Moderasi di Arab Saudi, Umat Islam Patut Mawas Diri!


Oleh : Yunita 

Perhelatan akbar Riyadh Season telah usai digelar selama dua pekan, mulai 20 Oktober-9 November 2021. Festival Seni dan budaya di Arab Saudi tersebut merupakan gebrakan fantastis Muhammad bin Salman. Acaranya pun terbilang mewah dan meriah. Hal ini mampu membuat masyarakat internasional tercengang, khususnya umat Islam. Kemeriahan itu dapat terlihat dari penampilan konser rapper internasional Pitbull yang dihadiri ratusan ribu penonton. Ditambah pertunjukan tarian-tarian dan musik. Selain itu, kini di Arab Saudi telah dibuka satu pantai yang disebut Pure Beach dimana para wanita boleh memakai bikini, berpasangan dengan kekasihnya,  sambil mendengarkan musik, dan berdansa satu sama lain.


Moderasi, apa yang sebenarnya terjadi?

Masyarakat internasional terkejut melihat fenomena ini. Sebelumnya kita mengetahui bahwa Arab Saudi merupakan negara yang dianggap konservatif. Dahulu musik diharamkan, para wanita yang ke pantai pun terpisah dengan laki-laki, dan mereka tetap menutup aurat. Namun semenjak 2017 dibawah kepemimpinan Muhammad bin Salman Arab Saudi mengalami perubahan yang lebih inklusif/terbuka. Visi moderasi di 2030 pun telah dicanangkan oleh MBS di struktur sosial dan pariwisata. Kehidupan sekuler kini tengah nyata terasa di negeri para nabi. Ikon negara Islam bagi sebagian masyarakat dunia kini mulai bergeser. Dibalik moderasi Islam dan berbagai pelonggaran ajaran Islam nyatanya tengah menggiring umat Islam semakin liberal. Mereka sudah tidak malu lagi bergaya hidup layaknya gaya hidup orang barat. Sehingga ada yang menyatakan bahwa situasi ini persis jahiliyahnya bangsa Arab tempo dulu. Ketika pola kehidupan tidak memakai aturan maka mereka akan bersikap sesuai keinginan. Tentu saja hal ini jika kita amati bukan hanya terjadi di Arab Saudi namun terjadi pula di negeri-negeri muslim  lainnya.

Mengapa umat Islam kini begitu lemah memegang ajaran-ajarannya? Rasulullah pernah menggambarkan bahwa suatu ketika umat Islam akan dikerumuni oleh bangsa-bangsa lain layaknya makanan. Kemudian para sahabat bertanya, apakah jumlah mereka sedikit? Rasulullah menjawab jumlah mereka banyak namun bagai buih di lautan. Mengapa ini terjadi? lantas Rasulullah mengatakan karena di dada mereka terdapat penyakit Wahn. Apakah penyakit Wahn itu? Yaitu cinta dunia dan takut mati.


Umat Islam Patut Mawas Diri

Gempuran ide-ide barat akan terus dihembuskan di tengah kaum muslim. Orang-orang kafir tak akan henti-hentinya merusak akidah kaum muslim. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Al- Quran surat Al-Baqarah ayat 120 yang artinya "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridho, hingga kalian mengikuti agama mereka.... " Dari sana kita bisa pahami bahwa mereka akan terus melakukan berbagai upaya agar umat Islam ini memiliki kesamaan dengan mereka. Baik kesamaan pemikiran maupun perasaannya. Sehingga jika telah sama keduanya maka akan lahir perilaku yang sama juga terhadap pola kehidupannya. Oleh sebab itu umat Islam harus mawas diri dengan senantiasa mengokohkan keimanan dan terus memahami ajaran Islam yang mulia. Dengan cara itulah semoga kita menjadi umat yang tidak mudah tergoda dan tertipu dengan berbagai siasat orang-orang kafir. Terakhir, hendaklah kita senantiasa memohon pertolongan kepada Allah Swt agar umat Islam ini kembali menjadi umat terbaik di dunia dan selamat di akhirat.

Wallahu'alam




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar