Islam Menjaga Kehormatan Perempuan


Oleh : Dewi Kania (Ibu Rumah tangga) 

Tahun ini, Media Elektronika sedang ramai menayangkan Kejuaraan Olahraga Handball Pantai Eropa di Varna Bulgaria. Norwegia mengirimkan dua tim, satu di antaranya adalah tim yang anggotanya perempuan. Ada sebuah momen di mana pada saat itu Norwegia melawan Spanyol untuk perebutan medali perunggu di ajang Piala Eropa. Tim Norwegia tidak mengikuti aturan sebagaimana disetiap Event Internasional yang diselenggarakan di bawah Federasi Handball Internasional (IHF). Dalam aturan tersebut, tertulis bawahan tim putri tidak boleh lebih 10 sentimeter dibagian sisi tubuh para pemain wanita. Memakai bikini menjadi satu keharusan bagi setiap pemain wanita, namun berbeda dengan tim pria yang mengenakan celana pendek dan atasan tank top. Alih-alih memakai seragam yang digariskan yaitu bikini, tim wanita Norwegia malah mengenakan celana pendek. Hal tersebut sengaja dilakukan karena tim wanita Norwegia tidak setuju dengan peraturan yang mengharuskan memakai bikini. Peraturan itu dianggap hanya ingin menonjolkan kemolekan tubuh wanita bukan prestasi. Karena tim Bola Voli Norwegia tidak mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh Komisi Disiplin Asosiasi tim bola tangan Norwegia, maka didenda sebesar 1500 euro (sekitar 25 juta). Hal tersebut mengundang kritikan dari Presiden Bola Voli Norwegia, Erik Sordahl mengatakan bahwa hal tersebut tidak perlu untuk diperdebatkan. Erik juga menegaskan, bahwa sebelumnya tim wanita Norwegia sudah mengajukan permohonan untuk mengenakan celana pendek sejak awal turnamen itu digelar. "Kami menolak bertanding menggunakan celana dalam karena itu sungguh memalukan." Ucap kapten timnas Norwegia Katinka Haltvik dilansir Metro. Tetapi Panitia tetap tidak menyetujuinya dan mengancam tim dengan denda dan akan diskualifikasi. Denda tersebut dijatuhkan setelah timnas putri Norwegia dalam laga perebutan peringkat ketiga menghadapi Spanyol, dilansir JawaPos.com, Rabu (21/7). 

Pada akhirnya tim putri Norwegia dikenakan denda oleh panitia akibat dari tidak mematuhi aturan dalam berpakaian, padahal sebenarnya untuk bisa bertanding tidak harus selalu memakai bikini. Memakai pakaian yang nyaman dan tertutup tentu tidak akan menghalangi gerak mereka dalam bertanding. Karena sebuah prestasi bukan dilihat dari pakaiannya melainkan dari kemampuan dalam bermainnya. Jadi, jika dilihat dari permasalahannya sebuah kompetisi pada saat itu dilihat bukan dari sisi kemampuan dan prestasi yang ditonjolkan tetapi ada tujuan lain. Menerapkan aturan berpakaian yang minim secara tidak langsung itu adalah bentuk pengeksploitasian wanita. Di mana seorang wanita dituntut untuk tampil seksi dan memikat, padahal semua itu tidak ada relevansinya dengan kompetisi. 

Tentu saja hal di atas untuk sebagian orang sangat memalukan juga merendahkan martabat perempuan. Namun, hal itu lumrah bahkan kerap terjadi saat ini. Apalagi pada sistem sekulerisme, memisahkan ajaran agama dengan kehidupan sehari-hari.

Berbeda dengan sudut pandang Islam terhadap seorang perempuan, di mana kedudukan seorang perempuan sangat dimuliakan. Islam mewajibkan setiap Muslimah menutup auratnya. Sebagaimana Firman Allah Surat al-Ahzab ayat 59, yang artinya: "Hai Nabi, katakanlah pada istri-istri mu, anak perempuanmu, dan perempuan-perempuan mukmin agar mereka mengulurkan jilbabnya. Dengan demikian mereka lebih mudah dikenal mereka tidak diganggu dan Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang." 

Seorang perempuan tetap akan terjaga auratnya meski menjalani berbagai profesi. Sebagai contoh, seorang perempuan yang berprofesi sebagai tentara atau polisi, mereka belajar berkuda, memanah tapi tetap menutup auratnya dengan sempurna. Dengan demikian, pakaian yang menutup aurat bukan salah satu kendala bagi perempuan dalam melakukan berbagai aktivitas. Sistem Islam juga mengatur kehidupan non muslim, mereka tidak dipaksa untuk mengikuti cara berpakaian seorang muslimah, tapi tetap harus menutup auratnya dengan berpakaian sopan. Kepada non muslim diberlakukan hukum dalam perkara makanan dan pakaian menurut agama mereka dalam cakupan apa yang diperbolehkan oleh hukum Syariat. Inilah salah satu bukti keunggulan sistem Islam, di mana setiap aspek kehidupan diatur sedemikian rupa sehingga semua berjalan teratur dan tertata hingga masyarakat hidup nyaman berdampingan satu sama lain. 

Wallahu'alam Bishowab




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar