Buah Sekulerisme: Kebebasan Perilaku Pada Generasi


Oleh : Muzaidah (Aktivis Muslimah)

Perubahan zaman telah menggerogoti martabat, moralitas dan kepribadian para remaja. Hal ini dikarenakan kegagalan sistem yang tak berkiblat pada Islam secara menyeluruh. Mengatasnamakan kebebasan itu bukan solusi, melainkan salah satu upaya menjauhkan identitas generasi sebagai muslim sejati.

Jika sudah begini, tak ada yang bisa mengendalikan kondisi yang sudah  membawanya dari penyimpangan, keburukan, pergaulan bebas bahkan bertindak nekat (membunuh). Inilah kegagalan sistem kapitalis-sekuler. Melahirkan generasi yang tak bermoral dan minim takwa.

Kembali lagi terjadi tawuran di Jakarta, tepatnya di Cengkareng. Bermula dari dua pemuda remaja yang saling ejek di media sosial. Setelah itu, pemuda berinisial DRH (18) memutuskan untuk mendatangi lawan dan membawa senjata tajam bersama beberapa teman. Akhirnya tawuran secara tiba-tiba terjadi, amarah sesaat pun muncul dan melukai satu korban bernama LF (16). Luka bacok pun mengenai bagian punggung, kaki, tangan dan kedua paha korban. Saat pihak kepolisian datang ke lokasi kejadian dan membawa LF ke RSUD, nyawanya tidak dapat tertolong. Polisi langsung mengusut tuntas dan DRH bersama temannya menjadi pelaku. (kompas.com, 18/08/2021).

Bermedia sosial memang diperbolehkan asal digunakan dengan sebijak mungkin. Dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan umum, terutama ilmu Islam. Yang akan membawa siapa saja dalam ketakwaan, agar semakin paham tujuan ia diciptakan. Bukan digunakan untuk hanya sekedar pamer-pameran apalagi adu kekuatan seperti pahlawan kesiangan. Kejadian di atas memperlihatkan betapa lemahnya kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.

Tidak mengarahkan peserta didik pada 'agent of change', tidak juga mengedukasi untuk membentuk syakhsiyah (kepribadian) Islam. Agar tidak menjerumuskan pada jurang kenistaan dan keharaman yang merugikan siapa saja. Memberikan pemahaman terkait halal haram dari perbuatan dan senantiasa berhati-hati dalam bertindak. Itulah yang seharusnya diperhatikan pemerintah demi menjaga kecerdasan juga keimanan anak bangsa.

Abainya pemerintah dalam pendidikan akan mengakibatkan kekacauan dan kriminalitas di mana-mana. Salah satunya seperti tawuran yang sudah lumrah terjadi di mana-mana. Pendidikan tidak difasilitasi dengan baik, malah memberikan kebebasan yang katanya adalah hak bagi setiap manusia. Padahal itu propaganda sesat yang merusak moralitas generasi.

Faktor lainnya adalah karena orang tua tidak konsisten dalam membimbing dan memberikan edukasi sesuai dengan tuntunan Islam, yangang seharusnya memperkenalkan lebih dalam apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Juga harus memilih dan memberi pendidikan layak pantas walau masih diasuh nuansa kapitalis.

Padahal Islam telah memberikan segenap aturan dan bukti keberhasilan. Dalam mengatasi berbagai problem kehidupan, sehingga pendidikan bermutu pun bukan hanya ilusi semata. Terbukti dengan banyaknya penemu pada saat masa kejayaan Islam.

Pemimpin dalam sistem Islam sadar betul jika ia akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Sang Pencipta, apakah selama mengemban amanah ia memenuhi hak rakyat atau tidak.

Allah telah memberikan peringatan:
كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ رَهِيْنَةٌۙ
''Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya'' (QS. Al-Muddassir: 38).

Dalam daulah Islam, pendidikan merupakan tujuan untuk membentuk kepribadian Islam terutama para remaja. Edukasi yang diberikan pertama kali yaitu mengenai ilmu Islam dan dilanjutkan ilmu umum. Agar remaja paham saat bertindak tidak gegabah dan jauh dari pergaulan bebas.

Dalam sistem Islam, pendidikan juga diberikan secara gratis karena pendidikan merupakan kebutuhan umum yang harus dipenuhi oleh penguasa untuk rakyatnya. Agar setiap rakyat dapat menuntut ilmu tanpa harus merasa resah perihal biaya. 

Selain itu daulah Islam tidak memberikan kebebasan remaja yang mengarah pada kriminalitas apalagi hingga merugikan orang lain.  Maka jika tindakan buruk dilakukan Islam tidak akan tebang pilih menetapkan hukum. Dengan ketegasan dan keadilan sesuai hukum yang berlaku. Pasti tidaklah ada yang berani melakukan baik itu perbuatan kecil atau besar.

Begitulah Islam memuliakan generasi dalam bidang pendidikan. Itu baru pendidikan belum lagi bidang lainnya. Islam selalu hadir dalam memberikan segenap keadilan dan kenyamanan. Mengarahkan remaja menjadi pemuda yang tak hanya bertakwa namun juga cerdas. Maka, kembalilah kepada sistem Islam yang telah terbukti memberikan jaminan bagi manusia dan seluruh alam.

Wallahualam bissawab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar