai respon tercepat adalah langkah yang tepat.

Kemudian, jika penyakit tersebab virus ini penangkal dan  penyembuhannya adalah imunitas yang tinggi, maka imunitas tubuh menjadi perhatian masyarakat. Dimana kita memahami bahwa imunitas alami jauh lebih baik dari imunitas buatan. Bahkan imunitas buatan (Vaksin) diharapkan dapat sedikit menyamai imunitas alami. Sedangkan, imunitas alami hanya bisa diperoleh jika masyarakat memiliki pola hidup yang sehat dan tercukupi kebutuhan nutrisi dan vitaminnya. Seharusnya, di masa pandemi ini pemerintah mampu mensubsidi kebutuhan untuk meningkatkan imun alami ini untuk seluruh lapisan masyarakat. Bukanlah vaksin yang digencarkan. Apalagi jika virus ini masih terus bermutasi. Lantas, apakah tepat jika vaksin untuk  mutasi virus COVID jenis ini, dipakai untuk seluruh jenis mutasi virus COVID?

Adapun, jika yang terjadi sebaliknya, PPKM Mikro diterapkan, sementara rakyat tidak disubsidi kebutuhannya terkait imunitas tadi, maka solusi ini menjadi ambyar. Apalagi jika. pengontrolan penerapan di lapangan lemah, dan pembatasan dilakukan tidak 100%, tetap akan memberikan peluang masyarakat untuk berkerumun, melakukan mobilitas, dan melanggar prokes. Alasan bahwa perekonomian lumpuh, bila seluruh kegiatan ekonomi dihentikan, tidak patut dijadikan alasan. Oleh karena, sejatinya, jika persoalan ini dibiarkan semakin membesar karena solusi yang setengah hati, maka resiko dan harga yang harus dibayar oleh negara dan masyarakat, juga akan lebih besar. 

Solusi efektif pun harus berdasarkan data yang akurat dan dapat dipercaya. Alat yang digunakan untuk menentukan orang yang positif COVID misalnya, apakah memang sudah benar-benar akurat? Apakah datanya sudah dipilah antara orang yang positif, OTG, terduga? Ataukah datanya menggelembung karena bercampur? Tentunya solusi akan lebih efektif berdasarkan data yang terpilah dan akurat. Pun masyarakat berhak mengetahui, mengontrol, dan memberikan masukan terhadap solusi pemerintah, jika dibekali data yang akurat juga.

Belajar dari sejarah virus selama ini, tidak ada yang bisa memastikan kapan virus bisa hilang atau digantikan virus yang lain. Hanya alamiahnya adalah bahwa sistem tubuh manusia akan belajar memebentuk kekebalan, sehingga kasus berkurang. Hingga virus pun akan menjadi seperti virus flu biasa. Oleh karena itu, tentunya kita harus memilih solusi yang tepat dalam menghadapi pandemi COVID 19 ini. Seperti halnya yang dicontohkan Islam, bahwa Rasullullah SAW dan para sahabat, mengatasi pandemi dengan melakukan isolasi ketat dan menjamin secara total keutuhan sandang,  pangan, papan, kesehatan bagi seluruh rakyatnya, tanpa kecuali. Semoga pandemi COVID 19 ini segera berakhir.



Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar