Kemajuan Teknologi Menjadi Alat Semakin Kuatnya Penjajahan


Oleh : Windha Yanti. S (Aktifis dan Pemerhati Sosial)

Dilansir dari INDOZONE.ID bahwa wacana pegawai negeri sipil (PNS) digantikan oleh robot artificial intelligence (AI) kembali ramai bergulir dalam beberapa hari terakhir. Wacana tersebut muncul seiringan dengan rencana Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang akan lebih banyak memanfaatkan kemajuan teknologi ke depannya.

Rencananya, jumlah PNS akan dikurangi secara bertahap dan digantikan oleh robot AI. Akan ada banyak tugas-tugas yang selama ini dilakoni oleh manusia, bakal dikerjakan oleh robot. Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti pun turut mengomentari wacana ini. Menurutnya, kualitas SDM PNS harus ditingkatkan.

Lagi dan lagi kebijakan yang diambil oleh pemangk kekuasa negri ini kurang tepat sasaran, pasalnya kebijakan mengganti Pegawai Negri Sipil (PNS) dengan robot bukan pilihan yang bijak ditengah kondisi krisis ekonomi yang sedang dialami negri ini. Sebab kebijakan tersebut bukan memperbaiki kondisi melainkan memperparah kondisi negri ini, dengan semakin banyaknya angka pengangguran dan efek domino lainnya.

Harusnya para pemilik kebijakan bisa melihat secara mendalam dan menyeluruh apa yang dibutuhkan negri ini, bukan hanya sekedar mengejar tren global agar  indonesia dinilai lebih maju dan moderen. Sebab jika negara menggunakan standar global dalam bernegara hanya akan memunculkan permasalahan baru bagi negri ini, namun seharusnya pemerinta menggunakan standar dasar tujuan bernegara yaitu tercapainya kesejahteraan setiap individu dan stabilitas negara.

Namun inilah fakta pemerintahan dengan sistem Demokrasi kapitalisme, pemerintahan dijalankan dengan orientasi materi atau keuntungan, namun keuntungan bukan bagi rakyat melainkan bagi para kapitalis (pemilik modal besar). Seperti kita lihat hari ini bahwa yang menjadi pengendali teknologi hari ini yaitu para kapitalis, sehingga ini dijadikan alat memuasakan nafsu serakahnya, sekaligus alat penjajahan.

Sementara umat Islam cenderung terjajah tanpa penguasaan teknologi, maka sudah seharusnya kaum muslim mampu menguasai teknologi agar mampu terlepas dari jeratan penjajahan, namun tentu saja pengembangan teknologi ini sangat dibutuhkan peran dan suport dari negara.  Namun pemerintah hari ini tidak mampu menjalankan perannya sebagaimana mestinya, disebabkan negri ini tidak memiliki kedaulatan. Sehingga dibutuhkannya pemimpin yang tegas dan amanah, namun itu semua hanya ada didalam sistem Islam.

Maka sudah saatnya umat menyadari yang dibutuhkan hari ini adalah kepemimpinan Islam, agar umat mendapatkan haknya dan juga keadilan tanpa syarat, jalan satu satu satunya hanya dengan memperjuangkan kembali tegaknya kekuasaan Islam dengan ikut berperan dalam mendakwahkannya di tengah tengah masyarakat, guna menyadarkan umat. Maka sudah saatnya sebagai seorang muslim kita ikut mengkaji Islam kaffah agar mampu memahami kewajiban yang Allah turunkan kepada hambanya.

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ 
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya"




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar