Menjadi Remaja Muslim Ideologis


Oleh: Kartika Septiani

Menjadi remaja yang pandai dan cerdas terutama dalam bidang akademik sepertinya sudah biasa hari ini. Yang langka itu adalah remaja yang pandai dan cerdas dalam hal memahami agamanya. Bukan hanya memahami di permukaannya saja, tapi sampai keakarnya, tidak setengah-setengah tentunya.

Kenapa langka? Karena bisa dilihat remaja muslim hari ini sedang dijajah secara pemikiran. Banyak dari remaja muslim hari ini yang bahkan mengalami phobia terhadap agama Islam itu sendiri, atau biasa disebut islamphobia. 

Akibat dari Islamphobia inilah, banyak dari remaja muslim yang akhirnya malah terlena dengan hiruk pikuk duniawi.  Atau bahkan banyak lagi yang kehidupannya jauh dari agama. Contohnya, seks bebas hingga LGBT, tindakan kriminal, tawuran, narkoba, sampai pembunuhan. Semua itu seakan erat dengan kehidupan para remaja saat ini. Sungguh sangat memprihatinkan. 

Selain itu, banyaknya media hiburan seolah mendukung agar remaja muslim hari ini semakin melupakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Lebih sering melakukan hal yang sifatnya tidak bermanfaat, akhirnya jadi membuang-buang waktu.  

Saat ini banyak remaja muslim yang merasa tidak perlu lagi belajar agama. Beberapa menurut mereka ajaran agama bersifat mengekang dan tidak relevan untuk dipelajari sekarang. Ketinggalan zaman dan menjadi sebuah alasan keterbelakangan. 

Semua ini juga tidak terlepas dari sistem yang dipakai hari ini. Yaitu sistem kapitalisme, yang memisahkan agama dari kehidupan. Agama tidak boleh ikut campur di dalam sendi kehidupan mana pun. Mulai dari politik, pendidikan, sampai ekonomi. Agama hanya boleh ketika masuk masjid saja. Ketika keluar dari masjid, agama sudah tidak diperlukan. 


Remaja muslim ideologis

Remaja muslim yang ideologis adalah remaja muslim yang berpikir, bertindak, dan bertingkah laku berdasarkan syariat Islam. Syariat Islam sebagai satu-satunya ideologi dan standar dalam menjalani kehidupan. 

Misalnya dalam menghadapi salah satu trend, remaja muslim ideologis tidak akan menelan mentah-mentah trend tersebut. Remaja muslim ideologis akan melihat dari bagaimana sudut pandang syariat Islam. Tidak melanggar dan ikut terbawa arus ketika trend yang ada bertolak belakang dengan apa yang Islam syariatkan.

Remaja muslim ideologis juga akan menggunakan waktunya secara efektif. Tidak menyibukkan diri dengan hal-hal yang buruk dan hanya membuang-buang waktu. 

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata; "Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil."

Remaja muslim ideologis akan menyibukkan diri dengan mengerjakan sesuatu yang bermanfaat, dan meninggalkan yang tidak bermanfaat. 
Rasulullah SAW pernah bersabda : "Di antara tanda sempurnanya Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.” (H.R Tirmidzi) 

Salah satunya adalah dengan giat mempelajari ilmu agama sebagai bentuk kewajiban. Memprioritaskan mengkaji ilmu agama, agar ketika menjalani kehidupan, hidupnya akan terarah sesuai aturan Allah SWT dan sunnah Rasulullah SAW. 

Selain menjadi salah satu bentuk kewajiban, mempelajari ilmu atau menuntut ilmu dapat meninggikan derajat di hadapan Allah SWT. 

Remaja muslim yang ideologis juga akan cermat membaca setiap masalah yang ada di dalam masyarakat. Banyaknya tindakan kriminal, pelanggaran sosial, masalah politik, dan lain-lain, remaja muslim yang ideologis akan mampu memecahkan persoalan yang ada dengan ilmu yang dipelajarinya sesuai dari pedoman yang berasal dari Allah dan Rasul-Nya. 

Remaja muslim yang ideologis akan mampu  mewarnai lingkungan tempatnya tinggal dengan kebaikan yang terpancar dari pola pikir dan akhlak yang Islam ajarkan. Mendakwahkan Islam sebagai satu-satunya sumber hukum untuk seluruh umat manusia, yang menjadi solusi atas masalah umat hari ini.

 Wallahua'lam.



Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar