Bagaimana Islam Memandang Valentine's Day?


Oleh : Tursinah (Ibu Rumah Tangga dan Komunitas MT Khoirunnisa Karawang) 

Bukan lagi rahasia umum lagi bulan Februari identik dengan perayaan Valentine day, maka wajar jauh-jauh hari pernak perniknya sudah terlihat dibeberapa pusat perbelanjaan, program TV danlainnya bahkan sebatang coklat dan bunga pasti selalu ada bahkan kondom. Ngeri!

Seperti diketahui, perayaan Hari Kasih Sayang ini identik dengan memberikan coklat, bunga, boneka atau hal-hal romantis lainnya kepada pasangan maupun orang terdekat.

Jika dirunut melalui sejarahnya, menurut enksiklopedia tersebut, beberapa sumber sejarah menyebutkan perayaan valentine day berasal dari perayaan Lupercalia yang merupakan rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love), Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama nama gadis di dalam kotak. 

Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.

Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Constantine dan Paus Gregory I (lihat: The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Glasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St.Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (lihat: The World Book Encyclopedia 1998).

Valentine day jatuh pada tanggal 14 Februari. Valentine day seakan-akan menjadi perayaan universal bagi seluruh umat manusia, tidak peduli latar belakang agamnya. Apakah ia beragama Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan lain-lain. Valentine day tak ubahnya hari maksiat sedunia. Kasih sayang yang ditawarkan tak ubahnya seperti racun yang dipolesi dengan manis oleh madu. Membunuh secara perlahan, dan kita terkadang tidak merasakannya.

Sebagai contoh di beberapa negara, hari valentine ditandai dengan beragam hal yang menyangkut dengan aktivitas seks. Di Amerika dan Inggris misalnya ada namanya pekan impotens nasional atau pekan kondom. Artinya seks massal terjadi sepekan sebelum dan sepekan sesudah valentine. 

Saat valentine, penjualan kondom di negara-negara tersebut juga meningkat. Selain itu, pemesanan kamar hotel juga lebih marak dan meningkat secara signifikan. Valentine juga kerap dimanfaatkan oknum untuk mempromosikan produknya secara online dengan paket kondom satu bundel dan cokelat sebagai simbol hari kasih sayang.

Melihat kondisi demikian, Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta pihak pemerintah atau instansi terkait segera melakukan tindakan karena penjualan paket kondom disertai cokelat dan makanan lainnya mengarah pada perzinahan.

"Coba googling dengan keyword "valentine kondom coklat" akan muncul banyak image paket penjualan produk kondom + coklat yg dikemas menarik memperingati #valentinesday2021," tulis akun @MUIPusat dengan menampilkan tangkapan layar sejumlah paket kondom dan cokelat hasil pencarian di mesin telusur Google, Minggu (14/2/2021).

MUI meminta pemerintah melakukan tindakan-tindakan tegas terhadapmu oknum yang memanfaatkan momentum Hari Valentine sebagai ajang kampanye seks bebas. Semoga pemerintah tegas melarang model penjualan yang bisa mendorong generasi muda permisif kepada seks bebas.

Islam adalah agama yang sempurna aturannya tidak hanya urusan ibadah semata, aturan kehidupan pun Islam punya aturan mainnya dan yang pastinya Islam mempunyai solusi atas problematika ini. Dari bangun tidur sampai bangun negara islamlah yang mengatur semuanya.  Karna datang dari sang pencipta yaitu Allah SWT. Jadi Allah yang maha tahu apa yang terbaik untuk makhluknya.  

Pertama Valentine's day bukan dari Islam dan jelas keharamannya, bersabda Rasulullah Saw: Barang siapa yang menyerupakan diri pada suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka”.(H.R. AbuDawud, no. 4031)

Yang kedua Hari Valentine dinilai menjerumuskan pemuda muslim pada perzinahan, Yang jelas-jelas ini juga dilarang dalam Islam dalilnya. 
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً
Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32).

Yang ketiga kehadiran negara sangat amat penting untuk melindungi jiwa dan aqidah rakyatnya. Karena dikhawatirkan rusaknya generasi yang diharapkan menjadi generasi yang mampu memperbaiki masa yang akan datang sekaligus memperbaiki sistem yang sudah rusak dan merusak ini yaitu sistem kapitalis sekuler.

Kapitalisme yaitu sebuah sistem yang memisahkan agama dari kehidupan. Agama hanya dicukupkan prihal ibadah saja sedangkan ranah kehidupan diatur akal manusia yang serba terbatas. Maka, wajar dalam sistem tersebut marak diikuti oleh para pemuda muslim karena menganggap ini tak ada sangkut pautnya dengan agama.

Maka sudah semestinya perayaan tersebut harus dihindari oleh semua orang mukmin baik laki-laki maupun perempuan karena tidak ada dalam agama Islam. Wallahua'lam.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar