Arti Kemerdekaan yang Sesungguhnya


Oleh: Windha Yanti. S (Aktivis dan Pemerhati sosial)

Setiap tahunnya rakyat Indonesia tidak pernah luput dari peringatan kemerdekaan Indonesia, selama hampir 80 tahun lamanya. Peringatan kemerdekaan selalu dirayakan setiap bulan Agustus, dengan berbagai bentuk perayaan. Seperti lomba, upacara hingga pesta makan-makan.

Kemeriahan yang dilakukan setiap bulan Agustus yang dirayakan oleh rakyat Indonesia sejatinya tidak pernah membawa pengaruh apapun terhadap perubahan kondisi Indonesia yang justru semakin terpuruk. Pasalnya perayaan demi perayaan tidak pernah ada kaitannya dengan kebangkitan kondisi Indonesia yang sesungguhnya.

Perayaan dibulan Agustus hanya sekedar peringatan, yang tidak menghasilkan sebuah perubahan yang hakiki. Pasalnya dengan kondisi Indonesia yang semakin terpuruk dalam hal ekonim, politik, budaya dan hukum. Seharusnya peringatan kemerdekaan dijadikan sebuah motivasi untuk melakukan perubahan menuju negeri yang merdeka secara menyeluruh.

Karena jika kita telisik kondisi Indonesia hari ini, sesungguhnya kita masih terjajah dalam hal pemikiran, dimana rakyat hanya memikirkan materi tanpa faham kewajibannya sebagai hamba. Begitupun politik Indonesia belum benar- benar terbebas lepas dari hukum peninggalan penjajah, meski orang-orang kafir sudah tidak memerangi secara fisik, namun mereka berhasil memerangi negeri kita dengan menerapkan hukum buatan mereka.

Belum lagi penjajahan secra budaya, dimana budaya yang hari ini dilestarikan di negeri kita adalah budaya impor yang berusaha menjauhkan rakyat dengan jati dirinya. Dan yang lebih tragis adalah penjajahan secara ekonomi, dimana Indonesia benar benar dicengkram oleh kekuatan asing dalam penglolaan ekonomi. Sehingga pemimpinnya tak memiliki kekuatan dalam mengelola maupun mengatur kebutuhan rakyatnya.

Sehingga rakyat hanya menjadi tumbal bagi buasnya para kapitalisme, Wajar hingga akhirnya angka kemiskinan kian membengkak, hingga jumlah kematian korban Covid terus berjatuhan hanya karena lelalaian penguasanya. Lalu masih pantaskah Indonesia dikatakan merdeka?
Ketika rakyat harus kerja keras sendiri dalam mencukupi semua kebutuhannya?

Lalu seperti apa merdeka yang sesungguhnya? Didalam Islam makna merdeka adalah terbebas dari penghambaan kepada manusia menuju penghambaan kepada Robul Izati Pencipta semesta Alam Allah S.W.T Artinya dia terbebas dari menghamba kepada kepentingan manusia dan kepentingan dunia yang dikuasai oleh pihak kuat. Sehingga seorang muslim yang benar- benar hanya tunduk kepada Robnya adalah manusia yang merdeka.

Begitupun dengan negara merdeka, tidak hanya memiliki tanggal kemerdekaan, melainkan dia harus merdeka dari cengkraman asing secara total, bebas dalam pengelolaan negerinya hanya dengan aturan yang diwariskan oleh Rosululloh SAW yang dibuat oleh Rob Pencipta Alam Semesta, sehingga negeri tersebut bisa benar-benar berkuasa terhadap tanahnya sendiri. 

Maka hanya dengan satu cara agar negeri ini bisa merdeka secara hakiki, yaitu dengan melepaskan aturan yang bersumber dari penjajah, dan menggantinya dengan aturan Islam yang sudah dijamin oleh Allah sendiri, "bahwa bila suatu penduduk negeri beriman maka akan aku limpahkan kekayaan dan keberkahan dari langit dan bumi".

Wahai para pemuda Indonesia, ambillah proyek besar dari Allah, untuk mengembalikan kemuliaan Islam di negeri tercinta kita, dengan pelajarilah Islam secara kaffah dan mendakwahkannya keseluruh negeri Islam.

Wallahu'alam.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar