Taliban dan Arah Gerak Kebangkitan


Oleh : Brelian Gangga Ayodyah (Mahasiswi STEI Hamfara Yogyakarta)
   
Gemparnya kabar bahwa Taliban telah menguasai Afghanisthan. Pada saat yang bersamaan juga, presiden afghanisthan kabur membawa banyak uang sampai-sampai diangkut oleh 4 mobil dan 1 helikopter. Bahhkan, ada sisa uang yang ditinggalkan karena tidak muat untuk diangkut lagi (suaramalang.id, 22/08/2021). 

Selain itu, ratusan tentara Afghanisthan mengaku menyerah kepada Taliban (kompas.com, 22/08/2021). Padahal tentara Afghanisthan merupakan tentara yang sudah di didik di Amerika Serikat. Mengapa demikian? Bagaimana arah gerakan Taliban sebenarnya ?


Sejarah Afganistan

Afghanisthan adalah wilayah negara yang keras, karena sering terjadi konflik dan peperangan. Pada awalnya, terjadi perang dingin dengan Uni Soviet yang saat itu ideologi komunisme memang sedang bercokol di Afghanisthan. Namun, sejak tahun 1978 pemerintah Afghanisthan sudah gagal membawa kemajuan ekonomi negaranya. Sehingga, terjadi pengkudetaan dan pemberontakan juga dari tubuh rakyat Afghanisthan sendiri. 

Adapun konflik Amerika Serikat dan Afghanisthan dimulai dari keberadaannya Osama bin Laden yang menghancurkan WTC pada 11 September 2001 yang dianggap berasal dari organisasi teroris. Ketika misi Amerika Serikat sudah selesai membunuh Osama bin Laden. Maka, tidak ada lagi alasan ia untuk menyerang Afghanisthan lagi. Amerika Serikat sendiri adalah negara adidaya yang berhaluan ideologi kapitalisme. Jadi, ia tidak memiliki masalah dengan negara apapun selama kepentingannya itu tidak terganggu. 

Ini juga menjadi alasan seluruh negeri kafir yang membenci Syariat Islam diterapkan dalam konstitusi secara kaffah. Karena, akan menghalangi kepentingan mereka di negara tersebut. 


Taliban?

Adapun Taliban sendiri mengatakan bahwa bentuk pemerintahan mereka bukanlah demokrasi dan akan menerapkan syariat islam. KH. M. Siddiq Al-Jawi, M,Si mengatakan di dalam forum channel YouTube ngaji subuh pada tanggal 20/08/2021 “Bahwa syariat islam itu beragam, masalahnya yang mana seharusnya ditabani dan diadopsi sehingga bisa diakses oleh semua orang dan dapat dinilai oleh semua orang. Ini akan terlihat jika mereka telah membuat blue print atau kerangkanya, misalnya syariat islam dalam mengatur pendidikan, dan kesehatan”. 
  
Mengapa Taliban dengan cepat dapat menguasai Afghanisthan, Jauh dari prediksi Amerika Serikat akan menguasai Taliban setelah tiga bulan dikuasai secara penuh olehnya? Hal ini disebabkan, Taliban melakukan kesepakatan bilateral dengan Amerika Serikat, yaitu Perjanjian Pengiriman Perdamaian Afganistan atau sebuah perjanjian damai pada 29 Februari 2020, di Sheraton Grand Doha, Doha, Qatar. Pada akhirnya kedua belah pihak setuju dan tidak ada keberatan sama sekali. Isi perjanjiannya sebagai berikut :
1. Tidak ada lagi gencatan senjata dan perlawanan sama sekali
2. Melakukan kompensasi pasukan tentara
3. Adanya proses negosiasi menerima demokrasi 
4. Jaminan keamanan Amerika Serikat untuk tidak ada sama sekali tentara atau militer

Memang benar Taliban  tidak menerima demokrasi, tetapi ia tidak bisa menolak masuknya nilai-nilai demokrasi. Apalagi menolak masuknya produk produk westernisasi dalam negeri. Karena, selama ia berada di sistem yang rusak ini. Ia akan masuk ke dalam lumpur mangsa. Terutama bagi negara-negara sekular dan yang berkempentingan. Seperti China yang sudah ada proyek bisnis di Afghansithan, yaitu Perusahaan konsorsium Metallurgical Corp of China (MCC) dan Jiangxi Copper menyewa proyek tembaga terbesar di negara itu, Mes Aynak, sejak 2008 dengan kontrak hingga 30 tahun. Taliban tidak akan mampu mampu melarang proyek-peroyek seperti ini, walau ia memiliki kendali kekayaan alam SDA afghanisthan senilai 3 triliun dollar AS atau sekitar 42.000 trilliun. 

Lalu sebenarnya bagaimana daarul islam yang sebenarnya dan persyaratan pemimpin dalam islam itu bagaimana ? Definisi Darul islam adalah penerapan hukum islam di seluruh tatanan kehidupan Allah SWT telah menjelaskannya di dalam dan jaminan keamanannya adalah dari kaum muslimin. Sedangkan, kita tahu kesepakatan bilateral yang dilakukan, masih terdapat dominasi negeri kafir dan sebagian militer tentaranya masih di Afghanisthan. 

Ada empat syarat sebuah negeri dikatakan memenuhi kriteria menjadi darul islam. Dalam kitab Nidzomul fii Hukmil Al Islam karya Syekh Abdul Qadim Dzaluum.
1. Kekuasan di negeri tersebut adalah independen dan tidak bersandar pada negeri kafir. Allah SWT menjelaskannya di dalam Alqur’an, yaitu (Qs. An-Nisa : 141)
2. Sistem hukumnya menerapkan syariat islam dan menyebarkan dakwah islam ke seluruh dunia.
3. Keamanannya harus berada di tangan kaum muslimin
4. Pemimpin atau khalifah harus memenuhi syarat sebagai berikut : Muslim, laki laki, berakal, baligh, merdeka, memiliki sifat adil (yang tidak suka bermaksiat), memiliki kemampuan manajemen dan leadership. 

Jadi kita tahu bahwa Taliban tidak akan mampu menerapkan syariat islam secara kaffah selama ia menyetujui sistem yang berlaku di dunia saat ini. Kemungkinan yang besar terjadi adalah jika ia memiliki pengaruh positif bagi negara lain maka ini akan menjadi kepentingan para korporasi. Tetapi jika ia memberi pengaruh negatif, bagi negara lain maka akan menjadi keuntungan bagi negeri kafir yang islaomphobia untuk semakin menambah amunisi kebenciannya terhadap islam. 

Pertolongan Allah itu dekat. Kita hanya disuruh berusaha, urusan hasil Allah yang tentukan. Tetapi, seberapa jauh kita berkorban demi tegaknya Islam kaffah itulah yang akan dinilai dari Allah SWT. Yuk, bergabung dengan sahabat hijrah lainnya untuk semakin giat menyampaikan dakwah islam Ideologis ke seluruh dunia demi tegaknya Daulah Khilafah Islamiyyah.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar